[[CHAPTER 6]] : Tidak Adil

1K 84 88
                                    

["Bagaimana dengan saksi nya?"]

"Professor memerintahkan dia untuk tetap berada di sini sampai persidangan besok. Jadi seharusnya dia akan tetap aman. Dia sudah berjanji akan menjadi saksi. "

["Jika itu keponakan Professor Jeong, kupikir kita bisa mempercayainya. Tapi tetap bersikap waspada bukanlah hal yang salah. Jadi pertahankan posisimu dan tolong siapkan orang-orang yang kubutuhkan seperti kataku sebelumnya. "]

" Baik. Apakah anda akan tiba pukul 4 sore ini, Tuan James? "

["Ya. Mungkin akan terlambat sekitar 20 menit karena ada kendala dalam pelayarannya. Akan sangat mengesalkan jika terlambat lebih dari ini, tapi selama bisa mendapat bukti yang kuat, persidangan itu bisa dimenangkan. Aku sudah muak mendengar rengekan Majikan pemalas itu sejak kemarin jadi sebaiknya kita selesaikan secepatnya. "]

Yuri Gable mendengarkan suara orang di seberang telepon mulai bermonolog dalam bahasa Jerman yang terdengar suram. Namun pria bernama James itu adalah seseorang yang sangat kompeten sehingga menjadi orang paling dipercaya oleh seorang Bos perusahaan senjata terbesar di Eropa. Karena itu tak diragukan, bahwa apa yang ditangani pria itu akan berjalan dengan baik.

"Saya mengerti. Harap hubungi lagi jika anda sudah sampai disini. "

Setelah membalas dengan singkat, orang di seberang telepon segera mematikan ponselnya. Yuri pun menjauhkan ponsel itu dari telinganya dan menyandarkan diri di meja kerja Luther yang berantakan.

Sejujurnya sejak kemarin Yuri merasa cukup lelah karena terus bekerja dari pagi hingga pagi selama dua hari. Karena pekerjaan Luther dalam menangani pasien yang masih belum ditangani oleh keluarga mereka-- atau pihak yang membawa mereka-- untuk segera mendapatkan penanganan yang lebih intensif di rumah sakit masih juga tak berkurang. Dan pasien-pasien sekarat ini tak bisa diabaikan begitu saja. Dengan sedikit kesalahan dalam penanganan waktu, bisa saja kematian akan mendatangi orang-orang ini. Peralatan dan obat-obatan medis di tempat ini sangat terbatas, dan Luther bahkan terus mengomel tentang betapa lambat datangnya  obat-obatan yang Ia pesan menggunakan jalur ekspress dari seberang lautan.

Dan lagi, sekarang ia masih harus mengurus masalah persidangan yang akan dilakukan besok pagi.

Yuri Gable mengecek arlojinya. Pukul 3 sore. Sekarang mungkin sudah waktunya pelajaran di kelas selesai dan beberapa orang pasti sudah keluar dan mulai kembali ke kamar asrama mereka. Yuri sebenarnya juga ingin segera kembali ke kamar asramanya, melepas pakaiannya yang mulai berbau apek karena keringat, lalu mandi dengan guyuran air shower yang sangat dingin.

Akan lebih bagus jika ia bisa berenang di kolam atau pantai.

Tapi di sekolah Internasional UNHROD, tak ada kolam renang dan jarak dari halaman sekolah dengan tepi pantai cukup jauh dan juga sulit dijangkau.

Dan mengingat bahwa ia harus segera menyiapkan beberapa hal yang sebelumnya disebutkan oleh James, Yuri Gable pun memilih mengurungkan sejenak niatannya untuk menyegarkan diri dan meraih sebotol parfum yang berada di dalam laci meja. Yuri pun menyemprotkan parfum itu ke beberapa titik di pakaiannya.

".............. "

Ia mengernyit. Aroma yang tak terduga menyeruak ke indra penciumannya.

"........ Apa aku salah menyemprotkan cairan pembersih lantai? "

Yuri Gable memandang botol kecil tanpa merk yang Ia yakini adalah milik Dr. Luther. Sejenak, Yuri merasa sepertinya Ia benar-benar telah salah mengira botol yang tampak seperti parfum ini sebagai parfum sungguhan. Tapi dibanding dengan parfum kebanyakan-- yang berbau nikmat, segar, atau bahkan maskuline-- cairan yang telah terlanjur ia semprotkan ke kemeja dan vest sekolahnya justru berbau seperti campuran karbol dan esensi aroma mawar merah. Lebih parahnya baunya bahkan SANGAT MENGERIKAN!

Your's To Claim [[SEASON 2]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang