Bagimana Hari Ini? -56

397 22 15
                                    

Di dalam mobil, kirana pendarahan, dia mengeluarkan banyak darah.

"Sayang, maafin bunda, ga bisa jaga kamu" Ucap hati kirana yang menahan rasa sakit di perutnya.

"Selamat bertemu di surga, anak bunda"

Setelahnya dia tidak melihat apapun, semuanya gelap, entah bagaimana takdir kirana selanjutnya.

WIUUU, WIUUU

Di luar sana banyak sekali dan mobil polisi yang berdatangan.

"Pak, ada satu korban perempuan pak! " Ucap salah satu tim polisi yang menangani kasus ini.

"Cepat panggil tim medis, dan bawa segera" Ucap ketua dari tim polisi itu.

Tim medis berdatangan dan membawa kirana kedalam mobil ambulans dan segera membawanya ke rumah sakit.

Di dalam mobil semua alat di pasangkan pada kiranakirana, penanganan pertama dilakukan pada kirana, dapat dilihat banyak sekali luka di sekujur tubuh perempuan itu.

***

Mobil ambulans yang membawa kirana sampai kerumah sakit.

"Suster, segera bawa pasien ini keruang IGD" ucap dokter yang setia menangani kirana di dalam mobil ambulans.

Tepat saat brangkar yang membawa kirana menyusuri lorong arah IGD, ada arkan yang sedang berada di ruang IGD yang menunggu Bianca.

Melihat siapa yang dibawa oleh para suster, arkan kaget, ternyata orang yang berada di atas brankar itu adalah kirana, istrinya.

"Sus, ada apa dengan pasien? " Tanya arkan yang masih kaget pada salah satu suster yang membawa brankar kirana,sedangakan kirana sudah dibawa oleh suster yang lain untuk segera di tangani, arkan tidak menyangka karena beberapa menit kebelakang dia masih melihat kirana di rumah.

"Pasien mengalami kecelakaan pak" Jawab suster itu.

"Ngomong ngomong, bapak kenal dengan pasien? " Tanya sangat suster.

"Saya suaminya Sus"

"Bagus kalau begitu, bapak bisa ikut sa_

" Saya ga bisa dok"potong arkan.

Bingung dengan jawaban suami dari korban yang sedang di tangannya, sang suster memilih berpamitan, dan meninggalkan arkan.

Kembali pada tempat semula, arkan duduk di kursi tunggu ruangan Bianca, sampai saat ini tidak ada kabar dari dokter.

Terjebak di dua keadaan arkan bingung,walaupun pikiran arkan adalah Bianca tapi hatinya mengkhawatirkan kirana, tidak ada pilihan lain, arkan bangkit dari tempat duduknya dan pergi menuju ruangan kirana.

***

Sampai pada ruangan kirana, arkan melihat dari pintu yang Memperlihatkan keadaan kirana,banyak sekali alat yang dipasangkan di tubuh perempuan yang mengambil perhatiannya.

Seperti kaset yang di putarkan, bayangan bagaimana dia mebentak kirana, sampai membuat dia menangis dan kabur dari rumah dan banyak lagi kekerasan yang dilakukan lakukan pada kirana terlintas di benaknya.

Andai saja, dia memberitahu kirana penyakit Bianca, andai saja dia tidak salah memutus keputusan secara sepihak, andai saja waktu bisa di putar, dan andai andai lainnya yang kini memenuhi isi pikirannya.

Satu kata, arkan menyesal, tapi semua ini terlambat, yang terjadi tidak akan pernah bisa di ulangi bahkan di perbaiki, bahkan jika dia meminta maaf pada kirana, dia merasa tidak pantas, karena kata maaf tidak dapat memperbaiki apa yang sudah ia goreskan pada kehidupan kirana.

Bagaimana hari ini? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang