Bab 06 - Kembali ke busan

1.1K 206 51
                                    

Jisoo hanya duduk di sofa dekat jendela yang langsung memperlihatkan suasana kota seoul di malam hari.

"Ya, tolong bawa makanan utama nya, dan juga buah buahan untuk penutupnya." Ujar taehyung menelfon petugas hotel dengan telfon yang tersedia di kamar itu jika membutuhkan sesuatu.

Jisoo memijit kakinya sebentar, terlihat sedikit bengkak karna banyaknya aktivitas. Fasilitas yang di berikan lelaki itu kini memang mewah dan nyaman, namun jisoo sudah tidak mengharapkan apapun lagi dari lelaki itu. Setelah mendengar kata balas dendam.

Jisoo perlahan berdiri ketika taehyung seperti akan menghampirinya. Dirinya memilih menghampiri ponselnya yang masih tercharger dan segera mengaktifkan nya.

Walau di charger jisoo melakukan panggilan telfon karna hanya akan menelfon sebentar. Beberapa di telfon orang nya namun tidak terjawab. Mungkin juga yoongi sudah tidur karna ini sudah tengah malam.

Terdengar bunyi bell, taehyung segera keluar membiarkan petugas hotel masuk dan menaruh semua makanan yang di bawanya di meja. Setelahnya petugas itu keluar dan meninggalkan keduanya.

"Ku yakin kau belum makan."

"Aku tidak lapar." Jawabnya sambil sedang sibuk memainkan ponselnya karna sedang mengirim pesan.

"Tolong dengarkan aku." Taehyung merebut ponsel jisoo.

"Berikan."

"Akan ku berikan jika kau dengar apa kataku. Kau mau menyiksa anak ku?"

Jisoo berdecih mendengarnya "Anak mu? Dia hanya kesalahan bagimu."

"Mau hasil kesalahan pun, dia tetap darah daging ku nantinya."

Jisoo menatap ke arah lain dan sialnya jatuh pada hidangan makanan itu. Tiba tiba merasakan lapar karna hidangan mengugah itu.

Jisoo memilih pergi ke meja, duduk di sofa dan memakan makanan hotel yang tadi di bawa. Lumayan enak ketika memakan nya, jisoo tidak tahu kapan terakhir kali dirinya memakan makanan mahal ini. Mungkin saat hidup nya masih tenang tenang saja.

Melihat jisoo makan begitu lahap membuatnya menjadi bertanya tanya, apakah wanita itu makan dengan baik ketika hidup sendiri kini? Apalagi harus mengadung satu nyawa yang di lakukan taehyung dengan sengaja.

Wajah nya terlihat tanpa polesan make up tapi tetap cantik hanya saja sedikit pucat.

Selalu terlintas rasa iba, tapi rasa iba itu selalu taehyung tepis ketika mengingat apa yang di lakukan jisoo pada adiknya.

"Aku tahu ini hutang, aku akan membayar nya nanti." Ujar nya ketika menatap taehyung yang sedari tadi menatapnya.

"Aku tidak mengatakan jika ini hutang."

Terlihat wajah jisoo yang sedang makan menjadi sedikit berbeda, apa makanan nya tidak enak? Atau kesakitan? Karna kini tangan nya memegang perutnya.

"Merasakan sesuatu? Mau ku bawa ke rumah sakit?"

Jisoo menggeleng "Aku baik baik saja." Jisoo kembali menarik tangan nya ketika taehyung selalu menggapai tangan nya.

Jisoo hanya menormalkan rasa sakitnya saja karna tendangan dari bayi yang ada dalam kandungan.

Setelah makan, jisoo memilih tidur. Tadinya akan tidur di sofa namun mendapat larangan keras dari taehyung.

Walau sudah lewat tengah malam, lelaki itu belum juga terlelap. Dengan lengan kemeja yang sudah di gulung sebatas siku sedangkan jas dan dasi sudah di lepas lelaki itu duduk di sofa termerenung menatap sunyi nya malam kota seoul.

Happy Or Sad? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang