11. Explanation and Prize

189 13 0
                                    

Happy Reading
───────•°•❀•°•───────


“Yibo, tunggu!”

Tubuh atletis pria itu dipeluk dari belakang. Xiao Zhan menyandarkan wajahnya pada punggung lebar sang kekasih.

“Tolong dengarkan aku. Aku memang tidak ingin publik tahu tentang kita tapi demi Tuhan Yibo, semua itu demi kamu. Aku tidak mau orang-orang melemparkan tatapan jijik terhadapmu. Aku tidak mau, mereka menggunjingmu karena memilih seorang pria sepertiku. Aku---“

“Seorang pria sepertimu? Memangnya apa yang salah denganmu?” Wang Yibo memotong perkataan Zhan.

Pelukan kian dieratkan. Zhan menjawab lirih, “Aku jelas tak sebanding dengan mereka yang berusaha mendekatimu, Yibo. Aku hanya seorang anak yatim piatu. Aku juga tidak berasal dari keluarga yang bergelimang harta sepertimu. Terlebih, gender kita sama. Aku tidak akan bisa memberimu keturunan. Mau dilihat dari aspek apa pun, aku memang tidak pantas untuk bersanding denganmu. Dunia kita terlalu jauh berbeda, Yibo. Kamu memiliki segalanya, sedangkan aku, tidak memiliki apa pun untuk dibanggakan.”

“Cukup, Zhan!”

Wang Yibo membalik badan. Ia menenggelamkan wajah belahan jiwanya di dada. Jujur saja, ini menyesakkan untuknya. Wang Yibo selalu benci jika Xiao Zhan sudah merendahkan diri seperti ini.

“Dengarkan aku baik-baik, Dear. Sejak aku memutuskan untuk menjadikanmu pasanganku, aku telah siap menanggung semua konsekuensi dari pilihanku. Biarkanlah orang mau berkata apa, aku sama sekali tidak peduli. Yang aku pedulikan hanyalah perasaanku. Kebahagiaanku ada padamu, maka dari itu aku  memilihmu.”

Pucuk kepala Zhan dikecup. Yibo berkata lagi, “Di luar sana, mungkin banyak yang lebih darimu. Lebih kaya, lebih cantik atau lebih sempurna sekalipun tapi, mereka tidak akan pernah bisa memilikiku sekeras apa pun mereka berusaha. Kamu tahu kenapa? Karena mereka bukan Xiao Zhan. Aku hanya menginginkan satu orang di dunia ini untuk menjadi pasanganku dan orang itu adalah Xiao Zhan. Bukan orang lain.”

Sebulir kristal bening jatuh membasahi pipi. Xiao Zhan merasa terharu. Ia tahu Wang Yibo mencintainya tapi ia tak menyangka jika cinta itu tumbuh dengan begitu besarnya. Rasanya tak adil jika ia harus menyakiti pemuda itu kelak.

“Maafkan aku, Yibo. Aku janji, mulai sekarang kamu boleh memamerkanku pada siapa pun.”

Senyum Yibo merekah lebar. “Benarkah?”
Xiao Zhan mengangguk menyetujui. “Mn. Sekarang kamu bebas mau pamer dengan gaya apa pun.”

“Kalau begitu, kamu mau, kan, datang bersamaku lusa nanti."

Xiao Zhan mendongak. Tautan tangannya masih melingkari pinggang sang kekasih. Ia berkata, “Lusa? Memangnya ada acara apa?”

Alih-alih menjawab, Wang Yibo justru melemparkan pertanyaan lain. “Kamu lupa, Dear?” Nada suaranya terdengar sedikit kecewa.

Pelukan itu benar-benar terlepas. Xiao Zhan menatap bingung wajah rupawan prianya.
“Lupa? Apa hari itu hari spesial kita? Tapi sepertinya bukan. Ulang tahunmu sudah lewat sedangkan ulang tahunku masih beberapa bulan lagi. Anniversary kita juga masih lama. Lalu, lusa hari ap—astaga!” Xiao Zhan memekik di akhir kalimat.

“Sudah ingat, hm?” Wang Yibo mengapit kedua pipi Xiao Zhan hingga bibir pria manis itu monyong ke depan.

Anggukan pelan Xiao Zhan berikan. Suaranya terdengar lucu ketika ia berkata, “Aku belum menyiapkan kado apa pun untuk Mama, Papa.”

Kecupan singkat dilayangkan pada kedua mata pria manis tersebut. “Tidak apa-apa. Kita bisa mencarinya besok.”

“Apa masih sempat? Aku tidak mungkin menghadiahi Mama, Papa barang yang murah. Apa kata orang nanti jika mereka mengetahuinya?”

After That Night (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang