"Bawa berapa lu, Yan?"
"Seratus"
"Kurang itumah, lu yang minta atau mereka yang ngasih segitu?"
"Gue yang minta"
"Lebihin, lah. Match nanti ada sekolah kita anying"
Dean mengumpat pelan saat tulisan dalam layar handphonenya menyatakan dirinya kalah. Ia menatap Yofi malas.
"Bacot amat, bantuin kek" Dean yang semula duduk lesehan di lantai beranjak bangun dan menarik kursi di samping Yofi.
Yofi berbalik badan, kembali melayangkan protes, "Ogah! Lo sendiri yang bilang bisa handle sendiri. Apanih? Takut ga laku?"
Diambilnya tiket-tiket berwarna ungu dari dalam tas dan ia timpuk kepala Yofi menggunakan itu. Dean menggeram kesal. Mood-nya sedang tidak bagus sedari pagi dan Yofi malah memperparah suasana hatinya.
Sementara Yofi meringis mendapat timpukan manly dari teman sebangkunya. Padahal dirinya bermaksud baik. Susah jika memiliki teman yang mudah tersinggung seperti Dean ini.
"Masukin gue ke grup itu, Yof" Dean menata kembali tiket-tiket itu di atas mejanya, bermaksud mengambil foto.
"Apaan? Bokep?"
"Anjing"
"Ya apa, bego"
"Elah yang tiga angkatan itu, gue cuma join yang sama kelas sebelas"
"Ohh, gue bukan admin. Keknya si Nara"
Ckrek.
"Ok, WOY NARA!!"
Yofi mengelus-ngelus telinganya pelan. Hancur sudah telinganya mendengar teriakan kencang Dean.
Nara, sekretaris kelas XII MIPA 3 menoleh. Ia mengerutkan keningnya melihat si pemanggil. Sembari was-was dirinya menyahut, "Paan?"
"Masukin gue ke grup tiga angkatan"
"Hah?" Tak mendengar perintah Dean, Nara memberanikan diri berjalan mendekat ke bangku pojok belakang, bangku Dean.
Dean mendengus, dirinya malas harus mengulang kata.
"Hahh.. masukin gue ke grup tiga angkatan" ucap Dean lebih keras. Ia kembali menghitung tiket-tiket dihadapannya.
"Oh, oke oke. Tunggu bentar" Nara mengambil handphone yang sedari tadi ia bawa dan mengetik sesuatu.
"Uda-"
"WOY!! LU PADA KALO MAU BELI TIKET BASKET NTAR SORE, AMBIL SEKARANG!!" teriak Dean kepada seisi kelas yang hanya ada setengah penghuni itu.
Nara dan Yofi kompak menutup telinga masing-masing. Merasa denging setelah terciprat teriakan membahana Dean. Sedangkan si pelaku dengan santai berjalan ke depan kelas, menjualkan tiket-tiket yang dipegangnya kepada teman-teman sekelas yang sedang berebut.
12.28 PM
| SaKa: Area Lantai Dua |"Eh tiket basket dah dijual, siapa mau nonton bareng??" Farah membuka pembicaraan sambil mengscroll handphone miliknya yang menampilkan isi grup chat 'SaKa 60-61-62'.
"Lo mau nonton, Far?" Widya menyuapkan sendok berisi lauk pauk ke dalam mulut.
"Yoi, mau ga lo? Lo lo juga pada mau ga?" Jari Farah menunjuk Riri dan Lea bergantian.
Saat ini mereka berempat sedang duduk lesehan di pojok belakang kelas, menikmati bekal makan siang masing-masing. Mumpung para cowok yang biasa standby sedang di kantin, jadilah mereka berpindah tempat di sini.