IF WE LOVE AGAIN 7

216 46 14
                                    

Chanyeol berjalan tergesa menuju meja kerjanya di kantor kepolisian saat Kim Woo Seok--rekan kerjanya-- menghubungi pagi-pagi buta.

"Kau menemukan sesuatu hyung?" Tanya Chanyeol langsung saat ia membuka laptopnya dengan tergesa, huru-hara terdengar dimana-mana, mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

"Kau tau potongan cctv yang kau beri padaku? Tentang mobil di cctv itu? Aku menemukannya."

Kali ini Woo Seok berjalan menuju meja Chanyeol, menatap pemuda itu yang tampak memeriksa kembali potongan cctv yang beberapa waktu lalu ia serahkan pada Woo Seok.

"Itu adalah mobil milik seseorang dengan nama korea Oh Ji Hoon. Dia adalah pria berbahaya, dan sejauh ini tidak ada yang mengetahui keberadaannya."

Chanyeol menghela napas dalam saat mendengar penuturan Woo Seok. Bagaimana ia bisa meminta bantuan pria itu jika keberadaannya saja tidak diketahui?

"Ya! Chanyeol-a.. jangan berurusan dengannya. Dia sangat berbahaya."

Chanyeol menatap Woo Seok dengan raut kebingungan. Memangnya kenapa jika pria itu berbahaya? Toh dia tidak mencari masalah apapun kan dengannya?

"Kenapa?"

"Mereka adalah mafia berbahaya. Berurusan dengannya artinya menyerahkan nyawa sebagai taruhan." Jawab Woo Seok yang mampu membuat Chanyeol termenung sejenak.

***

"Apa ini?"

Lisa duduk di sebelah Sehun, mereka duduk lesehan di ruang tamu dengan sebuah laptop sebagai titik fokus.

"Rekaman kamera dashboard mobil kakakku, malam itu dia tidak sengaja lewat di jalan yang sama di tempatmu kecelakaan."

Lisa memperhatikan berulang kali rekaman kamera dari mobil kakak Sehun, ada raut tidak percaya bercampur bingung dari mimik wajah perempuan cantik itu.

"Ulang lagi." Pinta Lisa dengan suara sedikit tercekat.

Kenangan buruk itu kembali berputar di kepalanya, ingatan bagaimana ia bersama keluarganya saling memeluk erat dalam ketakutan yang tidak bisa di tutupi, bagaimana mereka berteriak kencang saat truk itu menabrak mereka sehingga laju mobil tidak terkendali lalu berputar di udara. Menghasilkan benturan keras yang memekakkan telinga. Membuat jantungnya berhenti berdetak, berhasil merenggut nyawanya.

"Apa ini nyata Sehun? Apa aku tidak salah lihat?"

Lisa menatap Sehun dengan maniknya yang memanas, bahkan ia tak mampu menahan tangisnya.

"Lisa-"

"Tidak. Aku sangat mempercayai Jisoo, ini pasti keliru Sehun."

Lisa memotong ucapan Sehun. Ia menggeleng kuat saat rekaman itu menunjukkan Jisoo berdiri di sebrang jalan tak jauh dari tempat kecelakaan. Banyak pertanyaan yang menuntut jawaban dari apa yang sebenarnya terjadi.

"Lisa... dua tahun lalu. Saat kubilang aku melihat Jisoo menghampiri pria yang kau tinggalkan di depan restoran, anak buahku mendengar percakapan mereka."

Lisa mendengarkan setiap kalimat yang Sehun ucapkan dengan kepala tertunduk. Ada sakit yang menjalari sekujur tubuhnya, membuatnya merasa sekarat.

"Go Jong Eun. Jisoo dan pria itu memiliki hubungan darah." Jelas Sehun singkat dan mampu membuat Lisa merasa lemas. Ia berusaha menyandarkan tubuhnya pada sofa, berusaha keras mengingat bagaimana hari-harinya yang ia lalui bersama Jisoo. Mengingat bagaimana Jisoo memperlakukannya dengan begitu baik. Tapi nyatanya, ia mampu menancapkan pisau dengan begitu hebat.

"Sehun." Sehun hendak bicara sebelum akhirnya sebuah suara memecah keheningan di antara mereka. Seorang pria gagah dengan tampang sangarnya melangkah mendekat ke arah Sehun dan Lisa. Tatapan tajam itu mampu membuat Lisa bergidik ngeri.

IF WE LOVE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang