── .✦You're not him, and you'll never be

168 14 1
                                    

Pairing : bbb Gentar, bbb Sopan, bbb Sori, bbb Glacier, bbb Supra.

Pairing : bbb Gentar, bbb Sopan, bbb Sori, bbb Glacier, bbb Supra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ini semua salah mu."

" Kau bukan dia, dan tidak akan pernah bisa menggantikannya."

Kata-kata itu begitu menyakitkan. Kata-kata yang menusuk hatinya begitu dalam. Ingin sekali rasanya Gentar menangis saat itu juga. Mendengar Sopan mengucapkan hal menyakitkan seperti itu padanya.

Gentar hanya bisa diam terpaku. Jujur saja, Gentar ingin menjerit sejadi-jadinya. Menumpahkan semua kesedihannya. Bahkan jika rasa sedih dan sakit itu di jadikan sebuah buku, mau setebal apapun, itu tetap tidak akan bisa menjelaskan seberapa sakit dirinya.

Selalu berusaha yang terbaik untuk saudaranya. Selalu berusaha menjadi pengganti sang sulung yang telah pergi meninggalkannya bersama sang adik.

Yang hanya bisa ia lakukan hanya lah menangis di kamar. Menyenderkan tubuhnya ke dinding, lalu menangis sambil menarik-narik rambutnya sendiri.

Ia sungguh lelah, ia tidak sanggup, ingin sekali rasanya ia mengakhiri hidupnya. Namun ia masih memiliki seorang adik yang memiliki masa depan yang cerah. Sangat cerah.

Di umurnya yang ke 18 tahun, ia harus sekolah dan bekerja separuh waktu. Sekolah dan menafkahi adiknya sendirian. Keluarga mereka telah lama di kabarkan meninggal, setelah insiden jatuhnya pesawat yang membawa kedua orang tua mereka.

Sejak saat itu, Sopan selalu menyalahkan Gentar. Karena menurutnya, jika Gentar tidak meminta kedua orang tua mereka untuk segera pulang, maka mereka tidak akan meninggal karena insiden itu.

Sori selaku anak sulung selalu mencoba untuk menghibur Gentar. Mengatakan bahwa itu bukan salahnya, itu adalah takdir yang sudah di tentukan yang maha kuasa.

Namun kata-kata dari Sopan terus menghantuinya. Ia selalu bermimpi buruk setiap harinya. Selalu menyalahkan dirinya sendiri atas semua hal. Meski kedua temannya selalu mengingatkannya bahwa itu bukan salahnya, namun ia tetap merasa semuanya itu salahnya.

Ia yang bersalah di sini. Ini semua karena dirinya. Dadanya terasa sakit sekarang, ia meremas kuat bajunya. Meraih sebuah pil, kemudian menelannya tanpa air.

Tidak lama kemudian, rasa sakit itu hilang. Gentar menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya.

Ia memilih untuk segera mengganti pakaiannya, kemudian beranjak tidur. Berharap bahwa hal baik akan terjadi padanya, meski kemungkinan hal tersebut sangat kecil.

──

Keesokan harinya. Gentar menjalani hidupnya seperti biasa. Sekolah, bekerja, lalu pulang untuk tidur. Hubungan Antara dirinya dengan Sopan telah lama rusak.

ᯓ★sweet  [Boboiboy oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang