"Banyak banget gila," gumam nya saat melihat beberapa paper bag berjajar di meja sana. Dia baru saja membuka mata dan mendudukkan diri saat alarm biologi nya membangunkan.Elias memutuskan untuk duduk di sofa sembari membuka paper bag tersebut, melihat apa saja kira-kira isinya. "Tas buat apa sih, ini ngapain beli sepatu 2. Gila anjir masa beli cokelat 3 kotak gede gini," Itulah komentar-komentar yang terlontar.
Elias menghela napas sebelum akhirnya menyandarkan punggung ke sofa sambil menengadah menatap langit-langit. Ditolehkan kepalanya menuju jendela besar yang masih tertutup tirai, sepertinya waktu sudah cukup siang; terlihat dari banyaknya cahaya yang menembus tirai itu.
Hari ini kira-kira mau kemana ya, pikirnya lantaran kemarin dia hanya berdiam saja rugi jika hari ini juga sama diam nya. Tapi sayang sekali Elias belum memiliki tujuan wisata yang ingin dia kunjungi, kira-kira hari ini Ashton sibuk lagi gak ya?
Yaudalah, dia sudah berniat jika memang pria tua itu masih sibuk, maka Elias akan pergi menyibukkan diri juga.
"Tuan Elias, anda sudah bangun?"
Lamunan nya tersentak oleh suara Dexton yang tiba-tiba terdengar dari balik pintu. "Udah bangun."
"Baik, saya akan segera siapkan sarapan. Silahkan mandi ya, Tuan Ashton juga sudah menunggu di meja makan."
Alis Elias menukik. "Giat amat tuh orang," gumamnya, "Iya Dexton, makasih!" ujarnya.
✧ ✧ ✧
Hari ini diluar dugaan Elias, ternyata Ashton telah menyiapkan rencana untuk mereka. Dan yang dia tahu urusan pria tua itu sudah selesai, maka hari ini beliau kembali dengan cuti nya.
Ashton mengajak Elias pergi ke salah satu akuarium besar di Jepang. Sangat besar, banyak sekali jenis makhluk laut terpelihara disana.
Dengan antusias Elias memasuki tempat tersebut, dan berkeliling melihat hewan-hewan sembari sesekali terdiam untuk fokus membaca keterangan didepan kaca-kaca setiap hewan.
Sedangkan Ashton hanya mengikuti setiap langkah si manis sambil terus diperhatikan setiap gerak-geriknya, dalam hati dia bergumam mewanti sang kasih untuk hati-hati atas setiap langkahnya. Takut saja tiba-tiba anak itu tersandung kakinya sendiri sebab terlalu bersemangat.
"Elias." Panggilnya saat melihat sang suami kecil hendak bersiap berlari lagi.
Sang empunya nama menoleh kebelakang dimana pria lebih tua sedang memperhatikan dan memberi gesture untuk mendekat. Elias berkedip, dia membawa langkah menuju ke depan Ashton lalu menatapnya bingung, "Kenapa?"
Ashton meraih tangan kanan Elias untuk digenggam membuat yang punya tangan mengernyit, "Ih apa sih?!"
"Kamu itu lincah Elias, banyak sekali langkah nya dari tadi. Bisa-bisa nanti hilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
eliashton | nomin.
De TodoMalangnya Elias dipaksa menikah dengan seorang pengusaha berusia 28 tahun di usia 23 tahun nya. Tapi tenang saja; dia tidak akan bersikap manis selama pernikahan mereka, dia akan memberontak, membuat masalah, berusaha menyulut naik darah sang suami...