KETERTARIKAN ALARICK || Part 01

73 16 16
                                    

☠️ Happy Reading ☠️

•••

Mobil sport berwarna hitam menerobos masuk ke dalam gerbang kampus Andromeda, mobil sport itu berhenti di parkiran kampus dengan pandangan datar cowok yang ada di dalam mobil. Cowok itu menghelah nafas pelan dan keluar dari mobil sportnya.

"Baru sampai lo?"

Cowok bertatto itu melirik sekilas sahabatnya dan mengangguk singkat dengan pandangan datarnya yang menatap ke depan. Cowok bertatto itu memasukkan tangan kirinya ke dalam saku jaketnya dengan tangan kanannya yang memegang tas hitam miliknya.

"Nggak biasanya lo telat."

Cowok bertatto itu memutar bola matanya malas dan berjalan menaiki tangga dengan pandangan datarnya, dia menghelah nafas pelan dan melirik sahabatnya yang berjalan di sampingnya.

"Si brengsek nggak masuk?"

"Lo tau Regza kaya gimana, Al, dia lagi ngamuk-ngamuk di markas, sampai habis 10 botol wine."

"Pantes, jadi makin gila."

Cowok bertatto itu terkekeh pelan menatap ke depan, ujung bibirnya terangkat tersenyum sinis mendengarkan ucapan sahabatnya itu.

"Sahabatnya sendiri padahal."

"Sahabat nggak waras yang ditinggal kekasihnya keluar negeri."

"Ngamuknya sampai hancurin markas, Al, gue juga heran sendiri, secinta itu."

"Regza gilanya udah bertahap, nanti juga berhenti sendiri."

Alarick Gheezave Elxeriz, cowok lebih tempramental dari sahabatnya, cowok yang memperlihatkan wajah datar dengan tutur kata tajamnya. Alarick, cowok tidak memiliki hati sama sekali jika bersama orang yang tidak di kenalnya. Cowok berhati batu bahkan tidak tersentuh sama sekali, sifat Alarick bahkan sangat arogan dari ketiga sahabatnya.

Alarick melirik sahabatnya sekilas dan menatap ke depan dengan pandangan datarnya, sudut bibirnya terangkat tersenyum tipis.

"Nanti lo ke markas, Al?"

"Nggak, gue ada urusan,"balas Alarick.

"Nggak biasanya lo, yaudah, nanti lo susulin aja, gue sama Jhovan duluan."

Alagra Elyzer Levzxa, cowok penuh dengan ketenangan dengan wajah yang terdapat sedikit goresan di ujung alisnya. Alagra, cowok berpreacing tajam dengan sifat yang berbeda dengan ketiga sahabatnya itu.

Alarick menarik nafasnya pelan dan berjalan menaiki tangga dengan pandangan datarnya yang menatap ke depan. Dia mendengus malas dengan tangannya yang mengambil sebatang rokok Marlboro dari dalam saku jaketnya.

Alarick masuk ke dalam rooftop dengan tangannya yang melepas jaket kulitnya, dia bersandar di pembatas rooftop sambil mengepulkan asap rokoknya. Alarick menghembuskan asap rokoknya itu depan pandangan datar.

"Shh, cowok lo udah mulai stres, La,"kata Alarick terkekeh pelan.

Alarick menatap pergelangan tangannya yang terdapat jam tangan hitam dengan pandangan datar, dia menggeleng pelan sambil menghelah nafas pelan. Alarick mendengus kesal dan menegakkan tubuhnya menatap ke depan sambil menggeleng pelan.

"Heran, ada cowok segila sahabat gue, yang sialnya secinta itu sama lo,"gumam Alarick.

"Ngapain lo disini? Merokok lagi, padahal masih area kampus."

Alarick mengalihkan pandangannya menatap cowok bertubuh tinggi dengan map biru yang ada di tangan cowok itu. Dia menggeleng pelan menatap wajah sahabatnya.

KETERTARIKAN ALARICKWhere stories live. Discover now