Pairing: bofu as siblings
Glacier Frostfire: 14 y'o
Sori Supra: 12 y'o
Gentar Sopan: 6 y'o
With power"AMPUN, PAN!"
"DEK JANGAN DEK!"
Glacier yang berada di dapur terkejut, mendengar teriakan histeris Frostfire juga Sori. Ia menaikkan sebelah alisnya, menatap Supra yang duduk di meja makan.
Supra bergidik bahu dan kembali fokus ke ponselnya. Glacier mematikan kompornya lalu berjalan ke ruang tengah. Asal suara Frostfire dan Sori.
Betapa terkejutnya ia melihat kondisi yang telah terjadi. Di mana Frostfire dan Sori yang mendapatkan benjolan di kepala mereka. Dan Sopan yang membelakanginya.
"Ini ada apa, hey."
"Acii.. tolong kamii, huhu."
Frostfire menatap Glacier dengan memelas. Namun setelahnya, ia mendapat pukulan lagi dari Sopan menggunakan kipasnya. "Sopan jangan!"
Glacier segera memisahkan Sopan dengan Frostfire dan Sori. Ia mengambil kipas Sopan, lalu menyerahkannya ke Supra yang baru saja datang.
"Ini ada apa?"
"Huhu, gatau cii. Kami diam aja, tiba-tiba Sopan datang terus mukul."
"Bohong!"
Bocah berumur 6 tahun itu hendak memukul Sori, namun Supra segera menghalanginya. Sopan mendengus sebal, memberi tatapan tajam ke arah Sori.
Glacier di buat pusing sekarang. Ia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Adek," Glacier berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Sopan. Saling bertatapan sejenak, "Bisa adek jelasin?" sambungnya.
Sopan hanya diam, ia lalu menunjuk ke atas sofa. Tanpa mereka sadari ternyata Gentar telah berada di sana, tertidur sambil memeluk mainan robotnya. Tanpa Sopan jelaskan pun Glacier paham.
"Ga ada yang boleh buat gege nangis, cuma adek yang boleh."
Tegasnya sambil menatap tajam kearah Frostfire dan Sori. Seakan-akan ingin melahap mereka hidup-hidup. Glacier menghela nafas, ia kembali berdiri. Sambil berkacak pinggang menatap Frostfire dan Sori.
"Abang, jelasin."
"Aduh, anu.."
Flashback
Jam menunjukkan pukul dua siang. Di ruang tengah, Gentar dan Sopan sedang menonton kartun favorit mereka. Sambil beradu senjata siapa yang lebih kuat. Palu raksasa milik Gentar, atau kipas maut milik Sopan.
"Palu gege bisa jadi, Golem!"
"Keren, kalau kipas opan bisa buat orang tenang."
Menghabiskan waktu berdua, layaknya anak kembar pada umumnya. Hingga Sori dan Frostfire datang dengan ide jahil mereka.
"Hayo!"
Sori menahan tubuh Sopan dari belakang, sambil menjauhkan kipas dari sang adik. "Abang!" Gentar berseru saat Frostfire mengambil palu raksasa miliknya.
Gentar memukul kaki Frostfire agar sang abang mengembalikannya. Tapi Frostfire semakin jahil, membuat Gentar kesal.
"ABANG!"
"Ayo ambil! AHAHAHAHA!"
Gentar tidak menyerah, ia melompat ke atas pundak Frostfire. Namun ia malah terpleset dan terjatuh. Tidak peduli kakinya sakit, ia terus mengejar Frostfire.
"ABANG! KEMBALIKAN?!"
Gentar terduduk lemas karena lelah. Matanya berkaca-kaca, air matanya berlinang, pipi tembam-Nya memerah. Gentar menangis saat itu juga. Bukannya kasihan Frostfire dan Sori malah tertawa puas.
Sopan yang melihat celah langsung keluar dari cengkraman Sori. Ia menendang dagu sang abang lalu mendekati Gentar. Menepuk pelan kepala sang kembaran. Lalu menyeka air mata Gentar.
"Kembalikan Abang.."
Gentar memeluk Sopan erat-erat. Tangannya teracung ke arah palu miliknya yang berada di genggaman Frostfire. Bukannya merasa bersalah, Sori dan Frostfire tertawa semakin keras.
Sori sudah terduduk lemas sambil memegang perutnya. Menyeka air matanya yang keluar. Begitu pula dengan Frostfire. Kondisinya tidak jauh beda.
Sopan yang kesal hanya tersenyum, ia membaringkan Gentar di sofa terlebih dahulu. Lalu, ia mengambil Palu dan kipas miliknya. Ia menghantam kepala Sori dan Frostfire dengan palu milik Gentar. Membuat kedua oknum itu terkejut seketika.
Flashback end
.
.
.
.
"Ini belum selesai ya, abang."
"PAN JANGAN PAN!"
Thank you for reading.
See you in the next story!
KAMU SEDANG MEMBACA
ᯓ★sweet [Boboiboy oneshoot]
Nezařaditelné1 buku seribu alur. Hanya buat seru-seruan Ga butuh yang nama-nya story thief Slow Update Makasih udah bacaa, aca kasih lop banyak banyak!