"Arghhh! Shakithh! Ahhh akuhh mohon," tangis Nara.Tubuh Nara sudah menegang, Juna segera melepaskan tubuh Nara dari tiang siksaan itu. Pria itu meletakan Nara di ranjang, tidak lupa dengan kaki yang masih dalam keadaan mengangkang.
"Juna... ahh shakithh," ucap Nara meremas payudaranya sendiri.
Itu tandanya obat perangsang yang Juna racik sedari tadi sudah berkerja di didalam payudara Nara. Tampak payudara Nara membesar berkali-kali lipat dari bentuk asalnya.
"Ahhh Juna... panashhh!" Teriak Nara menggaruk puting payudaranya yang semakin mencuat.
"Ahh ahhh Juna... ahhh tolong sodok memek akuh," erang Nara.
Nara memasukan jarinya kedalam vaginanya sendiri. Jempol gadis itu ia gunakan untuk merangsang klitorisnya sendiri. "Ahhh ahhh Junaaa," erang Nara.
Alih-alih membiarkan Nara menyolok vaginanya sendiri, Juna justru mencambuk tangan Nara hingga membuat gadis itu menjauhkan tangannya dari vaginanya.
"Ini hukuman karena lo berani menolak ajakan gua pergi ke party malam ini," bisik Juna.
Juna meneteskan minyak angin pada vagina Nara. Akan tetapi Nara tidak terlihat tersiksa sedikitpun, hingga Juna berinisiatif untuk mengoleskan balsem pada sebuah dildo.
"Gua bakal pastikan gak akan pernah ada kenikmatan lain selain ini," ucap Juna.
Dalam satu kali hentakan Juna berhasil memasukan dildo yang sudah di oleskan oleh balsem itu. Pria itu memaju-mundurkan dildo itu divagina Nara.
"Ahhh panashhh! Auhhh!" Teriak Nara.
Hola guys! Versi lengkapnya ada dikaryakarsa. Nama author Tricia89 atau bisa klik link yang ada dibio