Setelah satu bulan dipersiapkan akhirnya tibalah hari yang dinantikan banyak pihak. Sebuah pernikahan dari anak-anak pemilik perusahaan besar, Seymour dan Frederick.
Jujur saja Elias tidak banyak berkontribusi dalam persiapan nikahan nya. Ya, mau apa lagi yang harus dia kerjakan. Orang kalau dia tanya para pegawai pasti mereka bilangnya "Jangan khawatir Tuan." Gitu mulu, padahal mah siapa juga yang khawatir.
Syukur-syukur gagal.
Elias menghela napas. Rangkaian acara pernikahan telah mereka selesaikan, sekarang adalah waktunya menjamu para tamu. Sialnya ini adalah bagian yang paling Elias benci.
Bahunya tersentak saat merasakan sebuah elusan lembut di pinggang nya. "Capek?" Kemudian sebuah pertanyaan menyusul.
Harusnya sih Elias udah gak kaget, karena sejak tadi tangan kiri Ashton bersemayam di pinggang nya. "Ini sih belum apa-apa," Ia bergumam.
Karena acara dimulai pukul 9.00 untuk resepsi yang hanya dihadiri kerabat terdekat, kemudian akan dilanjut pukul 19.00 malam dengan pesta yang mengundang ratusan orang itu. Mantap kan? Acara nikah ini berlangsung selama lebih dari 12 jam. Entah siapa yang memiliki ide gila itu pengen banget Elias tendang. Mau gak mau mereka akan menjadi orang sibuk seharian ini dan akan menjadi hari yang sangat melelahkan.
"Elias!" Sebuah panggilan dari suara yang sudah Elias hafal membuatnya menoleh. Dia melambai guna menyapa Morgan dan James yang sedang mendekat.
"Hai, kenalin temennya Elias." Morgan dan James menjabat tangan Ashton. "Ini Morgan, ini James," ucap Elias memperkenal mereka.
"Salam kenal." Ashton memberikan sebuah senyum bisnisnya.
"Not bad!" Morgan mengatakan nya tanpa suara pada Elias, dia paham apa yang dimaksud Morgan. Tidak buruk dalam konteks wajah, dan status kan? Tetap saja bukan seseorang yang dia inginkan!
Elias memelototi nya. James menyadari keduanya, dia menyenggol siku Morgan agar diam.
"Ashton!" Suara Hardi menyita perhatian mereka, beliau tampak menyuruh Ashton untuk datang kesana.
Keliatan nya itu pekerjaan dan tidak ada hubungannya dengan pesta ini, "Mau ikut? Atau disini saja?"
"Disini aja." Ashton mengangguk paham, dia segera pergi untuk menghampiri ayah nya.
"Anjing, akhirnya lepas juga."
"Wkwk, daritadi banget gak lepas?"
"Iya anjir, gak dilepasin pinggang gue. Berasa lagi diiket."
"Namanya juga pengantin baru, maklum gue mah."
"Jaga alat bicara lo." Morgan terbahak mendengar suara geram Elias.
"Tapi lo cakep banget anjir, apalagi yang di undangan. Gue ampe pangling. Mana kalian fotonya deket banget." Puji James.
"Jujur gue nahan napas banget pas foto itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
eliashton | nomin.
AcakMalangnya Elias dipaksa menikah dengan seorang pengusaha berusia 28 tahun di usia 23 tahun nya. Tapi tenang saja; dia tidak akan bersikap manis selama pernikahan mereka, dia akan memberontak, membuat masalah, berusaha menyulut naik darah sang suami...