Bagaimana Hari Ini? -51

303 24 5
                                    

Sinar matahari memasuki kamar seseorang yang berantakan, disebabkan oleh laki laki brengsek, Arkan raffasya zaferion.

Ting.

Arkan:
Ga usah sekolah

Membuka matanya, ia meembuka handphone miliknya. mengingat kejadian tadi malam dimana arkan mengambil keperawanannya dengan paksa, Kirana menangis dan memasukkan tubuhnya kedalam selimut.

"Lo jahat arkan, hiks"

Ting

Leon

Leon:
Ko ga masuk sekolah?
Lo baik baik aja kan kiran?

Anda:
Gue sakit

Leon:
Gue jenguk ya, pulang sekolah nanti

Anda:
Ga perlu, gue butuh istirahat doang, ga usah lebay deh lo

Leon:
Bukan lebay yee, gue khawatir sama lo, yudah deh
Leon:
lo cepet sembuh, biar gue semangat sekolah nyah
Dibaca.

Tidak membalas pesan dari Leon, Kirana menidurkan dirinya, Kirana pikir dengan tidur dirinya bisa tenang dengan tidur.

***

Sudah tiga hari Kirana tidak masuk sekolah,dan soal makan malam yang di adakan oleh mertuanya, itu tidak terjadi karena arkan yang beralasan bahwa kirana masih kemas.

Niat perempuan itu hari ini adalah kembari beraktivitas seperti biasanya, dan melupakan kejadian yang tidak mengenakkan seakan akan itu tidak terj

"Rambutnya kaya gini, pake ini, biar ga kelihatan pucat, uek"

"Uek, uek"

Cepat cepat Kirana masuk kedalam toilet untuk memuntahkan isi perutnya, entahlah setelah tiga hari ini bukannya dia merasa baikan tetapi ia malah merasa semakin pusing dan mual, dan anehnya bukan makanan yang ia muntah kan, tapi hanya cairan, itu yang membuat Kirana merasa aneh pada dirinya sendiri.

TIN, TIN

Segera ia membersihkan bekas muntahnya,kemudian Kirana turun kebawah, untuk menemui Leon yang berjanji akan pergi sekolah bersama.

Memang tadi malam dia bercerita lewat vidio call bersama Leon bahwa dia tidur di rumah sang bunda karena malas bertemu arkan, dan Leon memarahinya karena dia tidak memberitahu Leon dan membuat dia khawatir, dan agar Leon tidak marah padanya, Kirana berjanji akan berangkat sekolah bersama dengannya.

"Lama banget" Ucap Leon pada Kirana yang berada di depannya.

"Elah, kan harus cuantiqq"

"Dih, buat apa? Lo sekolah buat nyari ilmu, bulan ngelonte"

"Nyenyenyenye"

"Nih, pake" Leon menyodorkan helm yang sengaja ia beli untuk Kirana, helm bogor dengan warna ungu soft, warna kesukaan Kirana.

Menerima helm yang di sodorkan Leon, Kirana segera menaiki jok penumpang, dan Leon pun menjalankan motornya.

***

"Baik anak anak jadi"

"Huek, huek"

Penjelasan yang sedang di jelaskan oleh bu Rani terpotong karena ia mendengar suara.

Bagaimana hari ini? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang