Juna masih setia menggesek ujung botol itu di vagina Nara. Dan...
"Arghhh! Juna!" Teriak Nara
Ujung botol itu berhasil masuk kedalam vagina Nara, sungguh rasa sakit yang tidak bisa ia lupakan seumur hidupnya. Keperawanannya hilang hanya karena sebuah botol plastik.
"Tenang sayang," bisik Juna.
Akan tetapi bisikan itu berubah menjadi teriakan yang membuat nyali siapapun yang mendengarnya akan menciut.
"Dasar perempuan sampah!" Teriak Juna.
Juna semakin memperkuat kocokannya di vagina Nara. "Ahhh Juna. Ini shakit banget!" Teriak Nara.
Nara mencoba untuk menahan tangan Juna agar berhenti melakukan hal itu kepada dirinya. Akan tetapi tenaga Juna jauh lebih besar dibandingkan tenaga Nara.
"Desah sayang. Nikmati sakitnya, kamu harus belajar cara menikmati rasa sakit itu." Ucap Juna.
Juna menarik puting susu Nara. Tangan Nara yang tadinya berhasil terlepas, Juna kembali mengikatnya dengan simpul mati. Nara kehabisan akal, gadis itu menghentak-hentakan kakinya dan sebisa mungkin mengeluarkan botol itu dengan cara ngeden.
"Percuma aja, lo gak bakal bisa terbebas dari gue." Ucap Juna.
Juna mengeluarkan botol itu dari vagina Nara, tampak darah segar mengalir di selangkangan gadis itu. "Juna.... Memek aku berdarah," adu Nara.
"Ini belum seberapa sayang, ada sesuatu yang lebih menyenangkan dari ini," ucap Juna.
Juna pergi meninggalkan Nara yang masih dalam keadaan terikat. Nara berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan ditangannya, lalu kabur dari tempat ini.
Tidak lama Juna kembali datang dengan segelas perasan lemon. "Hai sayang, minum dulu ini. Perasan lemon bagus banget untuk kamu," ucap Juna.
Awalnya Juna mendekatkan gelas itu di mulut Nara. Akan tetapi Nara menolaknya, sehingga membut Juna murka lalu menyiramkan perasan lemon itu pada vagina Nara.
"Kalau bibir atas ga mau minum, bibir bawah aja yang minum," ucap Juna memasukan air perasan lemon itu kedalam vagina Nara.
"Arghh! Junaaaa perih bangeth!" Teriak Nara.
Hola guys! Versi lengkapnya ada dikaryakarsa. Nama Author Tricia88 atau bisa klik link yang ada dibio