5

267 33 0
                                    

Saat menjelang subuh,adel terbangun dari tidurnya. Dia merasakan ada yang aneh.

"Kok gulingnya hangat ya,wangi lagi..." batin adel.

Adel membuka matanya perlahan. Dan betapa kagetnya dia saat sadar yang di peluknya bukanlah guling,melainkan shani.

Karena pergerakan adel yang tiba²,membuat shani sedikit terusik,tapi tidak sampai terbangnun.

Adel melapaskan pelukannya,dan juga pelukan shani padanya.

"Ya tuhan... kenapa bisa begini? Lo sih dell,pake acara ketiduran segala."gumam adel

Setelah terlepas,adel segera ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka. Dia harus pulang secepatnya,karena harus bekerja. Untungnya semalam dia telah mengabari christy dan meminta tolong untuk menjemputnya di tempat shani.

Jam sudah menunjukkan 5.30,dan christypun telah mengabari adel jika ia telah sampai di alamat yang adel kasih.

Adel segera beranjak dari duduknya di sofa kamar shani. Dia menuju ranjang dan memastikan kondisi shani terlebih dahulu sebelum pulang.

"Syukurlah panasnya udah turun... adel pamit pulang ya kak, cepat sembuh... " bisik adel pada shani yang masih terlelap.

Adel merapikan selimut shani dan segera meninggalkan kamar shani.

Di bawah adel bertemu bik sum. Sebelum pulang,adel berpamitan kepadanya. Dan setelah itu adel benar² pergi dari rumah itu.

Saat matahari telah mengintip di balik gorden kamar,shani terbangun dari tidurnya. Saat telah membuka mata,shani mencari keberadaan adel yang tidak ada di sampingnya.

"Apa sudah pulang ya?,tapi kok nggak pamit?" Gumam shani

Karena tak menemukan adel,shanipun memutuskan untuk turun.

"Bik... bibik..."

"Ya nak... ada yang bisa bibik bantu?"

"Ah nggak... cuman mau tanya,bibik lihat adel nggak? Teman aku yang semalam."

"Ooh... non adel... non adel udah pulang nak tadi pagi² sekali,soalnya mau kerja katanya."

"Gitu... dia pulang sama siapa bik?"

"Di jemput temannya katanya nak. Tadi mau pamit sama nak shani,kata non adelnya kasian mau di bangunin...gitu..."

"Ooh... ya udah... makasih ya bik..."

"Iya nak,sama²... oiya,nak shani mau lansung sarapan disini atau di kamar?"

"Nanti aja bik aku turun lagi. Mau bersih² dulu..."

"Ya udah... bibik siapin sarapannya dulu."

"Iya... sekali lagi makasih ya bik."

"Sama² nak..."

Setelah mendapat info dari bik sum,shani kembali ke kamarnya.

Di kamarnya,bukannya bersih²,shani malah duduk di tepi ranjang dan sesekali tersenyum simpul karena ingat hal semalam.

"Dell... aku harus dapatin kamu. Harusss..." tekad shani.

Shani meraih ponselnya berniat ingin mengirim pesan pada adel. Tapi keinginannya tertunda karena begitu banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari gracia.

Akhirnya shani memilih menelpon gracia terlebih dahulu.

Saat panggilan tersambung,shani di kagetkan dengan suara teriakan gracia.

"SHANINDRAAA...."

"Duh... apaan sih ge,bisa biasa aja kan manggilnya,pengang kuping gue tau."

"Lo yang kenapa?,udah jam berapa ini. Kenapa lo belum datang. Kita ada meeting hari ini. Dan kenapa dari semalam lo nggak ngabarin gue?"

"Ya ampun ge... sabar... satu²... gue bingung ni mo jawab yang mana dulu."

"Terserah lo mau jawab yang mana duluan."

"Hadeuh.... nasib²... punya teman galaknya melebihi pacar...."

"Emang lo punya pacar? Kok nggak kasih tau gue?"

"Hadeuh ge.... gue nggak punya pacar,calon pacar ada."

"Siapa? Anak mana? Cantik nggak? Baik?"

"Ge... kok jadi bahas pacar sih... "

"Habisnya lo sih..."

"Lah kok gue sih... emang ya cewek nggak pernah mau salah?"

"Situ juga kan?"

"Geeeeee....."

"Hehehehe... peace  .... canda...
Yaudah... balik k topik awal,kenapa lo belum datang ke kantor?"

"Gue semalam demam ge,ini masih agak sedikit pusing,jadi meeting hari ni lo cancel aja ya? Gue nggak bisa ke kantir hari ini. Kerjaan kantor lo yang handle,gue pantau dari rumah."

"Hahh... lo serius... sekarang gimana? Apa udah ke dokter?"

"Nggak perlu ge... gue nggak papa,palingan istirahat juga mendingan. Jadi karena itu juga gue lupa ngabarin lo semalam. Maaf ya?"

"Shan... gue yang harusnya minta maaf... urusan kantir,biar gue yang handle,lo istirahat aja. Ntar balik kantir,gue ke rumah lo..."

"Makasih ya ge... lo emang best friend gue... lo istimewa di hati gue ge..."

"Alah lebay lo... ya udah... lo istirahat sana. Jangan kelayapan..."

"Siap mama gege...."

"Kalo gitu gue kerja dulu... see you..."

"Oke..."

Shani memutus sambungan telponnya dengan gracia.

"Ge... ge... lo emang sahabat gue yang paling gue sayang,andaikan dulu gue nggak insecure,mungkin lo udah jadi milik gue,bukan jeenan. Tapi siapapun pilihan lo,gue bahagia ge,asal lo bahagia." Monolog shani

Setelah selesai bertelponan dengan gracia,shani mengirim pesan pada adel.

Adel

Dell... kok balik nggak ngomong sih? Tapi nggak papa deh. Btw makasih ya udah jagain aku semalaman. Kamu jaga kesehatan biar nggak sakit kayak aku

Shani menunggu balasan dari adel. Tapi sepertinya adel sedang tidak memegang ponsel pikir shani. Akhirnya shani menyimpan ponselnya dan segera kekamar mandi untuk bersih².


Kamu Yang IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang