4

244 41 0
                                    

Sepulang sekolah Jungwon melangkah kearah parkiran menuju mobil sang kakak.
"Loh kok lemes gitu? Gara-gara anak tadi? Dia siapa?"pertanyaan itu terlontar dari mulut Heeseung.

Jungwon belum berani berbicara apapun pada sang kakak, ia menggeleng,"ah engga kok kak, aku bete aja sama Jay yang malah harus ada latihan mendadak." Sebari cemberut bibir Jungwon tampak lucu membuat Heeseung terkekeh sebari mengacak rambut si adik.

"Iss kak"Jungwon nampak pura-pura merajuk,sebari membenarkan rambutnya.
Dari kejauhan Sunoo menatap mobil itu sampai menjauh lalu, Sunoo pergi untuk pulang.

-----

Sunoo harus ambil kerja baru lagi, part time disebuah mini market, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolahnya.

"Rokok itu."tunjuk pemuda yang ada didepan Sunoo, sedangkan pemuda itu - Jay nampak mengerutkan kening ia memikirkan pemuda itu adalah pemuda yang ia lihat di kelas Jungwon.

Sunoo menatap Jay lalu,"boleh tunjukan kartu pengenal."ujar Sunoo datar,Jay pun mengeluarkan kartu pengenalnya, ia sudah berusia legal. Lalu Sunoo ambilkan rokok yang ditunjuk itu, "ada tambahan?"tanya Sunoo sebari melakukan transaksi pembayaran rokok tersebut.

Tak!

Sebuah minuman kaleng yang ditaruh dihadapan Sunoo,"sekalian." Pemuda di belakang Jay mengucap dengan nada dingin. Menatap Jay mengangguk lalu Sunoo menyelesaikan pembayaran.

Jay pun dan pemuda itu berjalan keluar, "orang itu yang ganggu Jungwon bukan sih Hoon?"

Lelaki yang di panggil Hoon itu bernama Sunghoon, sahabat yang merangkap sebagai sepupu Jay, Sunghoon mengangkat bahunya acuh,"mungkin."

"Ais sial, kalau bener harusnya gue kasih pelajaran tadi." Jay mendesis marah. Sedangkan Sunghoon hanya meminum minumannya dengan tenang. Tanpa memperdulikan Jay.

-----

Sunoo menyelesaikan Shift kerjanya pukul 11 malam, rasanya tubuhnya sangat sakit apalagi ia harus mengendarai sepeda motor yang ia punya dan harus melawan angin malam.

"Sial dingin banget."umpat Sunoo.

Merekatkan kardigan tipis yang ia pakai, tak lama sampai di flat nya setelah menempuh perjalanan panjangnya. Sunoo merebahkan tubuhnya yang lelah disebuah kasur tipis yang dia punya. Rasanya begitu nikmat, dan ingin sesegera mungkin tertidur.

Jungwon menatap sang ibu yang kini berdiam diri didapur,"loh Wonie belum tidur? Ada apa?"ibunya heran melihat tingkah Jungwon.

Bukannya menjawab Jungwon malah bertanya hal lain,"Papa kemana?"

"Tadi berangkat ke Kantor. Ada urusan mendadak."

"Malam-malam gini?"Yunmi
mengangguk,lalu menjawab," katanya ada investor asing jadi harus jemput sih."

Rasanya Jungwon memiliki waktu yang pas untuk ia bertanya,"apa ibu gak kangen kak Sunoo?" Tangan Yunmi berhenti dari kegiatan meminumnya menatap Jungwon.
"Tentu saja."

"Tapi ibu gak cari kak Sunoo?"

Tak.

Gelas itu Yunmi simpan kasar,"ibu udah cari tapi gak ketemu Wonie, kenapa kamu bertanya hal seperti itu pada ibu?"mata Yunmi menatap kesal Jungwon.

"Oh ya, kalau ibu cari tahukan pasti kabar kakak, kabar ayah, tapi ibu malah...akhhh"
jerit Jungwon.

Yunmi kaget melihat Jungwon,"kamu ini kenapa?memang ibu tidak tahu karena mereka pindah dari sana ketika ibu datang."

"Ibu bohong, ibu bukannya tidak tahu tapi memang tidak pernah mau mencari tahukan."

Yunmi yang dicecar hal seperti itu membuat ia menghela napas kesal,"terserah ibu mau tidur." Sebelum berhasil pergi Ucapan Jungwon membuat Yunmi terdiam.
"Aku ketemu kak Sunoo." Lalu menatap kembali anak bungsunya.

"Maksud kamu? Bertemu dimana?" Jungwon malah pergi dari dapur tanpa menjawab pertanyaan Yunmi. Yunmi mendengarnya kaget, rasanya jantungnya berdetak sangat kencang, rasa bahagia nya muncul tapi sisi lain ia juga mengkhawatirkan sesuatu.

----

Pagi ini sudah Sunoo awali dengan mengangkut sebuah karung dipasar, "paman ini sudah beres." Paman Choi mengangguk menatap Sunoo," Sun kamu kalau memang sudah legal cari tempat kerja yang baru saja."

"Loh nanti paman gak ada yang bantu?"

Paman Choi menggeleng,"tidak masalah kasihan tubuh kamu, paman dulu berniat menolong kamu karna masih dibawah umur jadi belum bisa mencari kerja part time. Sekarangkan sudah dewasa kamu bisa cari kerjaan sesuai kebutuhan kamu Sun biar waktu istirahat paginya lebih maksimal."ucapan itu diselingi kekehan.

"Kalau begitu baik paman, mungkin Sunoo akan jarang datang kesini. Semua jasa paman tidak akan Sunoo lupakan." Paman Choi tersenyum, memberikan amplop berisikan uang,"uang ini kamu pakai untuk beberapa hari kedepan, istirahat sejenak okay, paman sudah anggap kamu seperti anak paman." Paman Choi mengelus bahu Sunoo, Sunoo tidak menolak lalu membungkuk berterimakasih.

Sunoo menatap sekeliling mungkin ini hari terakhir ia disini, karna mulai besok Sunoo akan mencari pekerjaan lain untuk mendapatkan uang sehari-hari. Semoga ini awal yang baik untuk Sunoo.

"Rasanya ingin kembali seperti dulu." Ujar Sunoo sehari berlalu, menanti hari esok yang tidak pasti kedepannya.

Different | SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang