Malangnya Elias dipaksa menikah dengan seorang pengusaha berusia 28 tahun di usia 23 tahun nya.
Tapi tenang saja; dia tidak akan bersikap manis selama pernikahan mereka, dia akan memberontak, membuat masalah, berusaha menyulut naik darah sang suami...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat tiba di Jepang pesawat tersebut mendarat disalah satu maskapai besar di kota tersebut. Keduanya langsung turun dan segera menuju ke sebuah tempat yang telah Ashton persiapkan.
Elias sudah tak bisa berkata-kata, badan nya terasa remuk saat ini. Yang ada di kepala nya hanya sebuah kenyamanan di atas kasur yang sangat ingin dia dapatkan sekarang.
Bahkan saat dimobil hampir saja matanya tertutup sebab tak bisa menahan rasa kantuk.
"Mau langsung pulang, atau mampir dulu?" tanya Ashton pada istri cantiknya yang hampir menutupkan mata.
"Pulang. Ngantuk," hanya jawaban singkat yang diterima. Itu membuat Ashton terkekeh sebab gemas pada Elias.
"Oke, as you wish. Ayo kita pulang," ucapnya pelan sangat pelan, sambil menarik kepala Elias dengan lembut agar bersandar di pundaknya. Sang empunya tak menolak sebab dia sudah lebih dulu jatuh ke alam mimpi.
"Orang se-menggemaskan kamu, tidak akan pernah bisa lepas dari saya. My pretty little princess."
Jangan salah paham dengan panggilan princess nya. Ashton hanya menganggap Elias sebagai tuan putri, bukan berarti kelaminnya berganti.
Omong-omong mereka akan pulang ke sebuah rumah tradisional Jepang milik Ashton. Sengaja dia beli pada tahun lalu saat ada pekerjaan disini. Jarak dari bandara ke rumah tersebut memang cukup jauh hingga Ashton memutuskan untuk ikut memejamkan mata guna mengusir rasa lelah nya sedikit.
✧ ✧ ✧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Elias melenguh panjang saat membuka matanya, ia melirik notifikasi dan membaca pesan dari Ashton sekilas. Mendudukkan diri lalu menoleh ke kanan-kiri, dia berada disebuah ruangan dengan nuansa khas Jepang.
TUNGGU
Elias menegakkan punggungnya, "Kok gue tiba-tiba ada dikamar?" Sebab ingatannya hanya berhenti saat mereka masih didalam mobil dan dia tertidur.
"Masa Ashton gendong gue?" Kepalanya langsung menggeleng, "Ah, gak mungkin. Paling pegawai nya," guman dia.
Elias memutuskan untuk mandi lebih dulu lalu mengganti pakaian nya. Memastikan penampilan nya gak malu-maluin amat, dia pun keluar dari kamar. Ada beberapa wanita yang berlalu-lalang dan sempat berhenti dihadapan Elias untuk membungkuk hormat.
