4. Teman-teman Juna dan Kurir

29.2K 53 0
                                    



Juna langsung saja menyerok telur yang berada didalam vagina Nara itu lalu menaruhnya dipiring. Setelah vagina Nara bersih dari telur dan saos, Lianti menyuapkan telur itu kemulut Nara.

Nara dipaksa untuk memakan telur yang sudah di aduk dengan saos dan telah bercampur oleh lendir vaginanya sendiri. "Aku gak mau!" Ucap Nara menentang dengan tegas.

"Apa lo bilang? Gak mau? Gak ada yang minta persetujuan lo!" Ucap Lianti.

Dengan penuh keterpaksaan Nara memakan telur itu hingga kandas. Saat suapan terakhir, tiba-tiba saja Nara tersedak dan butuh minum.

Januar menyuruh Nara untuk membuka mulutnya, setelahnya pria itu mengeluarkan air seni nya untuk di minum oleh Nara. Nara benar-benar tersiksa oleh tindakan mereka.

"Ahhh ahhh udahhh! Akuh udah gak sanggup," tangis Nara memohon.

Dengan keadaan vagina yang masih ada sisa saos itu, Juna memasukan sebuah dildo berukuran jumbo kedalam vagina Nara.

"Sekarang lo merangkak kelilingi rumah ini sambil menggongong kayak anjing!" Titah Juna.

Januar memaksa agar Nara berdiri, gadis itu sesekali meringis akibat rasa perih divagina dan payudaranya. Payudara lecet akibat terkena minyak panas ditelur tadi.

Nara mulai berdiri, setelahnya gadis itu merangkak mengelilingi rumah itu sembari menggonggong dan menahan agar dildo itu tidak jatuh.

Tidak lama bel rumah berbunyi, menandakan ada seseorang dibalik pintu yang akan bertamu. "Heh anjing! Ambilin pesanan kita di luar," ucap Lianti.

Nara menurut, gadis itu segera merangkang menuju pintu lalu membuka pintunya. Kurir pengantar makanan itu terkejut saat melihat Nara yang mengambil makanan itu menggunakan mulut dan telanjang.

Hola guys! Versi lengkapnya ada dikaryakarsa. Nama author Tricia89 atau bisa klik link yang ada dibio

MasokistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang