"Kelompok 5, Christy, Adel, Oniel, dan Jessi," guru itu menyebut sambil menunjuk satu persatu nama mereka.
Mereka sontak saling menatap. Christy dan Jessi memandang Adel dan Oniel yang berada di sebelah kiri mereka, dan sebaliknya.
Mereka tak menyangka akan berada dalam satu tim untuk mata pelajaran geografi. Tugas mereka sederhana: membuat peta dan menentukan beberapa poin penting. Yang membuat situasi sedikit canggung adalah hubungan antara Christy dan Flora.
Adel, dan Oniel tahu tentang hubungan mereka berdua, lebih tepatnya tentang tindakan-tindakan gila Flora untuk mendekati Christy.
Jessi menatap tajam Oniel, yang juga membalas tatapan tersebut. Mereka baru berhenti ketika Pak Hamzah, guru merek, berbicara. "Tugas dikumpulkan minggu depan. Bapak berharap tugas ini bisa memotivasi kalian untuk mengenal lebih jauh tentang suatu wilayah. Baiklah, hanya itu yang bisa saya sampaikan."
Setelah Pak Hamza keluar dari kelas, Jessi langsung menghampiri meja Oniel. "Jadi ... kapan kita ngerjainnya?"
Oniel yang terheran karena Jessi memperlakukannya seperti tidak mengetahui apa-apa. Apakah Jessi tidak tahu tentang hubungan Flora dan Christy?
Oniel berdiri menghadapi Jessi. "Terserah, kalian bisanya kapan?"
"Niel-"
"Hari ini juga bisa, sih. Apa mau sekarang aja? Pulang sekolah," jawab Jessi, ia memalingkan mukanya dan menatap Christy. "Hah? Oh, boleh, ayo kalau mau hari ini. Tapi lo bisa sekarang, Niel?"
"Bisa, nanti ngerjainnya dirumah si Adel aja, ya. Iya nggak, Del?" Adel hanya mengangguk dan mengangkat ibu jarinya.
"Yaudah, kalau gitu gue sama Jessi ke kantin dulu, ya," Christy menarik lengan Jessi, meninggalkan Oniel dan Adel yang masih terdiam ditempat duduk mereka.
Oniel masih melihat mereka yang melenggang pergi, "Del, kayaknya si Jessi enggak tahu tentang gimana hubungan Christy, sama Flora deh. Iya enggak, sih?"
Adel hanya menjawab dengan deheman pelan, Oniel yang aneh mendengar jawaban temannya, ia menatap Adel seraya berbicara. "Lu kenapa sih, Del-!"
"KAKI LO NGINJEK KAKI GUE!!" jawab Adel, berteriak. Sambil memegangi kakinya yang terinjak.
Oniel melihat ke bawah dan mendapati kakinya menginjak kaki Adel. Dia tersenyum canggung. "Walah, maaf, hehe."
"Bantu gue dulu buat jadian sama dia, baru gue maafin."
"Lah, si, kocak!" Oniel menjitak kepala Adel pelan.
***
Setelah itu, Adel dan Oniel menuju kelas teman mereka yang lain, yaitu kelas Flora dan Lulu.
Sesampainya di sana, Adel mengajak mereka untuk pergi ke tempat di mana mereka bisa membeli makanan, Kantin.
Flora, Oniel dan Lulu setuju. Mereka pun beranjak menuju kantin bersama-sama.
Di sana, mereka membeli makanan yang mereka inginkan, lalu duduk bersama dimeja Kantin.
"Niel, Del. Christy tadi gimana?" tanya Flora tiba-tiba.
Oniel yang sudah malas dengan pertanyaan seperti itu, hanya menjawab, "Dia nggak ngapa-ngapain, diam. Enggak ngedeketin cewek juga." Jawab Oniel, ia tetap memakan mie ayamnya tanpa melihat Flora.
Flora yang mendengar itu mengangguk senang. Ia merebut semangkok mie ayam Adel dan memakannya. "Weh, Flo!"
Lulu dan Oniel tertawa melihat kelakuan Flora, sementara Adel berusaha merebut kembali makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accept My Love - Pionzzi
FanfictionChristy yang baru saja menginjak kelas 11 dalam suasana damai dan tentram, tanpa ada gangguan yang mengganggunya. Namun, segalanya berubah saat memasuki minggu keempat, ketika ia mulai sering diganggu oleh seorang gadis yang menyukainya. "Gengsi apa...