9

286 45 4
                                    

Yunmi termenung kamar besar itu begitu kosong,tiba-tiba ketika ia melamun seseorang memeluk tubuhnya dengan perlahan.

"Ada apa?" Hiro bertanya melihat kelakuan istrinya cukup aneh.

"Mas,"ucapan Yunmi terpotong lidahnya kelu entah apa yang harus ia ucapkan pada Hiro.

"Ya kenapa sayang?" Yunmi mengelus pelan lengan hiro diperutnya. Lalu mengucapkan semua yang terjadi hari ini, padahal Hiro sudah tau sebagian cerita tersebut dari bawahannya.

Entah apa yang Hiro bisa perbuat, hanya memberi saran agar sang istri segera meminta maaf dengan benar. Hiro tidak bisa memberikan banyak bantuan tali setidaknya Hiro harus mendukung istrinya agar segera mendapat maaf dari anak sulung istrinya.

Bus yang ditumpangi Sunoo harus mengalami pecah ban dan semua orang di Bus satu persatu harus keluar, Sunoo kali ini pergi agak telat dan ia dapat musibah pula setelah kemarin ia harus banyak menangis, kesialan apalagi yang dia dapatkan.

"Sial" Sunoo menatap jam tangan yang dia kenakan.

Sunoo dengan terpaksa lari karena Bus selanjutnya memakan waktu 10 menit lagi, sedangkan gerbang akan ditutup jam yang sama, dia melihat sekitar kemungkinan waktunya cukup untuk sampai di sekolah saat yang tepat.

Jungwon di jemput Jay mulai hari ini dia mulai bersekolah kembali, dan dia akan mencoba terus meminta maaf saudara kembarnya.

"Pokoknya gue harus dapet maaf dari kak Sunoo, gimanapun caranya."

Melangkah melihat jam sebentar lagi masuk Sunoo belum juga sampai disekolah, padahal biasanya tidak seperti itu.

Sedangkan Sunoo berlari dan sebuah mobil berhenti dihadapannya, Sunoo melirik sekilas, dan melanjutkan larinya.

Sunghoon pemuda yang berada didalam mobil itu menurunkan kaca mobilnya melaju perlahan,"ayo naik bareng gue." Entah kenapa ucapan itu keluar dari mulut Sunghoon.

"Sorry kita gak saling kenal." Balas Sunoo.

Sunghoon menatap jam mahalnya," tapi kemungkinan gerbang sebentar lagi tutup."

Sunoo berhenti tidak mungkin dia telat padahal baru seminggu masuk sekolah, dan namanya akan jelek serta beasiswanya akan terancam.

"Gimana?"

Pintu mobil itu dia buka Sunoo masuk tanpa berpikir kembali,"yaudah gue ikut, tolong jalan."

Mobil Sunghoon berjalan cepat atas suruhan Sunoo entah kenapa Sunghoon menuruti keinginan Sunoo.

Selama perjalanan Sunghoon memikirkan kenapa dia bisa-bisanya mengajak anak itu bersama,padahal biasanya dia tidak akan perduli akan hal apapun. Tapi ketika melihat Sunoo berlari ia merasa aneh. Kasian entah hanya Sunghoon yang kebingungan.

Tepat gerbang akan ditutup mobil pak satpam menunggu mobil Sunghoon lewat, Sunoo heran sejenak tapi melihat Sunghoon anak orang kaya, mungkin dia diberi privilage tertentu.

Berdehem pelan Sunoo, "gue ucapin terimakasih atas tumpangannya." Sebelum Sunghoon menjawab Sunoo segera membuka pintu mobil lalu pergi secepat mungkin. Sunghoon hanya diam lanjut masuk ke dalam kelasnya sendiri.

Hari ini Sunoo melihat Jungwon sudah ada ditempat duduknya setidaknya ia cukup lega dengan kehadiran Jungwon yang mengartikan dia tidak apa-apa.

Pelajaran mulai dengan hikmat hingga ternyata pelajaran olahraga disatukan dengan kelas sebelah yang artian Sunoo bertemu dengan lelaki tadi.

Jungwon pun menatap Sunoo sekilas dia merindukan kembaran nya tersebut, mencoba akan melakukan pendekatan secara perlahan.

Beberapa anak telah pergi ke lapangan begitu pula Sunoo dan Jungwon, serta Jay dan Sunghoon yang datang membawa perlengkapan olahraga.

"Kita hari ini akan melakukan tes bola tembak, kalian harus berpasangan dan melindungi pasangan kalian dari lemparan bola." Guru olahraga menjelaskan,"tidak musti yang satu kelas kalian harus memilih tim dari yang berbeda kelas."

Satu-persatu mereka menarik untuk menjadi pasangan masing-masing, Jay cepat menarik Jungwon sedangkan Sunoo hanya berdiam diri menunggu siapa saja yang tersisa, Sunghoon yang menjadi incaran para perempuan menatap risih para perempuan yang berebut menjadi pasangannya.

"Hoon sama aku ya?"

"Sama aku aja gak sih Hoon?"

Sunghoon melimpir pergi,menolak ajakan perempuan-perempuan itu lalu menarik tangan Sunoo yang terdiam agak jauh dari kerumunan,Sedangkan para perempuan itu menatap Sunghoon tidak percaya.

"Lo sama gue aja."Sunoo mendongkak menatap Sunghoon aneh.

"Nah ayo anak-anak ke posisi masing-masing. "

Permainan tersebut berjalan lancar tangan Sunghoon menarik lengan Sunoo agar memegang jaket olahraga yang Sunghoon kenakan.

Sunoo hanya menurut berlindung dibelakang Sunghoon dan hal itu terlihat dimata Jungwon entah kenapa ia tertarik melihat Sunghoon memperlakukan sang kakak.

Tim mereka berhasil bertahan pukulan bola berhasil di tangkis Sunghoon, banyak perempuan yang tidak terima lalu mengarahkan bola pada Sunoo, dan hal itu jadi perhatian Jungwon juga.

Jay pun melindungi Jungwon dengan baik, tapi Sunoo mencuri pandang pada Jungwon, ternyata entah kenapa bola yang asalnya terlihat malah di oper kesana kemari hingga Jay dan Sunghoon tidak menyadari bola berada di belakang Jungwon, Sunoo sempat melirik smirk siswi di belakang Jungwon dan bola tersebut di lempar keras dan Sunoo melepas pegangan pada Sunghoon,  kejadian itu begitu cepat, bola tersebut memukul kepala belakang Sunoo yang memeluk tubuh Jungwon.

Jungwon yang merasakan pelukan berbalik melihat Sunoo tergeletak di lapangan, Jungwon shock dan Jay menatap perempuan itu marah.

"Giselle lo gila hah?! Menyerang itu dari depan bukan dari belakang!" Semua orang menatap Giselle.

Panik semua orang menjadi chaos, Jungwon memeluk Sunoo di lapangan. Menarik kaos yang di kenakan Jay.

"Jay udah nanti dulu ini kak Sunoo."

Jay menatap Jungwon dan Sunghoon langsung mengendong Sunoo tanpa melihat tatapan dingin Sunghoon dia layangkan pada semua orang.

Disusul Jay dan Jungwon yang berlari dibelakang Sunghoon.

"Anak-anak bubar, untuk Giselle kamu tidak boleh melakukan hal seperti itu, sebaiknya kamu minta maaf pada Jungwon dan juga Sunoo,mengerti?" Giselle mengangguk.

Semua orang disitu bubar. Tanpa tahu Giselle mengepalkan tangannya kesal dan juga merasa malu.




☆ notes tipis-tipis momen nya sunsun keliatan tidak hehehe.

Different | SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang