PROLOG

13 1 0
                                    

       Hallo gaes ini cerita terbaru aku moga suka ya and janlup vote
#typo bertebaran dimana mana
Thanks you so much cintakuu💕

KRING KRING!

Bel berbunyi sangat nyaring hingga seantero sekolah semua murid SMA gemilang berhamburan keluar kelasnya untuk sekedar jajan atau pergi ke perpustakaan dan yang lainya

Seperti seorang yang memiliki sorot mata tajam bagai elang ini sudah duduk di kursi Kantin Mbak Yati yang menjadi tempat favorit para anggota inti kenistior pada jam istirahat berlangsung

"Eh entar pulang sekolah kumpul di markas"titah refan sang ketua

"Siap bro"balas yang lain serempak kecuali arka ya arka memang anak mami

"Seperti biasa gua harus pulang dulu izin ke mami sama papi gua"balas arka sudah bisa di tebak kalau dah kayak gini

"Ngapain pulang dulu sih Ar kan bisa telfon"ujar Arga wakil kenistior

"Kata mami gua kalau abis sekolah itu pulang dulu ganti baju abis tu boleh main kalau gak nurut bisa kualat"jelas arka

"Iya deh terserah elu bocah"balas bintang dengan memutar bola matanya malas

  Bugh

"Anjir"tawa menggelegar seantero Kantin sekolah karena melihat nayra yang terjatuh kulit pisang entah siapa yang membuang sampah sembarangan dan sejak kapan nayra berada disana  oh shit sakit sekali anjoy

Tujuh anggota inti kenistior yang berada di tempat tersebut sontak menoleh ke sumber suara

"Itu nayra gak sih"kata lintang dengan menyipitkan matanya

"Iyalah pakai nanya lagi"sontak Reza langsung menghampiri nayra dan menolongnya

"Hati hati nay"ucap Reza sembari membantunya untuk berdiri

Nayra hanya mengangguk"iya"

"Gakpapa kan lu nay"

"Aman kok za yaudah gua balik ke kelas dulu btw thanks ya za"Reza hanya membalas dengan anggukan lalu nayra meninggalkan area kantin tersebut

   Brukk

Tak lama setelah itu nayra kembali terjatuh sebab menabrak dada bidang milik seorang lelaki dengan sorot mata tajam yang begitu dingin oke udah dua kali ini nayra terjatuh apes bat dah

"Bisa gak kalau jalan tuh pake mata"ucap refan yang datang dari arah perpustakaan membuat buku yang ia bawa terjatuh saat nayra menabraknya

"Bisa gak kalau jalan itu gak usah sambil baca buku"kata nayra mengulangi ucapan refan seolah olah tak mau kalah

"Bodo amat ambilin buku gua"dengan terpaksa nayra mengambil buku yang terjatuh itu dari pada ia harus berurusan dengan lelaki menyeramkan ini

"Makasih nayra"refan menepuk pelan puncak kepala nayra membuat sang empunya terdiam mematung merasakan jantungnya yang berpacu begitu cepat emang gak bisa ditebak tu orang

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang