[0.5]

191 11 0
                                    

ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

•------•°•✿•°•------•

---

---

---

"APA?" Teriak terkejut mereka.

Bu tuti menghela nafas, "sebenarnya saya awalnya bingung mau di titipin sama siapa ichan, sedangkan saya harus keluar kota untuk beberapa hari karna ada kerjaan"

"Saya punya adik, tapi ichan ga pernah betah kalo di jaga sama adik saya. Saat semalam saya kepikiran bagaimana kalo ichan di titipin sama kalian aja"

"Mungkin ini agak mendadak, bagaimana dengan kalian?"

Mereka saling tatap, "saya paham, kalian juga harus pergi bekerja tapi saya gaada orang yang bisa di percayai selain adik saya" Ucap bu tuti.

"Jadi bu tut percaya kalo kita bisa jaga anak ibu?" Tanya Jeonghan.

Bu tuti tersenyum, "karna kalian udah lama ngekos disini jadi saya tau sifat sifat kalian"

"Oh my, gawat bu tuti tau sifat kita" Bisik seokmin kepada minghao.

"Em, ngomong ngomong kita harus ngapain aja kalo misalnya kita setuju?" Tanya jeonghan.

"Em iya, ngasih ichan makan, mandiin dia, anterin dia ke sekolah. Dan lain lainnya"

"Bagaimana kalian setuju?" Tanya bu tuti.

"Tenang aja, misal kalo kalian setuju saya akan kasih bonus kalian buat ga bayar uang kos bulan ini, sama bakal di kasih uang buat kalian"

"SERIUS BU?!" Teriak seokmin dan seungkwan.

Teman temannya memutar bola matanya malas, kalo di kasih tentang bonus siapa yang bakal nolak.

"Iya dong"

"Oke, kita setuju"



"Lo ngapain pake setuju setuju segala sih bangkai" Ucap hoshi.

"Lah emang kalian gamau uang? Kalo gamau biar gue aja sama seungkwan aja" Ucap seokmin.

"Gila, kita harus kasih tau yang lain seok. Gimana kalo mereka ga setuju" Ucap jeonghan.

"Ya kita kasih tau yang sebenarnya" Ucap seungkwan.

"Kita harus ngurus anak itu? Plis lah, kita udah punya banyak beban. Jangan di perbanyak lagi" Ucap minghao.

"Yaudah gini aja kalo kata gue, mending sekarang kita langsung kasih tau yang lain lewat chat aja nah nanti penjelasan yang lebih jelas waktu mereka pulang" Ucap vernon.

"Tapi kalo mereka pulang, kita pergi kerja non" Ucap seungkwan.

"Malemnya."



"Jeonghan ngechat gue" Ucap wonwoo.

"Ngechat yang kalo bu tut nawar kita buat ngejaga anaknya untuk sementara waktu kan?" Tanya mingyu, dan wonwoo mengangguk.

"Agak kaget gue, tiba tiba banget nyuruhnya ke kita" Ucap woozi.

"Gue lebih kaget ternyata bu tuti masih punya anak kecil" Ucap mingyu.

"Trus lo pikir anak bu tuti udah gede semua gitu?" Tanya seungcheol.

"Ya iyalah, orang bu tutinya udah lumayan tua juga" Jawab mingyu.

"Heh" Ucap joshua, anak ini mulutnya sangat tidak bisa di filter.

"Fakta" Ucap mingyu.

"Heh setan, ga semua orang yang udah lumayan tua itu anaknya udah gede semua" Ucap woozi.

"Ibu ibu yang rumahnya deket kosan kita juga dia udah lumayan tua, tapi anaknya masih kecil kecil" Ucap wonwoo.

"Kalo gasalah denger katanya ibu ibu itu nikah lagi sama berondong yang seumuran kita" Ucap jun yang sembari menyeruput minumannya.

"Wah serius?!" Ucap mingyu.

"Tau darimana lo, apa lo punya sirkel lain selain kita kita" Ucap wonwoo.

"Ada ibu ibu kemarin bilang gitu di warung bu nining, dan gue ga sengaja denger"

"Wah bahaya"

"Kok mau ya cowonya" Ucap mingyu.

"Orang yang kalo udah jatuh cinta itu buta, positif aja mungkin si ibunya kaya jadi si cowonya mau" Ucap seungcheol.

"Masuk akal juga ucapan lo" Ucap woozi.

Joshua menghela nafas, kenapa mereka malah menjadi membahas itu. Ia pun berjalan lebih dulu dari mereka.





















3

2

1

NEXT>>>

𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐊𝐎𝐒 || SEVENTEEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang