02 | Perjodohan.

398 70 14
                                    

Frederick pukul setengah tujuh pagi sudah berada di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Frederick pukul setengah tujuh pagi sudah berada di meja makan. Pak tua itu tampak sedang memegang sebuah koran, tapi alih-alih membaca Frederick malah terlihat sedang melamun. Seolah pikiran nya melayang entah kemana.

Gladys turun dengan pakaian kantor rapihnya. Dia memasang wajah ceria dan menghampiri sang kepala keluarga dengan langkah cepat. "Selamat pagi Ayah!"

Seolah ditarik kembali pada kenyataan, pria tua itu tersentak. Dia mengangguk, "Pagi Gladys."

"Kenapa? Apa ada sesuatu yang menggangu Ayah?"

Frederick mengangguk, "Hm. Gladys, berapa usia mu tahun ini?"

Wanita itu mengernyit. "Tahun ini 28."

"Usia mu cukup untuk menikah, bukan kah kamu belum mendapatkan pasangan pilihan mu?"

Gladys menekuk alisnya, "Ayah." Dia tahu kemana tujuan pembicaraan ini.

"Benar, kau saja! Menikahlah dengan CEO Seymour, dengan ini hubungan bisnis kita semakin kuat. Kerja sama akan berjalan dengan baik. Benar, Ayah akan menghubungi Ashton."

"AYAH!"

"Apa kau membentak Ayah mu?"

Gladys mengusap wajahnya dengan kasar. "Maaf. Tapi dengar, aku sama sekali tidak tertarik dengan sebuah pernikahan! Tidak peduli jika pun itu untuk kepentingan bisnis. Tapi aku tidak ingin cepat-cepat menikah."

"Kau ini bicara apa. Sudah cukup usia mu untuk menikah."

"Tapi aku yang belum siap untuk menikah, dengar. Ayah, aku memiliki projek besar tahun ini. Sebuah pernikahan hanya akan menghambat pekerjaan ku. Ingat? Ayah sudah menaruh banyak dana disana, akan rugi besar jika projek kali ini gagal."

"Kau kan bisa menangani nya dengan baik nanti, ditambah suami seorang CEO Seymour Group. Itu akan meminimalisir kerugian."

Gladys menggeleng. "Tidak, itu tidak akan terjadi. Ayah tau sendiri seperti apa keluarga itu, jika tidak ada keuntungan besar mereka tidak akan bertindak. Kita bisa rugi besar jika Seymour Group meminta bagi hasil."

Frederick menyimpan koran dimeja; dia bersidekap dada dan menatap anak sulungnya dengan tajam. "Jadi kau meminta ku untuk menolak kerja sama mereka kali ini? Ashton sedang membangun sebuah hotel baru, disana kita dapat menjalin kerja sama lain dengan keuntungan besar. Kau meminta ku untuk menolak itu?"

Tepat saat Gladys sedang berpikir keras matanya tak sengaja melihat Elias yang sedang menuruni tangga. "Itu! Bagaimana jika kita menjodohkan Tuan Asthon dengan Elias saja?!"

Elias bahkan hampir terpeleset begitu telinga nya mendengar ide gila Gladys. "Gila ya lo?!"

"Diem dek, ini urusan kantor." Sambil menyeringai dia menatap Ayahnya. "Itu lebih baik daripada mengambil resiko kan?"

eliashton | nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang