Mohon maaf apabila ada typo!!
.
.
.
.
.Kabar mengenai lahirnya cucu pertama dari keluarga Kim begitu heboh, bahkan di seluruh platform internet membahas tentang kelahiran sikembar.
Banyak netizen yang sudah membagikan beberapa foto-foto yang didapatkan dari akun media sosial keluarga Kim atau keluarga Park yang pernah datang mengunjungi Seonghwa.
Yang banyak menarik perhatian netizen adalah sebuah foto dari akun Hongjoong, dimana pada gambar tersebut Hongjoong sedang bertelanjang dada sembari melakukan skin to skin dengan anak-anaknya.
'Oemji gais!!! Inikah yang disebut dengan HOT DWADDDY✧\(>o<)ノ✧??!!'
'Yatuhan!!! Dimana aku bisa mendapatkan suami seperti tuan muda Kim???(@_@)'
'AWWW!!!Bukankah bayi-bayinya sangat lucu, aku ingin bayi seperti ini juga!!'
'LOL! Kamu bukanlah Park Seonghwa yang dapat melahirkan bayi lucu seperti ini.'
'Itu kembar??? BENERAN??? Aku menantikan pengumuman resmi dari keluarga Kim!'
'Berapa lama pun aku melihatnya tuan muda Kim sangat tampan!!( ꈍᴗꈍ)'
Media sosial begitu luas, kita tidak dapat mengontrol apapun yang diposting oleh orang lain. Selain mendapatkan banyak postingan bahagia mengenai kelahiran sikembar, tetap saja komentar pedas dan menghina juga bisa kita dapatkan.
Postingan Hongjoong dengan anaknya juga ikut dikomentari oleh para haters. Beberapa diantaranya bertuliskan:
'huh? Kembar? Tidak salah? Aku takut salah satunya m*t* upps, wkwkwk'
'Tidak sabar melihat Poto park Seonghwa melakukan skin to skin bersama dengan anaknya, pasti sangat s*ksi, ugh! Aku h*rn* karena membayangkannya'
'Hongjoong itu tampan, kenapa memilih park Seonghwa??'
'Aku yakin nanti tinggal satu bayi. Wkwkwk'
'kita nantikan kabar dukanya saja, hahahh'
Kira-kira begitulah isi dari beberapa komentar jahat yang terbaca oleh Hongjoong. Ia langsung menghapus komentar tersebut dan membuat ancaman, bahwa siapa saja yang memberikan komentar jahat akan dibawa ke jalur hukum.
"Benar-benar menyebalkan." Ucap Hongjoong seraya mematikan ponselnya.
Kini Hongjoong sedang berbaring di sofa, masih diruangan VVIP tempat Seonghwa dirawat. Jam menunjukkan pukul 3 dini hari. Namun matanya begitu susah terpejam.
Hongjoong melirik ketempat tidur. Ia ingin berbaring di sana, namun ia takut. Ia takut kalau-kalau saat tertidur tak sengaja kena bekas operasi Seonghwa. Karena itulah ia memilih untuk tiduran di sofa, toh sofa ini juga luas dan empuk.
.
.
.
.
.Seonghwa terbangun, masih dalam keadaan linglung dan mata menyesuaikan cahaya matahari. Ponsel sang suami terus berdering, sepertinya ada panggilan.
Dengan susah payah ia bangkit dan berjalan kearah Hongjoong yang masih pulas tertidur.
"Mas..mas, bangunn...maass~" Seonghwa menggoyang goyangkan pundak Hongjoong, namun Hongjoong tetap tidak bereaksi.
"Maaass.... Baanguuunn~" Karena kesal tidak dapat membangunkan suaminya, Seonghwa mencoba memencet hidung Hongjoong. Dan wala~ berhasil.
Hongjoong engap, ia langsung terduduk dan meraup oksigen.
"Hah..hah, dek?? Kalau mas mati gimana? Kamu ini."
