dapet kiss!!

2.1K 105 8
                                    

"makk.., makk bangun makk" ucap paul membangunkan salma

Salma mengerejapkan matanya, melihat kesekeliling dan kekasih nya yang masih memejamkan mata.

Gadis itu reflek berbalik dan ternyata ada paul yang sedang menatap nya heran.

"lo kenapa si mak? ngigo apaan sampe nyebut nama rony gitu hah?"

Salma pun berdiri dan mulai memeluk paul erat, menangis sejadi jadinya dalam dekapan paul.

"lo kenapa si? bangun tidur malah nangis kejer kaya ginii?"

"gue takutt ull"

"takut kenapaa? rony gapapa mak"

Salma mulai melepaskan pelukan nya bersama paul, melihat ke sekeliling ternyata mama dan papa rony sudah tertidur di sofa.

"Sekarang jam berapa ul?"

"jam 11 malem"

"rony sempet bangun? gue ketiduran atau gimana si?" Tanya salma pada paul

"Iyaa tadi lo ketidurann, rony sempet bangun cuman buat nanyain lo. Eh ternyata lo lagi tidur sambil nge genggam tangan tu bocah"

"rony inget sama gue?"

"ya inget lah, lo napa si?"

Salma menghela nafas nya, sukur nya ini semua hanya mimpi. Mungkin ia terlalu memikirkan rony.

Gadis itu tak menghiraukan ucapan paul, ia memilih kembali duduk di kursi samping blankar milik rony

"sayangg aku disinii, kamu ga lupa kan sama aku? kamu inget aku kan?" Ucap salma dengan air mata yang mulai menetes satu persatu

Paul faham seperti salma bermimpi buruk tentang rony, ia menghampiri salma dan mulai mengusap pundak gadis itu lembut.

"mak kita pulang ya? besok kita harus sekolah" ucap paul

"ga bisa ull, gua mau disini. Gue mau nungguin rony sadar, gue mau mastiin dia inget gue apa engga sama gua"

"rony inget sama lo mak, tadi dia bangun cuman buat nanyain lo. mimpi itu cuman bunga tidur ga usah terlalu difikirin"

"gua ga bisa ull kalo ga ada bukti nya"

"besok kita buktiin, gue ajak nabila juga"

"tapi gua mau disini, gue ga mau pulangg"

"lo ga bisa kaya gini mak, liat penampilan lo. Lo udah bener bener berantakan, terus besok juga kita masuk sekolah. Inget shena salll shenaaa"

Salma terdiam, semua ucapan paul benar. Penampilan nya sudah sanga berantakan, mata yang sembab, hidung yang merah, dan lain sebagai nya.

"ayo kita pulang sall" ucap paul lirih namun tegas

"gue ga ma-"

"salma." ucap paul tegas yang membuat nyali salma menciut.

Salma kembali menggenggam tangan milik rony, mengusap kepala lelaki itu dengan lembut.

Gadis itu mulai berdiri, membisikan lirih sesuatu di samping telinga rony dengan pelan

"aku pulang yaa, besok pagi sebelum aku berangkat sekolah aku kesini dulu ko. Kamu cepet sembuh ya, biar nanti bisa jalan jalan lagi sama shena" ucap nya berbisik

Setelah membisikan itu ia mulai mendarat kan satu kecupan di kening lelaki itu dengan lembut.

"cepet sembuh sayang.." ucap nya lirih.

"ayo sal" ucap paul tegas

"iyaaa"

Paul pun membangunkan orang tua rony terlebih dahulu, tidak enak sebenarnya namun akan jauh lebih tidak enak jika mereka pulang tanpa berpamitan terlebih dahulu.

Si Pemilik Gengsi | Salma - RonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang