16

437 42 7
                                    

Typo? Mianhe~~
.
.
.
.
.

Kim Won Jun mengamati istrinya yang sedari tadi mondar mandir didepan pintu ruang operasi.

"Duduklah dengan tenang." Ujarnya kepada sang istri.

"Bagaimana aku bisa tenang? Menantu ku sedang berjuang didalam." Jae In terlihat gelisah, ia menggigit kukunya. Kemudian seseorang menepuk bahunya dan berkata, "Jaein-ah duduklah, mari kita tenang dan berdoa semoga Seonghwa dapat melewati operasi ini dengan lancar."

"T-tapi aku tetap khawatir, kau ingat apa yang terjadi denganku dulu saat melahirkan bayi kembar? Aku takut Seonghwa mengalami hal tersebut,"

Mendengar perkataan sahabat sekaligus besannya ini, So Hyun melebarkan matanya, ia tidak tahu bahwa dari tadi Jae In memiliki pikiran seperti itu. Sohyun merangkul Jaein dan mereka duduk disana, "Jauhkan pikiran burukmu itu, kau tahu? Anakku Seonghwa ia sangat kuat. Aku yakin ia dapat melewati ini dengan mudah, kita hanya perlu berdoa saja,"

Jaein bergumam dan memejamkan matanya, berusaha menjauhkan pikiran buruk. Ia berdoa semoga menantu dan cucu-cucunya selamat.

Kim Wonjun menghela nafas panjang, ia berdiri kemudian dirinya pamit ke kantin untuk membelikan mereka minuman serta makanan. Pikirannya melayang, dirinya kira bahwa sang istri sudah melupakan kejadian yang menimpa mereka lebih 20 tahun lalu. Seharusnya dia tahu bahwa ditinggalkan oleh seseorang orang itu tidak akan pernah bisa dilupakan.

Keluarga Kim mewariskan perusahaan besar mereka kepada anak cucunya, nenek moyang mereka dahulunya merupakan keluarga Kerajaan, sehingga turun temurun keluarga mereka tak pernah hidup dalam kekurangan. Mereka memiliki tanah dimana-mana, belum lagi perusahaan yang memang sudah diturunkan secara berkala.

Namun, di balik mewahnya kehidupan keluarga Kim, terdapat rumor yang mengerikan tentang mereka. Banyak yang mengatakan keluarga tersebut dikutuk, karena setiap generasi hanya akan melahirkan satu anak saja, jika ada dari mereka yang memiliki 2 anak maka salah satunya akan dibunuh ataupun meninggal.

Entah darimana rumor tersebut berasal, namun yang mengherankan adalah bahwa rumor tersebut tidak pernah menghilang.

Dan kejadian tak menyenangkan terjadi pada keluarga Kim 20 tahun silam, yaitu ketika Jae In yang kala itu melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan, namun sayangnya nyawa anak perempuannya hanya bertahan 2 bulan saja, akibat adanya kelainan pada hatinya.

Dengan kejadian tersebut, semakin banyak orang yang beranggapan bahwa rumor tersebut memang benar. Media tidak ada yang berani meliput tentang hal tersebut, bagaimana pun kekuatan keluarga Kim benar-benar tidak bisa diremehkan.

Kejadian 20 silam meninggalkan trauma pada Jaein, ia senang bahwa selama kehamilan Seonghwa, tidak ada yang salah dengan menantunya. Namun ia tetap merasa khawatir.

Hidup dalam rumor membuatnya sedikit pesimis tentang cucu-cucunya. Ia merasa takut. Ia takut anak dan menantunya akan sedih, ia takut menantunya akan kehilangan seperti dirinya dan ia juga takut akan pandangan sahabat kepada dirinya.

Ia benar-benar takut.

"Tenanglah. Tanganmu terus berkeringat sedari tadi, apa mau ke toilet dulu?"

Jaein memandang ibu Seonghwa, Sohyun sangat baik, ia benar-benar bagai malaikat. Mereka sudah bersama bahkan sejak kecil, tumbuh bersama. Melihat wajah wanita yang 40 tahun ini membuatnya semakin tersakiti. Matanya memerah, dan dia langsung memeluk sahabatnya.

"Maafkan aku yang sudah berpikiran buruk, aku h-hanya takut, menantuku-" nafasnya tercekat, bagaikan ada duri tajam yang menembus tenggorokannya. Matanya sudah sangat memerah, dengan derasnya air mata tersebut berlomba-lomba turun.

HOME-Honghwa & MinyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang