KETERTARIKAN ALARICK || Part 00

112 22 31
                                    

☠️ Happy Reading ☠️

~••~

Cowok bertatto yang berdiri tegap di depan cermin dengan wajahnya yang penuh darah, cowok itu menggeram kesal dengan tangannya yang terkepal kuat.

BUGH

Cowok bertatto itu meninju kasar dinding tanpa memperdulikan tangannya yang berdarah, dia mengepalkan tangannya erat dengan wajahnya yang memerah menahan amarah.

"LO KELUAR NEGERI SIALAN!"

"LO KELUAR NEGERI TANPA IZIN ANJING!"

"HARUSNYA LO IZIN BANGSAT!"

"CEWEK SIALAN!"

Cowok bertatto menggeram marah dengan tubuhnya yang terdapat bercak darah, dia melempar kursi usang dengan wajah memerah dan tatapan tajamnya yang mengarah ke depan.

BRAK

Cowok itu melempar kasar kursi yang ada di dekatnya, dia mengacak-acak rambutnya dengan keringat yang bercucuran. Cowok itu menarik nafasnya pelan dan menatap ke depan dengan tatapan datar.

"Lo jangan gila, cowoknya aja nggak seemosi ini, sedangkan lo kaya cowok kesetanan."

Cowok bertatto itu mengalihkan pandangannya menatap cowok yang menjadi sahabatnya itu, dia menggeram kasar dan menegakkan tubuhnya dengan pandangan datarnya yang menatap sahabatnya.

"Cowoknya lebih gila dari gue anjing!"

"Dia cowoknya, sedangkan siapanya? Lo bukan siapa-siapanya."

Cowok itu menggeleng pelan menatap wajah datar sahabatnya, dia melempar kaos hitam milik coowok itu dengan satu tangannya yang di masukkan ke dalam saku celana pendeknya.

"Pake kaos lo, badan lo penuh darah gara-gara lo sendiri."

Cowok itu melirik sinis sahabatnya dan menatap datar kaos polos hitam yang ada di tangannya, dia mendengus malas dan menatap ke arah lain.

"Mau seemosi apapun lo, kalau dia bukan punya lo jangan maksain, sahabat lo sendiri aja di tolak apalagi lo? Dikasarin iya."

"Bacot, keluar aja lo ngapain juga lo kesini? Nggak jelas."

"Ck, gue cuma mau anterin kaos lo, jangan sampe ketahuan sama dia, dan bukannya gue udah bilang, hilangin ketertarikan lo sama cewek sahabat lo sendiri, tapi lo-nya yang keras kepala."

Cowok bertatto itu memutar bola matanya malas, dia menyampirkan kaosnya di bahunya tanpa memperdulikan ucapan cowok itu. Cowok itu menghelah nafas pelan dan menatap tubuhnya yang penuh darah dengan pandangan datar.

"Obatin luka lo kalau lo mau ketemu yang lain, gue mau ke markas."

"Nggak usah ngurusin gue, lo keluar aja."

Cowok itu menghelah nafas pelan menatap sahabatnya, dia menepuk pelan bahu sahabatnya sambil menggeleng pelan.

Cowok bertatto itu menepis kasar tangan sahabatnya dengan pandangan tajam saat menatap sahabatnya itu.

"Gue tertarik ataupun enggaknya juga bukan urusan lo, ngapain lo urusin? Cih, nggak penting."

"Gue cuma ingetin aja, gue juga nggak peduli, asal lo nggak kelebihan batas sama keceplosan kalau sama dia."

"Nanti dia juga tau sendiri, jadi lo diem aja dan jangan urusin ketertarikan gue."

"Lo jangan sampe gila, tau batasan sama ketertarikan lo itu."

Cowok itu berjalan keluar meninggalkan sahabatnya dengan tangannya yang mengusap kasar wajahnya dia melirik sekilas sahabatnya dan melanjutkan jalannya.

KETERTARIKAN ALARICKWhere stories live. Discover now