Seperti biasa, jika sedang punya jadwal libur yang sama, akhir pekan memang jatahnya nongkrong dan melepas penat dengan gitaran sambil bernyanyi tanpa peduli fals tidaknya.
Javier si tuan rumah dengan tulus menyediakan sekotak pizza. Soal minum dan camilan lain jangan ditanya. Apartemen Javier ini memang gudangnya makanan ringan dan minuman kaleng.
Sebagai kawan yang murah hati, Latrevo dan Arshaka mengajukan diri untuk membantu menghabiskan stok jajanan Javier. Sayang sekali kalau semua makanan itu terbuang bahkan kadaluarsa saking lamanya tidak terjamah manusia. Alhasil Javier dengan loyalitasnya cuma iya-iya saja.
"Gue dapet kabar Alice tobat. Abis nonton Siksa Kubur sama temen gue waktu itu, besoknya dia mutusin Winona. Katanya, sih, mau balik hidup normal--Nggak boleh ketawa, berita baik ini."
Latrevo di ujung sofa nyatanya tetap terpingkal-pingkal sampai tubuhnya melorot dan berujung terduduk di lantai ruangan. Kisah percintaan Javier yang satu ini selalu saja membuat Latrevo terhibur.
Javier sendiri mengakui bahwa dari sekian cerita pasal mantan-mantannya, yang paling plot twist memang hanya perihal Alice dan Winona.
"Kenapa si Alice nggak ngajak Winona sekalian buat nonton?" Arshaka menyahut. Kegiatan melukisnya ia tunda semenjak suara Javier menginterupsi. Sebab Arshaka pun sepenuhnya tertarik pada pembahasan ini.
Latrevo makin terbahak. "AHAHAHAHA! Sayang, kita putus, ya. Aku mau balik suka cowok lagi. Kita sudahi jalan kesesatan ini." Bocah itu mencoba reka adegan ala dirinya.
Ketiga orang di sana kompak tertawa lagi.
Lagipula, Javier mana pernah mengira tentang seunik apa kisah mantan-mantannya. Hubungan Javier dan semua mantan pacarnya tidak ada yang terbilang baik-baik saja semenjak putus. Jadi setiap berakhirnya mereka, Javier bukan hanya menambah koleksi mantan, namun juga list musuh di waktu yang sama.
Lucunya, mantan-mantan Javier justru saling berteman baik, bahkan ada yang kini erat bersahabat.
Satu yang paling di luar prediksi akal waras Javier dan mungkin beberapa orang yang tahu perihal kisah asmaranya, ialah mantan ke-6 dan ke-11 Javier malah dirumorkan menjalin hubungan.
Alice dan Winona kehilangan arah sampai keduanya linglung dan salah jalan. Awalnya jelas diam-diam, tidak mau orang tahu. Tapi lama-kelamaan tercium juga keanehannya. Disadarilah interaksi mereka yang memang agak-agak ekstrim untuk ukuran teman baik.
"Ya untungnya sekarang salah satu dari mereka udah sadar lagi. Kasihan orang tuanya udah besarin mereka sampe pada sukses begitu. Awalnya juga gue nggak percaya, lah! GILA AJA?! Masa iya cewek secantik mereka milih lesbi?"
"Eh, ya bisa jadi lah, Bang! Lo nggak tahu cewe-cewe lebih suka lihat cewe cantik lain ketimbang cowo? Gue bukannya berprasangka buruk, cuma kan itu tetep masuk ke salah satu kemungkinan."
"Yang paling nggak gue sangka tuh mereka sama-sama mantan gue, Rev. Gimana nggak melongo lo?"
"Apa gue bilang? Udah gila ni dunia!"
Javier dan Latrevo geleng-geleng kepala.
Berakhirnya pembahasan tersebut lantas secara otomatis membuat ketiganya kompak beralih menyibukkan diri pada ponsel yang notifikasinya sudah jarang sekali sepi.
Ingat sesuatu, Javier buka suara lagi. "Rev, lo lagi sibuk apa belakangan ini? DM Instagram, reply story, bahkan chat gue di WhatsApp aja nggak lo bales sama sekali. Parah. Sakit hati gue diginiin."
Javier melirik ke arah Latrevo yang sama sekali tidak mengalihkan pandang pada ponsel juga laptopnya, melirik dua benda itu bergantian.
"Gue mau jadi orang penting di event sekolah. Sibuk," jawab Latrevo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ÂME SOEUR; Never Forever | ASAHI
FanficBanyak yang bilang, jika bisa membuat seorang seniman jatuh cinta, maka kita akan abadi di dalam karyanya. Bukan tanpa alasan kalimat itu bisa tercipta. Layaknya mereka, Arshaka juga mengabadikan kesayangannya. Merayakan Kaleisha dengan lantun puja...