11

224 42 4
                                    

Jungwon berada di meja makan,semua tampak hikmat tidak ada satupun yang mengeluarkan suara.

"Sayang ayo makan yang banyak."Yunmi mencoba mengambilkan beberapa lauk untuk Jungwon dia berusaha berbaikan dengan Jungwon.

Jungwon tidak terlalu perduli makanannya mulai habis dia berdiri lalu pergi. Heeseung melihat itu lalu mengikuti Jungwon,"kakak pergi dulu." Mengambil tas lalu berlari mengejar Jungwon. Sedangkan Yunmi menatap sendu piring Jungwon.

"Tidak masalah nanti minta maaf lagi ya."Hiro mencoba menenangkan Yunmi.  Dibalas senyuman tipis.

Hari ini tampak panas, Guru Yoon datang membawa setumpuk tugas yang akan diberikan kepada murid.

"Anak-anak kita akan ada tugas kelompok, dan tugas ini membuat karya ilmiah, ibu akan memberi beberapa bahan untuk karya ilmiah. Akan tetapi semua akan berbeda tiap kelompok berisi 2 orang dan ini ada 16 materi. Ibu akan menyebutkan kelompok nya."

Satu persatu anak kelas sudah memiliki kelompok,akan tetapi ,"Jinah dan Sangwon, Mino dan Yuna serta Jungwon dan Sunoo. "

Sunoo mengangkat tangannya,"bu maaf apakah bisa ganti kelompok?" Jungwon yang awalnya merasa senang didalam hatinya tiba-tiba menatap Sunoo sedih.

"Tidak bisa Sunoo, lagipula kenapa kamu tidak mau dengan Jungwon. Kamu anak baru apakah kamu ada masalah dengan Jungwon?"Guru Yoon bertanya tegas.

Sunoo menggeleng akhirnya pasrah menerima semua itu.

"Nah baik karna tugas ini kelompok kalian harus bisa mengerjakan sebaik mungkin. Baik material akan ibu bagikan sesuai kelompok."kertas-kertas itu di sebarkan dan,ibu memberikan waktu 3 minggu tugas ini harus selesai."

Guru Yoon pergi karena bel pin berbunyi ketika Jungwon akan menghampiri Sunoo, Sunoo malah pergi tidak memperdulikan Jungwon.

"Lo ada masalah sama anak baru itu?"tanya Jake pada Jungwon.

Masalahnya Jake menatap aneh gerak-gerik keduanya seperti entah lah Jake pun kurang mengerti.

Sunoo pergi menuju tempat yang jarang di di datangi oleh orang-orang yaitu roftoop, dia duduk tumpukan bangku yang sudah tidak terpakai memandang kearah langit dan memikirkan semua ini.

'Segala cara sudah dia lakukan untuk tidak berkomunikasi dengan sang adik tetap saja dia tidak bisa' Sunoo menghela napas pelan.

'Ini bukan sepenuhnya salah adiknya.'

Pikirkan Sunoo melayang mendengar kata itu,memang betul kalau Jungwon tidak salah sepenuhnya, bahkan dia tidak salah sama sekali, tapi entah kenapa Sunoo merasakan sakit yang begitu besar.

----

Sunoo kembali ke dalam kelas ketika bel berbunyi dan ternyata ada Jungwon yang berdiam dibangku miliknya.

Dengan helaan pelan dia menghampiri Jungwon, "belajar jam 7 di Cafe depan sekolah."ucapan Sunoo pelan di buahi pelototan Jungwon, kaget padahal Jungwon belum berbicara apapun, pikirnya dia saja yang mengerjakan tugas itu sendiri tapi senyum Jungwon muncul mengangguk lalu pergi dari bangku Sunoo.

Jungwon yang tidak sadar dilihat oleh Jake yang menatap aneh,"kenapa?"

Jungwon menggeleng, tersenyum aneh pada  Jake, "ahhh gak apa-apa hahahaha ." Ditambah tawa yang terdengar aneh.

Cafe itu tampak tidak sepi dan juga tidak ramai, ada sebuah laptop dan juga beberapa buku, Jungwon sesekali menatap kearah luar dia baru saja sampai baru mengeluarkan beberapa alat yang memang di perlukan.

Jam 7 lewat 15 menit terlihat Sunoo yang menaiki sebuah sepeda, lalu masuk terburu- buru.

"Sorry gue telat."tampak muka Sunoo yang agak tidak enak dia yang menurut Jungwon untuk tidak telat faktanya malah dirinya sendiri yang telat.

Jungwon mengamati Sunoo yang mengeluarkan sebuah buku untuk mencatat poin penting. Rambutnya terlihat berantakan dan Jungwon ingin membenarkan rambut hitam milik sang kakak akan tetapi masih ada tembok besar sangat besar yang menghalangi keduanya.

Sunoo membuka buku memberikan beberapa titah pada Jungwon langsung di kerjakan oleh Jungwon.

2 jam berjalannya waktu tugas yang mereka kerjakan belum menemukan titik yang bagus, Sunoo menyentakkan bukunya kasar,"gue laper mau makan, besok lagi aja." Tanpa bicara lagi Sunoo membereskan barang.

"Kak Sunoo bisa pesan makanan di sini." Jungwon menawarkan sesuatu, tapi di buahi gelengan oleh Sunoo.

"Makasih kopinya, gue makan tempat lain aja."segera menggendong tasnya lalu segera keluar.

Jungwon yang tidak terlalu sadar dengan cepat membereskan bukunya lalu pergi mengejar Sunoo.

Helaan nafas menyadarkan ternyata Sunoo sudah hilang dari pandangannya tapi setidaknya ini awal yang baik untuk Jungwon yang menginginkan berbaikan dengan Sunoo.

Esoknya hari berjalan seperti biasa tidak ada yang aneh, Jungwon pun hari ini tidak terlalu mendekati Sunoo karna kelas sedang dalam suasana mendekati ujian. Sunoo langsung pergi ketika bel berbunyi berjalan karena hari ini sepedanya tidak ia bawa, ia akan segera menuju tempat kerjanya tapi sebelum ia sampai sebuah tangan dengan cepat menarik pinggang Sunoo hal itu membuat Sunoo kaget sampai badannya tersentak.

"Yak!"

Tangan besar itu menutup mulut Sunoo tingkah lelaki itu-Sunghoon sangat aneh, lalu sebuah mobil melaju kencang dibelakang Sunoo.

Sunoo Shock dengan kejadian barusan, "lo kalau jalan lihat-lihat."ketus Sunghoon. Meninggalkan Sunoo yang tercengang akan tingkah pemuda dingin tersebut.

Ternyata Sunghoon masuk kedalam mini market memilih sesuatu tidak Sunoo hiraukan,Sunoo memilih berganti pakaian lalu dengan cepat membereskan tugasnya hari ini.

Sunghoon mengambil sebuah ramen cup dan beberapa makanan yang ia akan makan, Sunghoon menaruh semua barang itu diatas kasir.

Sunoo melakukan transaksi itu lalu berucap,"karna lo tadi udah nyelamatin gue, makan ini gak usah bayar."celetukan Sunoo membuat alis Sunghoon naik.

Menyodorkan sebuah Credit card, "gak perlu gue punya uang."jawab Sunghoon tegas.

Sunoo berdehem pelan,"anggap aja ucapan terima kasih gue."sambil menyodorkan lagi kartu kredit itu pada Sunghoon.

"Kalau gitu gak sekalian aja lo yang buatin, hitung-hitung tanda terima kasih juga." Ucapan Sunghoon diangguki oleh Sunoo.

Sunghoon melimpir kesebuah tempat duduk yang disediakan, tempat duduk itu mengarah langsung kedalam minimarket itu. Sunoo datang membawa makanan yang telah siap.

"Ini silahkan makan."ucap Sunoo diangguki Sunghoon.

Sunoo kembali pada tugasnya menaruh barang-barang yang belum ia pajang, sedangkan Sunghoon dari tempat duduk nya memakan makanan itu dengan senyum tipis, sebari sesekali melihat Sunoo yang menyusun barang, ia juga perhatikan sesekali bibir merah itu mengerucut kesal.

Entah kenapa rasanya begitu aneh,tapi sangat nyata, apa yang Sunghoon rasakan, apa yang terjadi pada dirinya, pandangan mata itu tidak bisa lepas dari lelaki mungil tersebut.


Yah tidak ada yang tahu. Kalau bukan Sunghoon sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different | SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang