15. Be Detested

235 22 8
                                    

Happy Reading
───────•°•❀•°•───────


Harusnya hari ini menjadi hari yang membahagiakan untuk semua orang tapi apalah daya, Xiao Zhan terlalu hancur untuk bisa ikut bereuforia bersama para tamu undangan yang hadir. Bibirnya terasa kaku, tak sanggup menggoreskan sebuah senyuman di wajah basahnya. Meskipun itu hanya senyum palsu sekalipun.

Rasa sakit yang menyerbu begitu dahsyat. Di dalam sana, semua tulangnya seakan dilucuti paksa. Ditarik keluar hingga menyisakan seonggok daging yang tak bernilai.

Namun, kendatipun demikian, Xiao Zhan tetap berdiri kokoh di tempat. Menyaksikan secara menyeluruh jalannya proses pernikahan hingga tiba waktunya untuk kedua mempelai menyegel janji melalui sebuah ciuman.

Yibo .... Nama itu kini hanya dapat digaungkan dalam hati. Sebab sosoknya telah mempersunting orang lain.

“Hari ini kita telah menyaksikan dua cinta yang bersatu dalam sebuah komitmen ikatan pernikahan dan atas kuasa yang diberikan, dengan ini saya menyatakan bahwa saudara Wang Yibo dan saudari Cheng Xiao telah resmi menjadi pasangan suami-istri. Kedua mempelai dipersilahkan mengunci sumpah setia dengan berciuman.”

Mata yang sembab dipejamkan erat-erat. Tatkala kedua mempelai mulai menuruti perkataan pendeta---menempelkan bibir satu sama lain di atas altar.

Tidak, Xiao Zhan tidak sekuat itu untuk dapat menyaksikan adegan menyakitkan tersebut dengan kedua matanya sendiri. Ia lebih memilih memejamkan mata, menunggu dengan perasaan tercabik-cabik kapan adegan di atas sana selesai.

“Kita ucapkan selamat untuk kedua mempelai kita. Semoga kebahagiaan selalu menyertai keduanya.”

Di antara riuh gemuruh tepuk tangan yang terus berkumandang, Xiao Zhan terisak sesak di tempat. Ia berusaha meraup oksigen sebanyak mungkin untuk mengisi paru-paru rapuhnya. Aliran sungai yang membanjiri wajah tak kuasa terhenti. Begitu sulit dikendalikan hingga terus mengalir deras selayaknya gumpalan salju yang mencair terkena panas.

Xiao Zhan tahu, ini adalah keputusan terbodoh yang pernah diambil. Namun, di sisi lain, ia juga tak memiliki pilihan lain. Semesta memaksanya untuk berkorban hingga ke titik di mana ia benar-benar putus asa.

Pemuda manis itu secara suka rela menghancurkan dirinya sendiri. Alhasil, hatinya kini remuk redam. Tak menyisakan setitik celah untuk bisa menapaki kebahagiaan lagi. Sekarang, sosok yang telah dianggap sebagai poros dunia telah sah menjadi milik orang lain. Menyisakan segudang lara di hati dan juga sesal yang tak berkesudahan.

Lalu, bagaimanakah Xiao Zhan melanjutkan hidup setelah hari ini? Kepada siapakah ia akan bersandar ketika kejamnya semesta lagi-lagi datang menguji mentalnya? Entahlah, ia pun tak tahu.

Dan pada akhirnya, aku benar-benar mendorongmu masuk ke dalam pelukan adikku sendiri. Yibo maaf, kumohon maafkan aku.

“Bagaimana rasanya melihat orang yang kamu cintai menikahi adikmu sendiri, Zhan Ge?”

Xiao Zhan menoleh ke sumber suara. Tepat di sebelahnya, Jessica berdiri dengan posisi bersedekap dada. Menatap penuh permusuhan kepada dirinya.

Memang, sejak Wang Yibo setuju menikahi Cheng Xiao, semua orang berbondong-bondong memusuhinya, tak terkecuali Jessica dan kedua orang tua wanita itu sendiri. Ia yang semula disayang kini menjadi yang terbuang. Siapa pun dari keluarga Wang yang melihatnya akan menampilkan ekspresi yang sama. Jijik, muak dan juga benci.

“Kenapa diam? Ah, aku tahu Zhan Ge pasti senang sekali, kan, melihat gegeku menikah dengan Chengcheng,” cecar Jessica pedas.

Xiao Zhan sangat ingin mengatakan ‘tidak.” Ia ingin menyuarakan bagaimana terlukanya ia sekarang. Namun apa boleh buat, ia juga sadar jika semua ini terjadi karena inginnya. Maka dari itu, ia harus bisa menanggung konsekuensi yang ada. Tak peduli sesakit apa pun itu.


****

Wang Yibo berubah. Sejak menikahi Cheng Xiao, pria itu tak pernah lagi bertegur sapa dengan Xiao Zhan, meskipun keduanya tinggal di atap yang sama. Fokus pria itu hanya ada pada Cheng Xiao, istrinya.

Hal tersebut membuat Xiao Zhan semakin meradang. Beberapa kali, ia mencoba peruntungan untuk berbicara dengan Yibo tapi pria itu selalu punya cara untuk menggagalkan aksinya.

“Yibo!”

Yang dipanggil berlalu begitu saja. Tak menoleh ataupun menghentikan langkah. Pria itu memperlakukan Xiao Zhan selayaknya makhluk tak kasar mata. Tidak terlihat tapi nyata adanya.

Sekali lagi, wajah tirus itu kembali basah oleh air mata. Xiao Zhan menatap punggung lebar itu sendu nan penuh kerinduan.

“Sebenci itukah kamu padaku, Yibo?”

“Tentu saja. Bukan hanya gegeku, aku juga benci padamu, Zhan Ge!”

Itu Jessica. Entah kapan wanita itu datang, Xiao Zhan bahkan tak menyadari kehadirannya.

“Maafkan aku, Jessi.”

“Maaf?” Jessica tersenyum remeh. “Jika kata ‘maaf’ bisa menyembuhkan hati gegeku, lalu untuk apa penyesalan itu ada, Zhan Ge?”

Jessica mengikis jarak. Mengarahkan telunjuk ke dada Xiao Zhan. “Karena keinginan egoismu, gegeku terpaksa menikahi Chengcheng. Karena ancaman sialanmu yang ingin bunuh diri, gegeku harus mengorbankan seluruh waktunya bersama wanita yang tidak dia cintai. Dia harus membesarkan anak yang bukan darah dagingnya. Memberikan marga yang seharusnya tidak dia berikan pada anak itu. Semua ini terjadi karenamu, Sialan!”

Kaos yang dikenakan Xiao Zhan dicengkeram erat. “Andai saja kamu tidak pernah muncul, hidup gegeku pasti tidak akan hancur seperti sekarang, Xiao Zhan! Andai saja gegeku tidak pernah jatuh cinta padamu, dia tidak akan mengalami semua ini. Kamu itu duri yang bersembunyi di balik mawar. Terlihat indah dipandang tapi membahayakan jika disentuh.”

Jessica lantas mengguncang tubuh kurus itu. “Kamu brengsek! Kamu manusia yang tidak punya hati, Xiao Zhan!”

Tak ada perlawanan yang diberikan. Xiao Zhan menerima semua amukan itu dengan hati lapang.

“Maafkan aku.”

Berdecih sarkas, Jessica lalu mendorong tubuh kurus Zhan hingga terjengkang ke belakang.

“Kamu akan menuai apa yang kamu tabur, Zhan Ge. Jadi bersiaplah untuk menyambut nerakamu.” Bungsu Wang itu berlalu pergi.

Xiao Zhan diam tak bergeming. Perkataan Jessica terngiang-ngiang di telinga. Sejujurnya itu terdengar menakutkan. Entah karma seperti apakah yang menantinya di masa depan.

(Nyes banget hatiku🥺 Kasian Zhan Ge tapi lebih kasian Yibo😭)


---- Tamat di PDF ----

⏩ Halo teman-teman, author cuman ingin memberitahu jika part ini merupakan part terakhir yang di-update di wp. Sisanya ada di PDF. Yang berminat baca sampai ending bisa hubungi nomor admin Zay Lotus untuk pembelian yang gak berminat gak papa bisa stop sampai di sini☺️

Bye-bye🫶🏻

PDF READY ONLY 60

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PDF READY ONLY 60.000

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After That Night (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang