[[PROLOG]]

1K 81 14
                                    



Tap tap tap

Suara langkah kaki lemah terdengar bergema kecil. Memenuhi suasana hening dengan suara konstan dari sepatu hitam yang beradu dengan lantai bersih berkeramik mengkilap. Dua sosok pria dalam balutan pakaian gelap terlihat berjalan mengikuti seorang pria dalam balutan Gutra. Menuntun mereka ke sebuah tempat di bagian dalam dari Vila mewah yang tengah mereka masuki.
((PS : Gutra : Pakaian Arab))

Sebuah pintu dengan kisi-kisi raksasa menyapa di depan mata. Dua orang dalam pakaian khas Arab Saudi yang seperti penjaga menatap ke arah dua sosok berpakaian hitam rapi yang dibawa oleh salah satu rekannya. Mereka teribat beberapa percakapan pendek. Seakan tengah memberikan informasi mengenai kedatangan dua tamu asing. Kedua pria di depan pintu kemudian menatap ke arah dua pria berpakaian gelap dengan wajah tak senang. Keduanya segera maju, menghadap masing-masing pria berpakaian gelap dan langsung menggeledah mereka.

Dari leher, dada, kemudian turun hingga ke sepatu. Mengikuti lekuk dari tubuh jangkung yang tegap dan gagah. Mantel di raba, jas digeledah bahkan hingga ke balik kemeja yang ketat membentuk tubuh. Tak ada tempat yang terlewat. Semua kantung dirogoh, bahkan tas kerja yang dibawa juga dibuka untuk mengecek apakah ada benda berbahaya yang mereka bawa.

Ketika pria berpakaian gelap yang berada selangkah di depan bertatapan dengan pria penjaga, dia menaikkan sebelah alisnya. Pria penjaga mengerutkan dahi,

"Mata." Ujarnya dalam bahasa internasional.

Menyadari maksud itu, Pria berpakaian hitam mendengkus, kemudian menatap santai si penjaga dengan mata hijau emerald nya yang jernih,

"Ini asli. Aku tak menggunakan apapun sekarang. "

Mendengar hal itu, pria penjaga bertatapan dengan pria berpakaian gatra. Pria itu mengangguk. Kemudian tanpa mengatakan apapun lagi, kedua penjaga itu menarik diri seolah telah mencapai kesimpulan bahwa kedua tamu tak membawa senjata atau benda berbahaya. Penjaga itu segera membuka pintu besar di belakang punggung mereka, membiarkan dua pria berpakaian gelap itu masuk kedalam.

Hal pertama yang menyapa adalah kesan Timur Tengah yang khas. Dengan pajangan berupa tulisan-tulisan kaligrafi dan lukisan besar. Bahkan bermacam vas juga guci berharga jutaan dollar juga di pajang di beberapa sisi. Ruangan itu tergolong luas. Kemewahan terpancar dari segi arsitektur dan isi di dalamnya. Kemudian di tengah ruangan mewah itu, sebuah sofa berwarna merah di tata sedemikian rupa mengelilingi sebuah meja bulat.

Di salah satu sofa, tampak seorang Pria berpakaian Gutra putih lengkap dengan sorban yang melingkari kepalanya tengah duduk dengan santai. Tangannya tampak memegang gagang dari cangkir kecil dengan teh yang masih mengepulkan asap tipis. Pria itu tampak menyeruput teh nya dengan tenang, seolah menikmati bagaimana asap tipis itu membelai wajahnya yang dingin dan tak berekspresi. Sebelum akhirnya menjauhkan gelas dari bibirnya dan menatap ke arah dua orang tamu berpakaian hitam yang baru saja masuk kedalam. Mata yang tampak seperti kelereng hitam itu bergerak perlahan seperti menilai kedua tamu yang hadir di hadapannya.

Tamu yang berdiri selangkah di depan tampak memberikan anggukan kecil kepada pemilik Vila dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Bahkan kalaupun mereka menatap ke arahnya dengan wajah terganggu dan tampak tak menyukainya, pria itu tetap memasang senyuman lembut yang begitu hangat dan ramah.

Tetapi ada satu orang yang dengan segera membalas senyuman ramah dari Tamu berpakaian serba hitam itu. Dia tersenyum tak kalah ramah dan menyapa,

"Ah, lihatlah. Siapa yang datang ini? Pimpinan Faksi Eropa, Richard Tarten? Sudah lama kita tak berjumpa."

Mendengar nama lengkapnya dieja dengan suara yang santai, Richard mengangguk ke arahnya, "Ya, lama tak jumpa juga Malik Al Kahim, dan tentu saja Rahman Abid Al Saud. " Sapanya ketika menatap ke arah Pria bersorban yang masih duduk tenang di sofa.

Your's To Claim [[SEASON 2]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang