"Mas sini biar aku yang jemurin pakaian nya, kamu dari tadi pagi udah nyuci-udah beres-beres rumah. Gantian biar aku aja yang jemurin pakaian nya" ucap Mayra kepada Athar yang tengah sibuk menjemur pakaian
Athar pun menoleh menatap wajah istrinya "Udah biar mas selesaikan semuanya, kamu diam di situ duduk yang manis" sahutnya membuat Mayra menekuk bibirnya
Semenjak kehamilan Mayra berusia 5 bulan sampai dengan sekarang yang sudah memasuki 7 bulan, semua pekerjaan rumah, suaminya lah yang mengerjakan nya. Dari mulai merapihkan tempat tidur, menyapu, mengepel, mencuci piring, menjemur pakaian, memasak dan bahkan berbelanja kebutuhan dapur pun Athar yang turun tangan sendiri.
"Alhamdulillah akhirnya selesai juga" gumam Athar tersenyum kecil melihat pakaiannya sudah terjemur semua dengan rapih sembari mengusap peluh keringatnya
Selesai menjemur pakaian, Athar pun menghampiri istrinya yang tengah duduk di kursi yang memang di taruh di teras rumah "Udah selesai jemur nya?" tanya Mayra dengan sewot membuat Athar mengernyitkan dahinya
Athar pun menaruh ember bekas wadah pakaian tadi di sampingnya, lalu berlutut di depan istrinya yang tengah duduk di kursi sembari memegang kedua tangan istrinya dengan sesekali mengecupnya "Kenapa sih, istri mas ini bawaannya sewot terus dari kamarin. Kenapa 'heum?" ucapnya mendongak menatap wajah Mayra yang nampak kusut
"Aku tuh sebel, kesel sama mas!" ketusnya
"Sebel kenapa? Kesel kenapa? Coba sini cerita sama mas" sahutnya dengan penuh kelembutan dengan kedua tangannya yang masih setia mengengam tangan Mayra
"Ya mas dari bulan-bulan kemarin ngelarang aku buat ini itu, ngelarang aku buat beberes rumah lah, cuci piring, cuci baju, masak bahkan belanja kebutuhan dapur sekalipun di larang sama mas, aku kan jadi sebel aku kesel. Masa aku harus duduk terus diem aja di rumah gak ngapa-ngapain, aku bosen mas. Aku itu cuma hamil bukan sakit" omelnya menatap wajah Athar dengan penuh kekesalan
"Iya sayang iya, mas tahu mas paham. Mas kaya gini karena mas nggak mau kamu sampai kenapa-kenapa sayang, mas nggak mau kamu kelelahan. Mas mau kamu baik-baik saja sampai waktunya persalinan nanti, toh lagian semua pekerjaan rumah itu kewajiban mas, tugas seorang suami. Bukan kewajiban seorang istri" sahutnya dengan nada yang lembut membuat Mayra mendengus sembari memandang ke arah lain
Tangan Athar terulur menyentuh wajah Mayra supaya istrinya itu mau menatapnya "Lihat mas, dengerin mas" ucap Athar membuat Mayra mau tidak mau menatap wajah suaminya
"Tugas istri di dalam agama Islam itu cuma ada 3" ujarnya menatap wajah istrinya itu
"1 melayani suami"
"Ke 2 melahirkan"
"Dan yang ke 3 menyusui anak"
"Selebihnya itu tugas suami sayang, kamu tidak ada kewajiban untuk mengurus dan membersihkan rumah. Karena itu tugas mas sebagai suami kamu" ucapnya menasehati Mayra
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS ATHAR [On Going]
Teen FictionAwas baper, awas salting >< Seorang Gus muda yang terkenal Alim, tampan, dan bijak sana yang harus menikahi santriwati ponpes Al-Ahzar lantaran perjodohan dari kedua orang tuanya. Bagaimana kira-kira akhir dari kisah rumah tangga mereka berdua? 17+...