"Mas sih, dibangunin gak bangun bangun. Ada telepon tuh, aku mau ke toilet dulu,"
Tertera bahwa yang menelpon ialah sang ayah, Hongjoong melihat jam pada ponselnya. Dan ini masih jam 7, berapa jam ia tertidur? 4 jam?
Dengan tampang lelahnya ia mengangkat panggilan tersebut,
"Halo? Ada apa dad?" Tanya Hongjoong to the point dengan nada yang lesu.
"Oh my son! I have sesuatu untuk dibicarakan bersama you. Jam 10 temui Dad di kantor. Oke?"
-_-
"Dad please!! Jangan mentang-mentang baru pulang dari luar negeri cara bicaranya seperti itu. Aku geli mendengarnya Dad!"
"Hahah. Baiklah baiklah, sampai ketemu nanti my Son!"
Begitu panggilan terputus, Seonghwa keluar dari toilet. Dengan perlahan-lahan ia berjalan ke arah suaminya.
'Akh, perutku benar-benar perih. Kuharap aku dibius saja selama beberapa hari.' keluh Seonghwa dalam hati.
Mendudukkan dirinya disamping Hongjoong , rasa sakit dari perutnya belum hilang, dengan lesu ia menjatuhkan kepala ke pundak Hongjoong. Dengan sigap Hongjoong menerima dan mengecup singkat kepala istrinya.
Tangannya bergerak mengelus perut Seonghwa, "Apakah masih sakit?"
"Hm~terasa perih setiap kali aku berjalan,"
"Berbaringlah di ranjang dan jangan banyak bergerak, jika membutuhkan sesuatu minta tolong saja pada ku."
"Baiklah, sekarang bawa aku ke ranjang, suamiku~~" Dengan nada centil dan tangan yang terentang manja, bagaimana bisa Hongjoong menolak.
Hongjoong menaruh tangan kirinya di belakang Seonghwa dan tangan kanannya dibawah lutut Seonghwa. Dengan gesit Seonghwa meletakkan tangannya di leher sang suami, "Suamiku sangat tampan!" Celetuk Seonghwa tiba-tiba membuat wajah Hongjoong sedikit merona.
Meletakkan Seonghwa dengan perlahan di ranjang, menyelimutinya dan ikut berbaring di samping Seonghwa.
"Daddy menelpon.." Hongjoong membuka suaranya untuk menarik perhatian Seonghwa, Seonghwa menunggu Hongjoong melanjutkan kalimatnya.
"Ia mengatakan aku harus segera ke kantor jam 10, dugaan ku Daddy akan membahas tentang konferensi pers untuk si kembar. Bagaimana menurutmu?" Tangan Hongjoong setia mengusap perut Seonghwa, tak ada tekanan sama sekali pada tangannya, Seonghwa merasa tangan Hongjoong seringan kapas, yang membuatnya rileks.
"Hm? Tentu itu berita baik, agar tidak ada berita-berita hoax yang akan menyebar tentang anak kita." Mendengar kata kita pada kalimat Seonghwa membuat jantung Hongjoong bekerja cepat, bagaikan ribuan kupu-kupu menari di perutnya. Ia menarik bibirnya keatas membentuk senyuman indah.
Hongjoong menatap Seonghwa, kemudian beralih pada bibir merah muda alami milik sang istri. Dengan segera ia meraup bibir tersebut. Menggunakan lidahnya ia membelai dan menghisap bibir manis Seonghwa. Melepaskan tautan bibir tersebut dan berbisik tepat pada bibir Seonghwa.
"Hwa. Terimakasih!" Yang dibalas dengan gumaman oleh Seonghwa, dengan rakus mereka kembali berciuman.
.
.
.TBC
Pliss komenan kaliaan penyemangat sayaa~~
Terimakasih banyak banyak😊💖
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME-Honghwa & Minyun
FanfictionHongjoong kira pernikahannya hanya akan bertahan beberapa bulan saja, mengingat ia dan Seonghwa saat itu menikah karena perjodohan kedua orang tua mereka, namun siapa sangka seiring berjalannya waktu tumbuh benih-benih cinta diantara keduanya. Sehi...