KETERTARIKAN ALARICK || Part 04

52 8 2
                                    

Happy Reading.

•••

Seorang cowok berkaos hitam berjalan masuk ke dalam kamar pavilion dengan pandangan datarnya yang menatap ke depan. Cowok bertatto itu tersenyum tipis menatap sekeliling kamarnya yang terdapat foto cewek kesayangannya.

"Cewek gue cantik."

"Gue udah pulang ngampus, sayang."

Cowok bertatto itu melepas kaos hitamnya sambil menatap foto yang ada di kamarnya sambil tersenyum tipis. Cowok bertatto itu melempar asal kaosnya ke kasur miliknya.

"Semalem ada cewek gembel berdiri di samping jalanan, Sayang, rambutnya acak-acakan, nggak kaya lo yang selalu rapi."

Cowok bertatto itu melepas salah satu foto dari dinding dan menatap wajah datar cewek itu sambil tersenyum tipis.

"Ternyata dia sekampus sama gue, Sayang, nanti lo kalau pulang, lo bisa bunuh dia."

"Dia masuk kedokteran, sekelas juga, cantik sih, tapi tetap aja cantikkan lo."

Cowok bertatto itu menggeleng pelan dan memeluk erat foto yang ada di tangannya sambil tersenyum tipis menatap ke depan.

"Ah, Sayang, cepet pulang, cowok lo udah kaya orang gila."

Cowok bertatto itu tersenyum tipis dan menatap kembali foto cewek itu dengan kekehan pelan yang keluar keluar dari mulutnya. Dia menggeleng pelan dan mengelus wajah foto cewek itu.

"Gue juga nungguin lo pulang, Sayang, jangan lama-lama, nanti gue juga ikutan gila kaya cowok lo."

Cowok bertatto itu terkekeh pelan, dia mendudukkan tubuhnya di sofa sambil menatap dinding yang dipenuhi dengan cewek kesayangannya, yang sialnya adalah kekasih sahabatnya sendiri.

"Tapi nanti kalau lo pulang, lo nggak boleh marah sama gue ya, Sayang?"

"Foto lo juga udah terlalu banyak disini, sampai-sampai bikin gue kangen sama lo tiap hari, Sayang."

"Tapi lo-nya nggak pulang-pulang."

Cowok bertatto terkekeh pelan dengan tangannya yang mengambil sebotol wine yang ada di meja. Dia meneguk wine itu dengan tatapan lurus ke depan.

"Kata si sialan, gue terlalu obsessi, bagi gue enggak, gue bener-bener cinta sama lo, Sayang, dia aja yang bodoh."

"Bodoh dalam perasaan seseorang, yang dia tau cuma perasaan cowok lo yang stres itu."

Cowok bertatto itu Alarick, dia tertawa keras di depan foto yang menjadi gadis kesayangan sahabatnya, Regza. Cowok itu melirik sekitar kamar pavilion sambil menghelah nafas pelan. Alarick menaikkan satu kakinya di atas pahanya dengan kekehan pelan yang keluar dari mulutnya.

"Cowok lo gila, La, gilanya hampir gue bawa ke rumah sakit jiwa,"kata Alarick.

Alarick terkekeh pelan dengan senyuman sinisnya, dia menggeleng pelan menatap lurus foto yang ada di dinding kamarnya. Cowok itu meneguk segelas wine yang ada di tangannya sambil tersenyum tipis.

"Cewek kaya lo nggak pantes sama Regza, Sayang. Dia tempramental,"kata Alarick.

Alarick meletakkan gelasnya di meja dan mengambil putung rokok Marlboro dari selipan telinganya, dia menyelakan ujung putung rokoknya dan mengepulkannya di depan foto cewek yang ada di depannya.

"Lama-lama gue samperin lo kesana, Sayang. Gue males nungguin lo lama-lama,"gumam Alarick terkekeh pelan dengan asap rokok yang mengepul ke atas.

Alarick memejamkan matanya sebentar dan menatap ke atas dengan pandangan datar, dia tersenyum miring sambil menghelah nafas kasar. Alarick menatap tattonya yang ada di tubuhnya sambil menggeleng pelan. Dia menarik nafasnya pelan.

KETERTARIKAN ALARICKWhere stories live. Discover now