01. NARAGA

10.9K 243 20
                                    

SELAMAT DATANG DICERITA NARAGA!!

TAU CERITA INI DARI MANA?

JANGAN LUPA UNTUK VOTE AND KOMENT

HAPPY READINGGG..🤍🤍


_______________

"SAHH!!"

Sorakan dan tepukan tangan terdengar keseluruh penjuru ruangan, semuanya terlihat sangat menikmati acara pernikahan kedua manusia berbeda jenis yang duduk di depan penghulu itu. Semuanya memperlihatkan senyumnya tatkala seorang cowok mencium kening cewek yang beberapa detik sah menjadi istrinya.

Cewek itu membalas mencium tangan suaminya, acara itu berjalan dengan lancar seperti yang dinginkan. Kini Gilang yang dikenal Papa Naraga itu berjalan menghampiri anaknya, saat itu juga senyumnya terlihat.

"Semoga kalian hidup bahagia," ucap Gilang pada kedua pasangan itu.

"Raga, jagain Kaluna layaknya seorang suami, kamu sebagai suami harus bisa bahagiain Kaluna dan anak kamu nanti," lanjutnya.

Naraga memutar bola matanya malas.

"Baru selesai akat Pah, gak usah bahas masalah anak deh, sampai kapan pun Raga gak bakal mau punya anak dari dia," sarkas Naraga tidak suka.

Perempuan yang berada tepat di samping Naraga itu tentu sakit hati mendengar penuturan suaminya. Kaluna tau dasar pernikahan ini adalah paksaan, dimana keduanya harus menerima perjodohan di usia muda tanpa dilandasi oleh cinta.

"Raga jaga ucapan kamu," peringat Vania yang dikenal Ibu kandung Naraga. Bagaimana bisa anaknya itu berbicara seperti itu tepat dihadapan Kaluna.

"Sayang, jangan dengerin ucapan suami kamu ya, dia gini karena masih belum terbiasa," wanita itu mengelus lembut bahu Kaluna. Kaluna tersenyum dan mengangguk menanggapi ucapan mertuanya.

"Gapapa, tante."

"Sekarang jangan panggil tante, panggil Bunda ya."

Kaluna belum terbiasa, cewek itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Iya b-bunda."

Vania terkekeh pelan melihat wajah gugup menantunya, kemudian wanita itu kembali beralih pada anaknya.

"Pesan bunda, jagain Kaluna jangan pernah kamu nyakitin hati Kaluna sedikit pun," ucap Vania. Lagi dan lagi Naraga memutar bola matanya malas, ia tidak suka situasi sekarang.

"Kamu dengar, Raga?" tanya Vania lagi saat Naraga hanya diam saja.

Tanpa minat sedikitpun cowok itu menjawab. "Iya."

"Yaudah papa sama bunda pergi dulu mau nyapa tamu, kalian ngobrol aja dulu."

Setelah kepergian kedua orangtuanya Naraga langsung bangkit meninggalkan Kaluna sendirian disana, bersama cewek itu membuat ia muak.

Melihat wajah Kaluna saja sudah membuat Naraga ingin membunuh cewek itu, Nagara tidak suka pada cewek itu, tidak akan pernah!!

Saat kepergian Naraga, Kaluna memainkan jari jarinya bosan, dirinya tidak tau harus melakukan apa di situasi seperti ini. Jujur saja, Kaluna tidak mengenal siapapun disana membuat ia hanya bisa menunduk sedari tadi.

Ting..

Suara notifikasi ponselnya mengalihkan pandangannya.

NARAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang