01 new world

688 34 1
                                    

***

"Apa yang kau lakukan, Clarissa?" Teriak seorang pria tiba-tiba.

Cla terkesiap mendengar kalimat kasar tersebut. Ia juga terkejut karena matanya hanya melihat kegelapan. Lalu ia sadar matanya sedang tertutup dan wajah serta bagian depan gaunnya basah kuyup.

Secara perlahan, Cla membuka mata. Ia mengerjap beberapa kali agar bisa melihat ke depan, sedangkan otaknya berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Seingatnya, ia baru saja mengalami kecelakaan maut.

Benar. Beberapa detik lalu mobilnya menabrak truk.

Beberapa saat lalu, Cla memompa adrenalin dengan mengendarai mobil menggunakan kecepatan tinggi. Beberapa kali ia menyalip mobil di depannya dengan tawa girang. Berhasil melewati satu mobil terasa seperti menang satu tender proyek. Sangat menyenangkan. Tapi tak ia sangka, truk besar tiba-tiba menyeberang dari tikungan. Cla terlambat menghindar sehingga tubrukan terjadi.

Lalu kenapa sekarang tubuhnya basah kuyup?

Bahkan Cla masih mampu merasakan betapa sakitnya saat tubuhnya remuk. Begitu mobilnya menubruk truk, tubuhnya terpental menabrak kaca depan mobilnya. Kaca tersebut pecah dan akhirnya tubuhnya melewati kaca tersebut hingga ia jatuh ke aspal.

Cla masih bisa merasakan tusukan puluhan pecahan kaca yang menembus kulitnya, menciptakan luka menganga dan rasa sakit dimana-mana. Lalu darah mengalir keluar dari luka tersebut hingga ia kehabisan darah dan mati. Tubuh Cla menggigil mengingat semuanya.

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Siapa juga yang berani menyiramnya dengan air?

Setelah beberapa saat. Cla akhirnya bisa melihat. Matanya menangkap tangan seorang pria yang memegang gelas kosong. Pria itu pasti yang menyiramnya.

Cla masih belum paham apa yang sebenarnya terjadi hingga berada dalam situasi ini, tapi ia jelas tidak terima tiba-tiba disiram air. "Hei, kenapa kau menyiramku?" Teriak Cla garang. "Dasar tak sopan!"

Cla mendongak lalu mendadak ia terdiam kaku. Tenggorokannya tercekat dan ia kehilangan kata-kata. Karena matanya bertatapan dengan wajah pemilik tangan.

Pasalnya, wujud pria itu tampan sekali. Garis rahangnya terpahat tegas dan sempurna. Cla belum pernah bertemu dengan pria sesempurna itu. Ketampanan bak dewa yang tak mungkin dimiliki manusia biasa. Pria itu membuat Cla mempertanyakan kewarasannya.

Sayangnya, pria itu menatap dengan ribuan kebencian yang terlihat jelas.

"Kak, jangan marah." Ucap wanita yang berada di samping pria yang baru saja menyiramnya. "Maafkan aku. Semua salahku, bukan kak Damien."

Cla memandangi pria yang ternyata bernama Damien. Pria itu tampak melindungi di sampingnya dengan berdiri sedikit lebih di depan. Wanita tadi berdiri dengan mengalungkan tangan ke lengan Damien.

Damien?

Cla mengernyit heran. Dalam hidupnya, ia belum pernah mengenal nama Damien. Kecuali nama tokoh dalam novel.

"Kau tidak salah, Lela. Clarissa memang selalu bertindak seenaknya. Ucapannya tadi keterlaluan. Jika aku tidak menyiramnya, wanita liar itu takkan berhenti bicara omong kosong untuk menghinamu." Seru Damien. Bahkan suaranya saja merdu walaupun marah.

Lela?

Cla juga belum pernah mendengar nama Lela, kecuali dalam novel. Sungguh aneh.

Tapi yang lebih mengejutkan, kalimat Damien barusan membuat hatinya sakit, seolah Damien menusuk hatinya dengan pisau tajam hingga ia nyaris mati. Uh!

Jelas bukan perasaan yang wajar mengingat Damien adalah orang asing. Cla tidak mengenal Damien apalagi Lela.

"Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan dan aku tidak ingin berurusan dengan kalian." Ucap Cla akhirnya.

In Love with Danger [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang