Chapter 3 (Sakura mulai luluh)

538 45 0
                                    

Seperti hari-hari biasa di sekolah Sakura bersama teman-temannya berkumpul dan mengobrol, mereka hari ini memakan jajanan yang dibawa Nirei dari rumah.

Sesekali seperti biasa Sakura bertarung dengan teman kelas nya, namun bukan perkelahian yang serius hanya bermain-main saja.

Sampai Sakura menyadari ada yang mengiriminya pesan dari handphone ia pun berhenti bermain, ia melihat di layar itu dari orang tidak dikenal.

'Siapa ini?'

Tidak Dikenali

Hai Sakura!
Ini Togame Jo!
Aku kangen kamu deh...😫
Nanti aku mau main ke rumahmu!
Nanti aku kabarin lagi yaaa
Aku sibuk
Dahh... Sampai nanti honey😘😘😘

WOY ANJENG!
GAUSAH LU MAIN KE RUMAH GW!
ASU!
UDAH OFF COK??!

Togame Jo sudah mematikan handphone nya, mungkin memang benar bahwa dia sedang sibuk. Sakura tidak ingin terus-menerus bertemu dengannya, meskipun ia mau menuruti kemauan Umemiya.

Namun jika terus menerus seperti ini Sakura takut bahwa pendirian nya akan goyah, bisa saja ia membuka hati pada Togame Jo jika terus seperti ini.

'Sial! Ngapain dia mau main kerumahku.. Aku ga akan pulang! Males banget cok!'

Batin Sakura yang berpikir akan menghindari Togame dengan ia tidak akan pulang terlebih dahulu, mungkin ia akan pulang sangat telat agar Togame tidak jadi menemuinya.

Melihat raut wajah kesal Sakura, Suo pun berinisiatif menanyakan keadaannya.

"Kau kenapa Sakura?" Tanya Suo santai sambil mendekati Sakura yang ada disampingnya.

"Biasa, sampah masyarakat" Ucap Sakura yang tentu saja Suo tau siapa yang sedang dibicarakan.

Suo pun senyum-senyum jail kepada Sakura, yang dilihat seperti itu pun merasa jijik.

"Apaan muka lo?!"

"Ciee... Ternyata orang jadian juga ada panggilan unik ya, kamu manggil dia sampah masyarakat. Aku tebak panggilanmu sampah sekolah kah? Hm hm?" Ucap Suo yang tentu saja mengundang amukan Sakura.

"WOY!! MAU MATI DENGAN CARA APA LO BAJINGAN?!" ucap Sakura yang mulai ingin mendekati Suo dengan niat menghajar, namun Sakura ditahan oleh teman-temannya.

.
.
Pulang Sekolah
.
.

Sakura melihat handphone nya, terlihat Togame belum menjawab pesannya. Bahkan pesannya belum dibaca. Sakura pun tidak peduli dan mencoba untuk tidur di meja nya, meskipun semua orang telah pulang Sakura tidak peduli.

Mau akan sangat sepi pun ia tidak peduli, ini sangat penting baginya untuk menghindari Togame.

'Apa handphone nya habis baterai ya... Tapi dia masih sempet-sempetnya  ngirim pesan ke aku tadi siang..'

Sakura yang mulai memikirkan Togame pun langsung menampar dirinya sendiri.

"Tidak!!! Ngapain gw mikirin tuh sampah!! Mending gw tidur!" Ucap Sakura yang mulai merebahkan kepalanya kembali di atas meja nya.

Waktu pun berlalu sampai dimana benar-benar sudah gelap, mungkin ini sudah lewat dari waktu sembilan malam.  Tidak terasa Sakura bisa tidur lama, karena merasa perut nya mulai kelaparan ia pun bangun dari tidurnya.

"Sial aku lapar, hmm... Sudah jam segini, aku yakin Togame tidak akan menemuiku. Aku akan pulang saja dan segera makan" Ucap Sakura yang mulai bangkit dan menggendong tas nya.

'Hm.. Memang cukup horror semua sekolah kalau malam. Hm! Aku tidak peduli si!'

Sakura keluar dari sekolah dengan santai dan berjalan melewati banyak toko yang mulai ingin menutup tokonya.

Sakura berfikir apakah di rumah ada bahan untuk dimasak, meskipun tidak pandai memasak ia tidak peduli karena yang penting makan.

Ia pun tidak memikirkan hal tersebut karena tidak ada gunanya, ia pun segera pulang ke apartemen mungilnya.

Dan mengejutkannya, ada seseorang berhodie yang tertidur memakai tudung kepalanya berada di sepang pintu kediaman Sakura.

"Hei, lo siapa? Ini rumah gw!" Ucap Sakura yang cukup keras untuk menggertak orang yang ada dihadapannya.

Lalu orang tersebut pun bangun dan menatap Sakura.

"Sakura..? Okaeri Sakura.. Hehe" Ucap orang itu yang ternyata Togame.

"Hah?? To-togame?! Sejak kapan lo disini?!" Ucap Sakura yang tentu saja kaget karena Togame benar-benar ada disini.

"Hehe akhirnya kamu memanggilku dengan nama.. Aku senang" Ucap Togame sambil tersenyum membuat wajah Sakura memerah karena tersipu.

"Jangan salah paham baka! Kau di sini sejak kapan?" Tanya Sakura

Togame pun berdiri dan menatap Sakura dalam-dalam, ia pun mulai akan berbicara.

"Emm... Mungkin dari tadi sore hehe, kau lama sekali... Dan handphone ku habis baterai... Aku ingin berkunjung untuk memasak untuk mu" Ucap Togame sambil mengangkat bungkusan bahan masakan yang ia bawa.

'Sial! Dasar orang bodoh ini! Dia menungguku dan terus tersenyum... Sialan!! Togame baka!' batin Sakura yang mulai menampilkan wajah menyesalnya.

Entah mengapa Sakura sangat merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan, dan bisa-bisanya membuat Togame menunggunya terlalu lama.

"Ayo masuk!! Disini dingin! Cepat kau masak, aku lapar Togame baka!" Ucap Sakura yang menarik pergelangan Togame untuk masuk kedalam rumahnya.

Togame yang merasa di izinkan untuk bertamu pun sangat senang dan menampilkan wajah penuh kegembiraannya.

Lalu akhirnya mereka pun makan bersama, dan setelah makan Togame juga yang membersihkan. Sungguh Sakura sangat senang ada yang mengurusnya seperti ini, dan setelah semuanya bersih Togame pun pamit.

"Aku pulang Sakura... Tidur yang nyenyak yaa" Ucap Togame yang melambaikan tangannya dan menutup pintu kediaman Sakura.

Entah mengapa Sakura ingin berbicara lagi dengan Togame, lalu ia pun segera membuka pintu itu kembali.

"Kau boleh kesini kapanpun kau mau! Hubungi aku Togame" Ucap Sakura dengan wajah memerahnya.

Togame yang mendengar Sakura berkata seperti itu pun sangat senang, ia terus berterima kasih pada Sakura dan akhirnya ia pergi untuk pulang.

Lalu pintu itu kembali tertutup, dimana Sakura ada tepat dibalik pintu apartemen nya tentu didalam.

'Sial, mungkin aku menyukai Togame Jo' batin Sakura yang menampilkan wajahnya yang masih memerah.

Mungkin ini sebuah pertanda bahwa perkataan Suo akan menjadi kenyataan, Suo akan sangat senang jika mendengar kenyataan ini.

Vote & komen!
Beda dari cerita asli!








Malu-Malu Tapi Mau {TogaSaku} - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang