chapter 09

544 58 19
                                    


Pendingin ruangan membuat seseorang meraih mantel nya untuk dilingkarkan ke dua pundak nya, duduk bersandar pada kepala kursi yang empuk. kedua matanya bergulir pada layar Macbook yang sedang dipegang nya.

Kerut wajah nya terlihat menandakan bila dia tengah menunjukan keseriusan nya dalam men design. pun Sesekali dia bergumam.

di butik Cristina dan di ruangan Pribadi nya. bibir perempuan itu mengering karena pendingin yang ada tetapi sesering mungkin ia membasahi nya.

"Permisi, Nyonya. suami mu kemari untuk menemui anda Nyonya." Terdengar staff wanita yang berbicara di perantara penghalang kaca. Kylie mendengus dan segera menutup Macbook lalu meletakan nya.

Suami ku? Ada apa? batin Kylie.

***

"Ada apa?"

"Aku membawakan lipbam milik mu yang tertinggal aku rasa kau membutuhkannya, aku membawanya karena aku tahu barang ini tak pernah sekalipun kau tinggalkan, tetapi hari ini sepertinya kau melupakan nya." ucap Marlowe berbicara, "Rumah Regan satu arah dengan butik milik mu, itu alasan ku membawa nya."

Kylie menerima lipbam yang menggantung di udara, "Ini akan membantu ku," ia membuka tutup lipbam, memoles bibir nya yang sedikit kering. kemudian kembali menutup nya.

"Ini sangat membantu, bibirku membutuhkan kelembapan, Terimakasih." Kylie menyimpan nya di kantung.

Kylie memilih suaminya untuk duduk di depan meja persegi di depannya. ia kembali membuka Macbook dan mulai bekerja. membiarkan Marlowe diam melihat nya.

Merasa di perhatikan dengan intens, Kylie mengangkat kepala menunjukkan tatapan bertanya kepada lelaki yang duduk di depannya.

"Kenapa kau tidak pulang huh?" Akhirnya Kylie berbicara, sementara lelaki itu membenarkan duduknya kemudian bersilang kaki.

"Aku tidak akan lama, tenang saja." jawab nya. tahu akan bagaimana, Kylie segera menutup benda persegi dan bersidekap tangan didada seolah siap mendengarkan apa yang akan suaminya sampaikan.

Terdengar deru nafas suaminya.

"Aku baru saja dari pihak kepolisian," Marlowe meraih gelas matcha yang sudah tersedia di meja, lalu meneguk nya menyisakan setengah.

"Logan itu di terbunuh, polisi berkata dia di temukan di gudang bawah. karena beberapa bukti yang di rasa cukup kuat baru saja terungkap mereka memilih untuk menyelidiki rumah kakak mu. mereka menemukan beberapa botol wiski dan sebuah kater. aku rasa─"

"Marlowe, cukup. aku tidak mau mendengar tentang lelaki yang merupakan sahabat mu itu lagi. bahkan mendengar namanya pun aku kesal saat mengetahui bila kakak ku telah di khianati oleh nya." Kylie menyela.

"Pun kasus itu telah usang, aku sudah merelakan kematian kakak ku karena sahabat mu itu. tetapi aku tidak melupakan tangisan malam kakak ku mengadu, aku tidak akan lupa itu Marlowe." tegas Kylie sedikit menjerit. perih rasanya mengingat mendiang kakak kembarnya. Raina.

***

Mengingat watak Kylie, Marlowe segera mengakhiri pembicaraan nya dan segera mengunjungi kediaman Regan. ia tentu sedikit ngeri mengetahui bagaimana watak istrinya.

"Aku rasa aku perlu menyelidiki kasus Logan sekali lagi, aku tidak tahu Logan benar-benar pria sejati atau tidak. tetapi image nya selalu membuat ku terpukau."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang