Happy Reading...
_______________
"CEPETAN ANJING!! LAMA BANGET SIH LO!!" sedari tadi Naraga tidak henti hentinya membentak Kaluna istrinya saat cewek itu begitu lamban membereskan semua keperluan mereka untuk pindah.
Ya, seperti apa yang orang tua Naraga katakan semalam jika mereka akan pindah ke rumah baru. Sebenarnya Naraga tidak ingin serumah dengan cewek itu, namun Vania terus memaksanya membuat ia muak dan mengiyakan.
"Iya Ga, ini udah selesai." Kaluna menghela napasnya lega saat akhirnya semua barang keperluan dirinya dan juga Naraga sudah ia pindahkan kedalam koper. Kaluna memijat pelan bahunya yang terasa pegal, tubuhnya terasa begitu sakit karena tidur dibalkon.
"Cepat, bunda udah nungguin," ucap Naraga kesal kemudian langsung keluar kamar. Kaluna menghembuskan napasnya kasar kemudian langsung mengikuti Naraga. Sedangkan barang barangnya nanti akan ada yang mengambil.
Kaluna tersenyum saat menemukan Vania yang juga tersenyum kearahnya. Semuanya sudah berkumpul di luar rumah, bahkan mobil untuk keduanya sudah disiapkan.
"Sayang, kamu baik baik ya sama Naraga, kalo dia macam macam lapor ke bunda ya," ucap Vania menatap tajam Naraga, sedangkan cowok itu memutar bola matanya malas.
"Iya, Bun," jawab Kaluna sambil tersenyum manis.
"Raga kamu ingat kan pesan papa apa? Jagain Kaluna, jangan pernah kamu nyakitin Kaluna sedikit pun," ucap Gilang.
"Iya."
"Terus bahagian istri kamu."
"Iya."
"Ya udah kalian berangkat sekarang aja," ucap Gilang.
Setelah bersalim dengan kedua orang tuanya, cowok itu langsung masuk kedalam mobil tanpa menoleh kearah Kaluna sedikitpun. Gilang hanya bisa menggeleng kepalanya melihat anaknya.
"Ya udah, gih berangkat sekarang, hati hati di jalan ya. Nanti kapan kapan bunda bakal kesana," ucap Vania memeluk menantunya tulus juga mengelus lembut punggung cewek itu. Kaluna memejamkan matanya saat merasakan hangatnya pelukan Vania, pelukan seorang ibu yang tidak pernah ia rasakan.
"Janji ya bun," ucap Kaluna dan Vania mengangguk.
"Ya udah Kaluna pamit dulu bun, Pah."
Kaluna kemudian langsung masuk kedalam mobil, dan tatapan tajam langsung ia terima dari Naraga, cewek itu menunduk.
"Banyak drama lo," sarkas cowok itu.
__________________
Pagi sudah berganti sore, kini Naraga terus menatap Kaluna tajam, gara gara cewek itu ia tidak bisa berkumpul dengan teman temannya dan juga Alana pacarnya. Berniat untuk pergi namun Vania bundanya menelpon dan menyuruh untuk menemani Kaluna. Sial ia membenci situasi seperi ini.
Keduanya tidak ada yang mengeluarkan suara, hanya diam dengan pikirannya masing masing. Kaluna yang berada di pinggir kasur dan Naraga yang berada di kursi belajar. Nagara terus mengoceh saat menyadari kalau dirumah sebesar itu hanya ada satu kamar, dan otomatis dirinya dan Kaluna akan satu kamar.
"Lo tidur di luar," suara itu mengalihkan Kaluna menatap cowok itu.
"Kok gitu?"
"Cuma ada satu kamar, dan gue nggak mau tidur satu kasur sama lo," ucap Naraga.
Ting..
"Bunda sengaja buat satu kamar untuk kalian, jadi biar kalian tidur satu kamar. Jangan coba coba buat nyuruh menantu kesayangan bunda buat tidur diluar, awas aja kamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
NARAGA
FantasiaPerjodohan yang tidak pernah mereka bayangkan sama sekali kini sudah terjalin. Terpaksa menerima perjodohan karena kemauan orang tua. Naraga Sanjaya cowok tampan yang ditakuti seantero sekolah kini sudah sah menjadi sepasang suami istri dengan Kalun...