———TYPO BERTEBARAN
Di sisi lain, Pasha sedang makan berdua dengan cinta, mereka sama-sama canggung, detak jantung Pasha berdetak kencang.
"Makanan nya enak tidak?" Tanya Pasha, Cinta menatap ke arah Pasha
"Enak kok, mungkin ini akan menjadi salah satu restoran favorit ku" jawab Cinta tersenyum.
"Pliss jangan senyum woyyy, gue mau meleleh" batin Pasha, ia merasa gemas dengan Cinta saat tersenyum.
"Emmm.... kamu punya pacar ga cin?"
Pasha memberanikan diri untuk bertanya seperti ku.Cinta menggeleng "tidak, aku tidak punya pacar" sambung Cinta.
"Ohhh, kalau kamu mau ga jadi pacar ku?" Ajak Pasha tanpa ia sadari.
"Ha?" Cinta mencoba memastikan ajakan tersebut, sebenarnya ia senang namun ia hanya ingin memastikan lagi.
"Eh enggak, maksudnya kalau kamu di ajak pacaran sama yang lain kamu mau?" Ujar Pasha dengan tersenyum kaku.
"Ohh" Cinta tersenyum kecut, ia harus menyimpan harapan nya itu.
----
Waktu sudah menunjukkan pukul jam 10 malam, Alpha baru pulang dengan keadaan sedikit mabok.
Pasha sudah menunggu nya di ruang tamu, Pasha menatap tajam ke arah adek nya itu."Apa kau tidak bosan pulang keadaan seperti ini?" Cetus Pasha, Alpha menoleh ke arah nya.
"Kenapa? Ini hidup ku bukan hidup mu" Balas sang adek tak terima
"Apa kau stress karena Gadis tak mengejar mu lagi?" Lontar Pasha dengan senyuman sinis.
"Tutup mulut mu itu! Tidak usah ikut campur urusan ku" Geram Alpha, ia melangkahkan kaki nya, namun langkah nya terhenti, ternyata sang adek menghadang nya.
"Bilang saja kau cemas kan jika Gadis tidak mengejar mu lagi" Sindir Thea dengan senyuman miring nya.
"Minggir, kau hanya anak kecil yang ikut urusan orang dewasa" Alpha mendorong Thea ke arah samping, lalu ia segera pergi dari sana.
"Cemas kau dek dek" Ujar Thea melihat punggung Alpha yang menjauh.
"Orang seperti nya akan susah untuk mengungkapkan cinta nya" tambah Pasha beranjak pergi.
----
Keesokan harinya seperti biasa, vibes kantor kembali ke setelan awal, semua sibuk dengan dengan pekerjaan nya masing-masing.
Tok...tok...
"Masuk" balas Thea yang masih sibuk melihat ke arah laptop nya, ternyata Cinta yang mengantar berkas.
"Ini berkas dari nyonya Alpha." Ujar Cinta sopan sambil menaruh berkas di meja.
Thea mengambil dan segera mengecek nya, mata nya melebar karena terkejut kok bisa keuntungan yang di dapat hanya 25 miliar.
"Cin ini beneran cuma 25 miliar keuntungan kita?." Tanya Thea heran.
"Saya tidak tau, yang mengisi itu tadi nyonya Alpha saya cuma di suruh ngantar." balas Cinta tersenyum kaku.
"Ohhh, oke kamu bisa kembali." ucap Thea kembali, dan Cinta mengangguk pamit.
Thea menggaruk dagu nya yang tak gatal, "Fix tu anak lagi mikirin si Gadis." Batin si Thea.
---
Thea datang ke ruangan Alpha, ia melihat Alpha hanya melamun sambil melihat ke arah jendela luar.
"Kenapa nyonya? Kau memikirkan wanita itu ya? Apa kau menyesal?." Sindir Thea mendekat ke arah Alpha.
Alpha sontak melihat ke arah Thea, ia menghela nafas kasar "Kau lagi kau lagi, kenapa kau selalu ikut campur ku?" Geram Alpha.
Bruk...
Thea melempar berkas itu ke meja dengan cukup kasar "Apa kau sadar jika kau telah salah mengetik dalam berkas itu? Kau hampir saja membuat salah faham, kau tau kan kita sudah pernah di tegur papa" Resah Thea.
Alpha segera mengecek isi berkas dengan isi data di laptop nya, ia kaget karena ucapan sang adek itu benar.
"Ya maaf, gue baikin lagi" Ujar Alpha duduk di kursi.
Tiba-tiba Pasha datang dengan wajah kesal nya, ia menenteng berkas lalu menaruh nya di meja.
"Alpha, ku rasa kau terjadi typo di berkas ini, masa hasil dana yang dikeluarkan untuk iklan habis 125 miliar jangan sampai papa marah karena kita yang teledor" Resah Pasha, Thea langsung melihat ke arah kakak nya.
"Ha? 125 miliar? Di berkas ku keuntungan kita cuma 25 miliar doang, mungkin ke tuker" Ujar Thea.
Alpha segera mengecek kembali kedua berkas itu, dan benar ternyata ada terjadi keliruan.
"Sorry gue salah input" ucap Alpha santai.
Thea mengusap wajahnya, ia sangat kesal dengan kakak nya itu, kenapa ada orang seperti nya?
"Yaudah gue tunggu di ruangan gue, gue tunggu sampe jam 3 sore" Pinta Pasha lalu pergi dari situ.Thea yang melihat kakak nya pergi akhirnya ikut pergi juga.
Alpha mengusap wajahnya, ia seperti seseorang yang sedang memikirkan sesuatu dan berakhir putus asa.
"Gue bingung sama diri gue sendiri" Ucap Alpha dalam hati.
----
Segini aja dulu cerita nya, author lagi sakit 😵 jadi segini aja dulu ya, ya semoga kondisi author segera membaik, oh ya tidak lupa mengingat kalo ada typo tolong tandai
Btw di antara kalian ad yg sakit ga sih? Soalnya mau menuju satu suro🤧
Hayo ga boleh ngasih tau weton ya, itu privasi 😘👍Yaudah bye bye🤒
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE LITTLE FOXES (GXG)
RomanceHari itu, ketiga wanita kaya itu memutuskan untuk berbicara jujur kepada Papa tentang kisah percintaan mereka. Pasha, anak sulung yang karismatik, menjadi yang pertama angkat bicara. Dengan tenang, ia mengatakan bahwa ia menyukai karyawan wanita di...