Happy Reading
───────•°•❀•°•───────
Kediaman pribadi Wang Yibo mulai kacau sejak Cheng Xiao mengidam. Wanita hamil itu selalu saja meminta hal-hal aneh yang membuat para penghuni rumah pusing tujuh keliling. Seperti, meminta Yibo untuk membuat timun geprek atau meminta Jessica untuk menari dengan pakaian badut di depan kelinci-kelinci piaraan kakaknya. Tak hanya Wang bersaudara, Xiao Zhan juga turut kena imbasnya. Seperti saat ini, Xiao Zhan harus rela didandani selayaknya seorang wanita tulen untuk menyambut kepulangan Wang Yibo.“Aku pul—ang."
Wang Yibo ternganga tak percaya. Tas kerjanya terlepas begitu saja dari genggaman. Irisnya berkedip beberapa kali, menatap takjub pada sosok indah berdress merah maroon yang berdiri di depan mata.
“De-dear. Kaukah itu?”
Xiao Zhan mengembangkan senyum paksa. “Iya, ini aku, Bo.”
“Kamu cantik, Dear. Sangat amat cantik.”
Jarak yang membentang dikikis. Wang Yibo membelai mesra pipi berhiaskan blash-on berwarna peach tersebut. “Tapi kenapa kamu berdandan seperti ini, Dear?”
Xiao Zhan mendengus kecil, kemudian menunjuk Cheng Xiao menggunakan dagunya.
“Apa lagi kalau bukan menuruti keinginan iblis kecil itu.”
Wang Yibo tersenyum. “Ah, ternyata hari ini giliranmu, ya, Dear.”
Bibir merah Zhan maju ke depan. “Wang Yibo, jangan menertawaiku!”
“Baiklah, baiklah. Aku tidak akan menertawakanmu, Dear tapi jujur, aku benar-benar pangling melihatmu berdandan seperti ini. Kamu sangat cantik, Dear. Wanita di luar sana bahkan kalah cantik denganmu, Xiaoxiao dan Jessi sekalipun.” Kalimat terakhir diucapkan dengan nada pelan, nyaris seperti bisikan. Tak ingin membuat dua wanita yang disebutkan mendengar perkataannya.
Pipi yang telah dihiasi warna merah muda akibat sentuhan blash-on kian bersemu. Zhan tak punya pilihan lain selain memalingkan wajah ke arah samping. Menolak beradu tatap dengan Wang Yibo.
“Dasar penggombal ulung.”
“Tidak sama sekali. Aku berkata jujur, Dear. Ini bukan gombalan semata.” Wang Yibo mencondongkan tubuhnya ke depan hingga posisi bibir tepat berada di samping telinga Xiao Zhan. “Suatu hari nanti, maukah kamu menemaniku keluar dengan dandanan seperti ini?”
“Kenapa? Kamu suka melihatku berdandan selayaknya wanita?”
“Mn. Aku suka, Dear. Aku suka! Saking sukanya, aku ingin memamerkanmu pada semua orang agar mereka tahu, aku menjadikan seorang bidadari sebagai kekasihku.”
Xiao Zhan menyanggah cepat, “Tapi aku pria, aku bukan wanita.”
“Aku tahu pasti akan hal itu, Dear. Aku sering memainkannya di bawah sana jadi tidak usah diperjelas.”
“Kalau kamu tahu, kamu pasti mengerti jika seseorang pria tidak akan pernah nyaman berdandan selayaknya wanita. Meskipun aku yang menjadi pihak penerima di sini tapi tabiat asliku tetaplah pria, Wang Yibo.”
Sadar akan hal yang dapat memicu kesalahpahaman, Wang Yibo segera meluruskan.
“Hei, jangan berpikir terlalu jauh, Dear. Aku hanya ingin keluar bersamamu dengan dandanan seperti ini agar tak ada lagi yang mengincar posisimu. Aku juga lelah, jika terus digoda oleh hama-hama menyebalkan seperti mereka.”
Xiao Zhan berdecak. “Yibo, jangan lebay, deh. Bukankah dari awal kita sudah membicarakan hal ini? Kenapa sekarang
kamu justru mempermasalahkannya?”Riak wajah Yibo perlahan berubah serius. Sedikit tersinggung dengan tanggapan santai pria manisnya.
“Aku lebay? Coba kamu pikirkan baik-baik, bagaiamana tersiksanya jadi aku.”
Wajah indah itu ditatap lekat. Wang Yibo lantas berujar kembali, “Sejak kita memutuskan untuk menjalin hubungan, kamu selalu menolak untuk mengumbar kemesraan denganku jika berada di area publik. Kamu juga tidak mau dipamerkan bahkan terkesan sengaja menghindar ketika kita berada di tempat yang sama. Ketika kita bertunangan sekalipun, kamu menginginkan pesta yang tertutup agar hanya segelintir orang yang tahu bahwa kamu dan aku telah meresmikan hubungan. Jadi apa salahnya jika aku memintamu keluar menemaniku walau harus menyamar sebagai wanita? Aku hanya ingin membuat orang-orang tahu kalau aku memiliki seorang kekasih. Aku tidak lagi lajang seperti yang diberitakan. Aku memiliki seseorang di hatiku!”Wang Yibo memejamkan mata sejenak. Tidak tega sebenarnya tapi, ia harus menyampaikan hal yang mengganjal di hati. Xiao Zhan harus disadarkan bahwa hal yang dianggap sepele nyatanya membuat dirinya begitu tersiksa.
“Lagi pula, bukankah kamu sendiri yang tak ingin orang-orang tahu kalau pasanganku adalah seorang pria? Kamu juga, kan, yang tidak ingin identitasmu terbongkar? Jadi, kalau kamu menemaniku dengan dandanan seperti ini mereka pasti tidak akan dapat mengenalimu. Tidak bisakah kamu berkorban sedikit saja untukku? Aku tidak meminta banyak, Zhan. Cukup temani aku keluar sekali, sebagaimana pasangan lain yang berkencan. Hanya itu.” Wang Yibo menekankan kata ‘sekali’ dengan sangat jelas.
Batu besar seakan baru saja menghantam dadanya. Xiao Zhan merasa nyeri mendengarkan penuturan Yibo.
Apa yang dikatakan pria itu tidaklah sepenuhnya salah. Ia memang tak ingin publik tahu hubungan mereka untuk saat ini, tapi semua itu dilakukan semata-mata demi menjaga nama baik sang kekasih. Ia tak mau melihat tatapan jijik yang ditujukan untuk prianya. Ia tak mau Yibo dikecam karena orientasi seksual yang menyimpang. Ia takut, opini masyarakat akan membuat nama baik Yibo dan keluarganya tercemar. Hanya itu. Hanya itu alasannya. Tidak ada yang lain.
“Yibo, aku----“
“Zhan, jujurlah padaku. Kamu malu, kan, menjalani hubungan denganku? Karena itu, kan, kamu tidak ingin aku mempublikasikan hubungan kita. Iya, kan?”
Xiao Zhan menggeleng. Matanya mulai berkaca-kaca. Ketakutan datang menyerbu tatkala kekasihnya menyerukan nama aslinya, bukan lagi panggilan sayang seperti biasa.
“Yibo, tidak begitu. Aku---“
“Sudahlah, lupakan saja. Aku lelah, mau istirahat.” Wang Yibo melewati Zhan begitu saja.
(Nah, lo ... Yibonya ngambek😗)
--- To Be Continued ---
👉🏻 Votenya mana, nih? Hayoloh ... Jangan suka jadi sidder, ya. Gak baik🤭
PDF READY (ONLY 60.000)
KAMU SEDANG MEMBACA
After That Night (Yizhan)
FanfictionTak ada manusia yang benar-benar baik di dunia ini. Mereka pasti memiliki sisi gelap yang akan muncul jika dipicu oleh sesuatu. Setelah kejadian malam itu, semuanya tak lagi sama. Hubungan yang semula harmonis dan penuh cinta berakhir retak akibat k...