S(ex)oulmates [KyuSahi]

The Crown Prince's Omega.

content warning : aboverse au, kyusahi ft. another treasure ships, nsfw, male pregnant!omega, mention of hierarchy, profanities, vulgarities, please be wise, MINOR do not interact!

selamat membaca!
dont forget to voment!

Hari pertama Asahi tinggal bersama Junkyu pun tiba, seorang dengan title Blue Line Alpha, puncak Hirarki yang berkuasa. Salah satu alasan kenapa sekarang Asahi lagi siap-siap dengan suit super rapi dan polesan make up tipis juga penata rambut yang berdiri di belakangnya, Asahi baru tau kalau begitu dia pindah, saat itu Asahi bakal mulai sibuk karena kedudukannya sebagai Omega Junkyu.

Sebagai mantan Bangsawan, Asahi gak heran ini harus dia jalani, cuma karena udah lama hidup sebagai orang biasa, rasanya malas banget harus ngikutin semua aturan yang menuntut di depan matanya.

"Tuan muda, sudah selesai." Ucap seorang pelayan, pergi begitu Asahi balas dengan anggukan.

Mungkin semua orang di Rumah ini udah tau gimana seorang Hamada Asahi, akan lebih bagus kalau Junkyu sendiri menjelaskan pada para Pelayan kalau Asahi gak mudah berbaur dan gak suka banyak bicara.

Padahal aslinya emang para Pelayan udah pada terlatih aja setelah bertahun-tahun melayani Tuan Muda, Kim Junkyu.

Pintu terbuka dan masuklah Kim Junkyu, lagi kancingin lengan kemejanya, terus berjalan menuju ranjang, merauh jas hitam yang jadi bagiannya.

"Junkyu."

"Uhm?"

"Gue gak harus ngobrol sama setiap orang yang gue temuin disana nanti, 'kan?"

Junkyu memutar tubuhnya, menatap Asahi sejenak, meneliti penampilan dan berakhir di raut wajahnya, tampak tertekan.

"Nggak." Ucap Junkyu.

"Kalo lo gak mau kesusahan, jangan jauh-jauh dari gue." Imbuhnya.

Asahi diam, tatap lekat Junkyu yang menghampirinya, enggak. Junkyu mau bercermin, merapikan penampilannya.

Asahi masih duduk di kursi, jadinya tepat di depan Junkyu yang menatap cermin, untuk sejenak kemudian- benar-benar hanya beberapa detik, tapi terasa lambat banget, Asahi mendangak untuk bisa lihat wajah Junkyu. Rambutnya ditata naik, dahinya terlihat jelas, jas hitam melapisi kemeja putih yang memeluk apik tubuh Junkyu, proporsi yang sempurna untuk seorang Alpha, terutama dari Garis Biru, barangkali itu juga membuat aura Junkyu menjadi lebih bersinar.

"Pesta ini cuma formalitas, karena 'lo udah resmi pindah ke tempat ini, itu artinya 'lo udah terikat lebih jauh sama gue."

Kedua tangan Junkyu turun, tundukkan kepala, tatap Asahi yang juga menatapnya.

"Asahi."

Detik berikutnya, satu lutut Junkyu menyentuh karpet, kaki lainnya menekuk menyangga tubuhnya, merendahkan posisinya setara dengan Asahi yang duduk di kursi.