#4

36 7 3
                                    

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING.




Buah bibir itu senantiasa mempertahankan senyuman manis nya, memperhatikan punggung tegap milik pria yang kini tengah mengantri untuk mendapatkan ice cream di sebuah kedai yang ada ditaman, tempat mereka menghabiskan waktu berdua hari ini.

Si pria sesekali mencuri pandang kearah gadis yang tengah duduk di kursi taman yang jarak nya tidak begitu jauh dari tempat ia mengantri ice cream saat ini.

Senyuman yang gadis itu tunjukan, mampu membuat nya jadi lumayan salah tingkah.

Sedangkan yang memperhatikan dari kursi taman, hanya bisa tersenyum geli melihat gerak gerik pria kesukaan nya itu.

Jenan begitu menggemaskan.

Yup, Pria itu adalah Jenan, dan yang sedari tadi memperhatikan Jenan dengan senyuman manis itu adalah Zenya.

Mereka berdua sekarang tengah berada disebuah taman yang lumayan ramai pengunjung, sebab hari ini adalah hari Minggu. Tempat ini cukup bagus dengan banyak nya aneka ragam permainan anak-anak, beragam makanan manis, serta yang membuat Zenya suka adalah udara nya, sejuk sekali jika sudah sore seperti ini.

Ini sudah masuk bulan ke-2 sejak dimana Jenan menjemput nya disekolah waktu itu. Zenya merasa bahwa kedua nya sudah mulai akrab dan tidak lagi merasa canggung saat sedang berdua. Terbukti saat ini, mereka berdua pergi keluar guna menghabiskan waktu hari libur yang mereka miliki.

Perasaan senang membuncah didalam benak Zenya, mengetahui fakta bahwa Jenan seperti nya diam-diam juga menyimpan perasaan yang sama dengan nya. Meski Zenya belum tau pasti, tapi melihat sikap dan perilaku pria 24 tahun itu selama dua bulan ini, sudah cukup menjelaskan semua nya.

Dari Jenan yang selalu mengantar-jemput nya kesekolah. Selalu mengabari Zenya disetiap aktivitas yang pria itu lakukan, melalui via chat. Mengajak nya jalan-jalan dihari libur. Bercengkrama santai membicarakan apapun yang terjadi dihari ini atau hari-hari yang telah lalu. Jenan yang juga sudah mulai terbuka, dengan memberitahu Zenya tentang apapun masalah yang tengah dihadapi. Begitupun sebalik nya, Zenya pun turut serta mendengarkan dan memberikan solusi yang terbaik. Tak jarang, Zenya juga membagikan masalah nya dengan Jenan, dan pria itu selalu menanggapi nya dengan sangat baik.

Dari semua itu, Zenya merasa bersyukur sekali, sebab doa nya seperti sudah didengar oleh tuhan.

"Hey"

Tersadar dari lamunan nya, Zenya menoleh kesamping, dan mendapati Jenan yang sudah duduk di kursi yang sama, menatap nya dengan alis yang mengkerut heran.

"Kenapa ngelamun?" Tanya Jenan, sembari menyodorkan se-cup ice cream rasa vanilla pada Zenya. Katanya Vanilla adalah rasa kesukaan gadis itu.

"Makasih" Ucap Zenya, meraih ice cream yang disodorkan untuk nya, dengan diiringi senyuman tipis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERSADA JIWA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang