20

163 30 2
                                    

Ella dan gracia telah sampai di rumah setelah pertemuannya dengan mando di taman sebelumnya.

"Assalamualaikum..." salam ella dan gracia berbarengan

"Waalaikumsalam ... " sahut shani yang sedang berada di ruang tamu sendirian.

"Loh... kakak kok sendirian?" Tanya ella kepada shani

"Kak adelnya lagi di kamar mandi..." jawab shani

Ella maupun gracia hanya mengangguk.

"Jadi gimana shan... lo udah ngomong sama adel...?" Kali ini gracia yang bicara.

"Udah... adel udah jelasin sama gue. " sahut shani

"Mmm... baguslah. Tadi gue sama ella juga ketemu sama mando di taman. Gue paham kenapa mando bersikap seperti itu. Gue juga udah berikan penjelasan sama dia,sama ella juga." Jelas gracia sambil melirik ella.

Ella hanya teesenyum ke arah shani

"Jadi ella juga udah tau?" Tanya shani kali ini kepada ella.

"Iya kak... ella udah di kasih tau kak gre tadi. Mungkin jika nggak di jelasin dengan kak gre tadi,mungkin ella juga bakal berfikiran sama seperti abang. Inikan hidup kak adel dan kak shani. Kalian paling tau apa yang terbaik buat kalian. Dan ella tau persis kakak ella seperti apa. Kak adel bukan orang yang akan mengambil keputusan sembaran tanpa pertimbangan." Jelas ella.

"Terimakasih dek... atas pengertiannya..." ucap shani dan lansung memeluk ella.

Tak lama mereka berbincang,adel keluar dari kamar mandi.

"Loh... kak gre,ella... kalian udah balik? Udah lama?" Tanya adel yang telah mengambil duduk di samping shani

"Nggak kok... kita belum lama..." sahut gracia

"Oiya... tadi mando titip pesan sama kita,katanya dia mau ngomong berdua sama kamu shan..." lanjut gracia

"Oiya... kapan?" Tanya shani

"Dia nggak ngasih tau pastinya. Mungkin tunggu dia pulang."sahut gracia

"Ella... kamu juga udah tau persoalannya...?" Tanya adel pada adiknya.

"Udah kak... tadi udah di kasih tau abang dan juga kak gre. Kak gre juga udah jelasin semuanya ke ella." Jelas ella

"Maaf ya dek... kakak nggak kasih tau kamu." Sesal adel

"Nggak papa kok kak. Ella paham. Mungkin kakak punya alasan sendiri untuk itu,walaupun akhirnya ella tau bukan dari kakak sendiri. Tapi itu bukan masalah besar buat aku." Ucap ella sambil tersenyum.

"Makasih ya dek..." ucap adel sambil mendekat kearah ella dan memeluknya.

"Sama² kak... ella tau,kakak pasti ambil keputusannya bukan asal ambil. Ella ikut bahagia jika kakak bahagia."

Mereka berpelukan untuk beberapa saat hingga akhirnya saling melepaskan pelukan itu. Shani dan gracia tersenyum haru melihat adegan itu.

Tak berselang lama dari percakapan mereka,mando pulang.

"Assalamualaikum..." salam mando

"Waalaikumsalam ..." sahut adel dan yang lain.

Mando yang melihat semua tengah berkumpul mengambil duduk bergabung dengan mereka.

"Ndo... " panggil adel

"Aku mau bicara sama kak shani..." ucap mando tanpa menghiraukan panggilan adel.

"Iya boleh... mau dimana?" Sahut dan tanya shani

"Nggak perlu basa basi... seberapa yakin kakak dengan hubungan kakak dengan kakak aku?" Tanya mando

"Mando... bicaranya..." sanggah adel

"Kakak diam saja... biarkan kita bicara... dia laki² kan? Bukankah begitu kak..." jawab dan tanya mndo kepada adel dan shani

"Udah... nggak papa sayang..." shani meyakinkan adel

Bagaimana dengan gracia dan juga ella? Mereka hanya diam dan mendengarkan. Mereka yakin jika mando dan shani akan menyelesaikan ini dengan baik

"Aku yakin dengan hati dan hubungan ini. Aku sayang dengan adel dan nggak akan menyakiti dia apapun itu." Sahut shani.

Mando tersenyum miring dengan jawaban shani. Ntah apa maksud dari senyuman itu. Entah itu senyuman mengejek dan merendahkan atau hal lain.

"Oya... aku nggak butuh ucapan dan kata². Aku butuh bukti. Aku mau kakak aku mendapatkan yang terbaik. Mungkin jika hanya kata²,banyak laki² di luar sana yang bisa melakukannya. Sebagai laki² buktikan itu."

"Baik ... aku akan buktikan... aku akan lakukan apapun untuk membahagiakan kakakmu."

"Baik,kalo gitu.... buktikan sama aku,kalau kakak nggak cuman bisa ngomong doang. Satu lagi, seperti yang aku bilang tadi,aku mau yang terbaik untuk kakak aku. Aku harap kakak bisa bersikap dan berpenampilan layaknya laki². Tunjukkan jika kakak adalah laki². Jangan berpenampilan seperti ini yang akan membuat semua orang salah paham. Bahkan mungkin akan menganggap hubungan kalian tak normal,jika orang tau hubungan kalian. Bisa?" Mando mempertanyakan keyakinan shani.

Shani nampak terdiam begitupun yang lain. Gracia menantap kearah shani. Gracia tau akan kekahawatiran shani itu. Dulu shani pernah di bully karena itu dan itu berat untuknya. Apalagi sekarang,kolega bisnis dan orang² taunya shani adalah seorang perempuan.

Melihat shani yang hanya terdiam tanpa bicara mando kembali angkat bicara.

"Sepertinya kakak tidak bisa ya? Kalau begitu tinggalkan kakak saya. Dan akhiri hubungan kalian sampai disini." Ucap mando final

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu Yang IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang