7

255 43 0
                                    

Sunoo menahan tangis yang hampir luruh akibat ucapan Heeseung,Berjongkok disekitaran lorong setelah lari agak cukup jauh dari keberadaan Heeseung.

lo tinggal sama bokap lo sementara Jungwon sama nyokap lo, gue rasa itu gak ada masalah

Ucapan Heeseung terngiang-ngiang, Sunoo memukul kecil kepalanya ia mudah sekali terpukul mendengar ucapan seperti Heeseung.

Tak sadar Sunghoon dan Jay yang baru saja dari gudang menaruh bola basket melihat Sunoo yang berjongkok menyembunyikan wajah di lipatan pahanya.

Jay yang awalnya sadar lebih memilih pergi tanpa memperdulikan itu, sedangkan Sunghoon memperhatikan Sunoo, menghampiri Sunoo, Sunoo yang menyadari bahwa sepasang sepatu berada didepannya langsung mendongkakkan kepala mengelap air matanya lalu segera bangkit dan ingin pergi tetapi sebelum ia berhasil pergi sebuah sapu tangan Sunghoon letakkan ditangan Sunoo dan Sunghoon berjongkok membuka merogoh sebuah plester dan menempelkannya pada lutut Sunoo,Sunoo terdiam seharian ini ia tidak merasakan sakit sama sekali pada luka lututnya, Sunghoon segera pergi setelah menempelkan plester tersebut tanpa berbicara apapun Sunghoon segera pergi. Membuat Sunoo tertegun sebari meremas sapu tangan milik Sunghoon .

----

Jay berada didepan rumah Jungwon ia khawatir setelah meninggalkan Sunghoon yang entah kemana, ia kini berada dirumah sang kekasih.

Jungwon mengunci pintu kamar tanpa memperdulikan makan atau apapun. Ibunya sangat mengkhawatirkan keadaan Jungwon, tapi Jungwon terus menangis dalam diam, rasanya begitu menyakitkan ketika mendengar kata Sunoo membenci dirinya dan juga ia tak tahu tentang kematian ayahnya.

"Jay tolong bawa ini sekalian ya tante mohon,"Yunmi memberi sebuah nampan berisikan makan dan air minum.

"Memang kenapa tan?Jungwon sakit kah?"

Yunmi menggeleng, "dia mogok makan, dari semalam tidak membuka pintunya sama sekali dia belum memakan apapun sampai sekarang. Tante mohon buruk Jungwon ya.." Jay berlalu membawa nampan tersebut,ia tidak mengerti apa yang terjadi kepada sang kekasih.

Tok..tok..

Jay mengetuk pelan pintu putih tersebut, "sayang ini aku Jay."

Pintu tersebut terbuka Jay membukanya dan menutup segera pintu, dilihat Jungwon sedang menangis sebari memeluk kedua lututnya.

"Ada apa Jungwon kamu sakit?" Jungwon menggeleng air mata terus beranak pihak di pipi tirus milik Jungwon.

"Jayie, hiks... selama ini... hiks aku... jahat.." Jungwon terus menangis.

"Kak Sunoo hiks... selama ini.. hidup sendirian..." Jay yang tidak tahu Sunoo itu siapa memasang muka bertanya.

Tatapan Jungwon begitu memilukan bagi siapa saja yang melihat, Jungwon menceritakan semua hal itu pada Jay tanpa terkecuali. Jay bahkan kaget kenyataan lelaki yang ia sempat temui tadi kembaran sang kekasih, walau sekilas wajah Jungwon dan lelaki itu agak cukup mirip tapi nyatanya membuat Jay terkejut.

"Jadi itu kakak kembaran kamu?" Jungwon mengangguk, menghela napas panjang lalu memeluk Jungwon dengan penuh sayang, membiarkan kekasihnya itu tenang. Jay juga memikirkan bagaimana caranya membuat Jungwon dan Sunoo kembali bersama.

-----

Sunoo mengelap peluh dahinya, sehabis Sunoo pulang dia langsung bekerja disebuah toko roti yang dia lamar kemarin.
Toko roti itu penuh sekali membuat Sunoo hari ini tidak duduk sama sekali.

"Sunoo tolong jaga kasir sebentar saya kebelet."Sunoo mengangguk.

Sunoo yang tidak melihat kedepan ia fokus melihat layar pembayaran,"silahkan ingin pesan apa?"

"Satu tiramisu cake dan satu amerikano."

Sunoo mencatat pesanan tersebut lalu menatap pelanggan tersebut. Tubuhnya agak kaku melihat ternyata Sunghoon yang memesan.

"Pembayaran Cash atau Credit card?"

Sunghoon mengeluarkan Credit card dari dompetnya, Sunoo melakukan secepat mungkin pembayaran.

"Silahkan nanti pesanan akan diantar."

Sunghoon pergi membuat Sunoo merasa lega. Setelah beberapa lama Soobin-pria yang tadi menitipkan kasir pada Sunoo berterimakasih lalu Sunoo kembali pada posisinya.

Sebisa mungkin Sunoo menghindari konter agar tidak kebagian mengantar pesanan milik Sunghoon.  Sedangkan Sunghoon melirik sesekali Sunoo yang mengantar pesanan tak lupa senyum tipis yang Sunoo  lemparkan pada pelanggan. Beberapa kali Sunghoon memerhatikan Sunoo disekolah dia tidak pernah tersenyum pada siapapun.

Sunoo melihat Sunghoon belum sama sekali beranjak dari tempat duduknya, shiftnya sudah selesai dan dia harus melanjutkan kerja ke minimarket.

Sedangkan Sunghoon melihat kepergian Sunoo dari situ ia pun akhirnya beranjak melihat Sunoo yang berlari kearah bus yang akan segera pergi. Helaan napas keluar dari bibir Sunghoon dia betul betul merasa aneh dengan tingkahnya sendiri.

----

Pagi ini sekolah masih cukup sepi Sunoo  sudah tidak harus bekerja pagi hari tapi ia masih terbiasa bangun pagi. Ia duduk dihalte sebari memakan roti yang dia beli tadi malam.

Seharian ini Sunoo mencoba tidak perduli nyatanya Jungwon belum masuk dengan alasan sakit, Sunoo mengenyahkan semua pikiran yang ada dihatinya.

Pelajaran hari ini pun tidak banyak yang bisa Sunoo pelajari karena rasa khawatir pada Jungwon. Dia melihat kearah lututnya yang memakai seragam pendek dia melihat plesternya belum Sunoo ganti.

Sunoo pun pergi menuju uks karna kebetulan jam sedang kosong, ia manfaatkan untuk tidur dan mengganti plester tersebut.

Lagi-lagi Sunghoon yang akan melakukan pemeriksaan tubuh melihat Sunoo meminta pada penjaga uks sebuah plester.

Pandangan mereka saling bertubrukan tatapan aneh yang membuat sengatan listrik berada dalam tubuh masing-masing entah kenapa. Sunoo lebih dulu memutuskan tatapan itu sebelum ia merasa perasaan aneh ini terus berlanjut.

"Ini kak plesternya, mau saya bantu ganti kak?"adik kelas penjaga uks tersebut menawarkan Sunoo bantuan yang dibuahi gelengan oleh Sunoo .

"Tidak usah terima kasih."Sunoo mengambil plester tersebut dan segera pergi.

Sunghoon menatap kepergian Sunoo, "nak Sunghoon ada apa kemari?" Dokter kesehatan tersebut datang.

"Ah dokter Yoon saya ingin melakukan pemeriksaan tubuh seperti biasa."

"Ahh lusa kamu lomba ya,ayok dokter periksa."

Entah kenapa rasanya Sunghoon merasa aneh pada perasaannya. Baru kali ini dia merasakan kegelisahan tersendiri, dirinya yang terkesan tidak pernah memperhatikan seseorang kini resah tidak tau alasannya hanya karna menatap mata Kim Sunoo- si anak baru itu.

Different | SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang