7

242 32 1
                                    

"Assalamualaikum..." salam shani saat sampai di rumah dan di sambut oleh bik sum.

"Waalaikumsalam... nak shani udah pulang..."

"Iya bik... oiya... gracianya mana bik?"

"Non gracia ada di ruang tv nak... nak shani mau bibik siapin makanan?"

"Nggak usah bik... makasih... bibik istirahat aja."

"Ya udah kalo gitu... bibik tinggal nak... permisi..."

"Iya bik..."

Bik sum pun meninggalkan shani dan shanipun segera menuju ruang tv,dimana gracia berada.

Shani melihat gracia tengah asyik dengan tontonannya dan tidak memyadari kedatangan shani. Karena ada kesempatan,shanipun berniat menjahili gracia.

"Hi...hi...hi... hi..."shani tertawa seperti hantu tepat di belakang kepala gracia

Karena emang dasarnya gracia penakut,dia lansung kaget dan berteriak histeris.

Melihat gracia yang histeris ketakutan,shani tertawa puas.

"Hahahahahahaha...."

"Shanindraaaaaa......" teriak gracia sambil melempar bantal sofa ke arah shani.

Shani masih saja tertawa,yang mebuat gracia tambah kesal.

"Lo bener² ya... kalo gue jantungan dan lansung meninggoy gimana?"

"Ya di kubur... emang mau di apain lagi,di jadiin gracia guling..." ucap shani dengan wajah watadosnya.

"Lo ya... ah sudahlah... debat sama lo bikin gue naik darah..."

"Naik kemana?"

"Shaniiiii....."

Gracia menatap tajam shani sedangkan shani hanya cengengesan sambil mengangkat 2 jari membentuk tanda peace.

Shani kemudian duduk di sofa samping gracia yang telah duduk kembali.

"Darimana aja lo... sakit² kok kelayapan."

"Jalan² doang... bosan gue di rumah..."

"Shan... shan..."

Gracia kemudian berdiri,mengambil barang bawaannya yang ia taruh di smping sofa,dan duduk lesehan di karpet.

"Sini duduk..."

Shani turun dan duduk berhadapan dengan gracia

"Nih gue beliin makanan kesukaan lo. Biar lo cepat pulih."

"Waaaahhhh.... thanks ya ge... lo emang best friend gue..."

"Iya sama²... gue juga khawatir kalo lo sakit,mana om dan tante jauh kan di luar negeri."

"Ge... nggak usah bahas mereka ya..."

"Maaaf..."

Shani hanya tersenyum. Hubungan shani dan orangtuanya memang tidak baik dari awal. Bahkan shani pun di besarkan oleh kakek dari pihak papanya. Setelah kakeknya meninggal,shani hidup sendiri,hanya di temani bik sum yang setia dari shani masih bayi.

"Ya udah... nih makan..."

"Nggak ah... nggak mood..."

"Lah kok gitu... gue udah effort banget loh bawain buat lo..."

"Ya tiba² aja nggak mood."

"Gara² omongan gue barusan.

Shani menggeleng.

"Terus kenapa dong?"

"Nggak mood kalo makan sendiri..."

"Lah kan makan berdua. Atau lo mau bareng bik sum sam mang dion?"

Kamu Yang IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang