Bab 08 - Pengungkapan & Kemarahan Taehyung

1.4K 217 83
                                    

"Jennie?"

Taehyung mengangguk "Aku tahu, kau pasti sudah banyak menderita karna ulah perempuan bernama Park jisoo itu bukan? Dia sudah di keluarkan dari kampus. Aku juga sudah membalaskan dendam mu padanya."

"Tunggu!"

"Jisoo? Jisoo di keluarkan dari kampus? Dan kau membalaskan dendam ku pada nya? Pada jisoo maksud mu kak?"

Taehyung mengganguk.

Prangg

Yeri langsung membanting cangkir di tangan nya, dirinya menatap taehyung nyalang.

"Apa yang kau lakukan?!!" Pekik taehyung melihat yang di lakukan yeri.

"Justru aku yang bertanya!! Apa yang kau lakukan kak!!" Yeri melepas paksa infusan di tangan nya, dan akan berniat beranjak dari duduknya di ranjang jika saja taehyung tidak segera menghampiri dan menahan nya.

"Apa maksudmu! Kau kenapa!!"

"Kau jahat! Pembalasan dendam apa yang kau lakukan pada perempuan sebaik jisoo!" Yeri memukul mukul dada taehyung sebagai bentuk kekesalan nya.

"Yeri, yeri, dengarkan aku. Heyy yeri." Taehyung berusaha menghentikan tindakan yeri hingga akhirnya yeri berhenti memukuli taehyung. Terdengar isakan tangisan nya yang keluar.

"Pembalasan dendam apa yang kau buat pada jisoo, kak." Lirihnya dengan air mata yang sudah berderai membasahi pipi.

"Dia yang sudah menolong ku, tapi dia gagal. Karna nasib nya sama seperti ku." Lanjutnya, taehyung memeluknya dan mengusap punggung yeri.

"Lalu siapa yang bersalah?" Tanya dengan nada pelan, gemuruh dada nya memuncak, taehyung masih berusaha menahan kesalnya walau suara nya terdengar pelan.

"Pemilik saham paling berpengaruh di kampus, Yoo Jennie."

***

"Jadi sekarang kau tinggal di sini?" Tanya lisa membuat jisoo yang duduk di hadapan perempuan itu mengganguk.

"Sudah lama."

Lisa menatap perut jisoo yang buncitnya terlihat itu, dirinya merasa kasihan atas beban hidup yang jisoo jalani.

Ini berawal dari ulah jennie. Jika jennie tidak memfitnah nya, jisoo mungkin masih berkuliah, masih berada di seoul bersama keluarga nya. Bukan seperti sekarang yang malah di kucilkan.

"Apa kau tahu siapa ayah dari anak yang kau kandung?"

Lisa tahu ini sensitif, tapi, apakah lelaki itu tidak mempunyai fikiran tanggung jawab dalam fikiran nya?

Jisoo mengganguk "Dia kakak yeri."

Lisa hampir saja menyemburkan minuman nya mendengar perkataan jisoo.

"K-kakak yeri?! Yeri punya kakak?"

Jisoo mengganguk, "Aku juga baru tahu. Ini balasan dendam nya padaku."

"Menghamilimu?!"

Jisoo tidak menjawab, melainkan hanya diam.

"Brengsek sekali lelaki itu."

"Dia hanya terluka melihat kondisi adiknya hingga gelap mata. Dan semua saksi menuduh ku, dia hanya mengincar pelaku yang menganiyaya adiknya."

"Jika saja semua saksi tidak menuduh ku, bukankah dia akan mengincar jennie?" Lanjut jisoo.

"Aku tahu kau kecewa padaku karna aku tidak membela mu."

Jisoo menggeleng "Aku tahu posisimu saat itu."

Happy Or Sad? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang