Chapter 2 nih manis, jangan lupa vote komen dan follow ya. Biar Kazu semangat terus buat menghalu dan menghibur kalian 👻
Happy reading 🐶🐰
🩷🩷🩷
Nana sedikit terkejut, melepas satu earphone di telinganya saat seseorang menepuk punggungnya dari belakang. "Kak?" Ucapnya pada orang tersebut, yang tak lain adalah seorang Mark.
"Sendirian aja?" Mark mensejajarkan tempo langkah lari dengan tetangga manisnya.
"Dia gak sendiri kok, 'kan sama gue." Suara Johnny terdengar, yang entah sejak kapan sudah berada di sisi samping lainnya.
Mark berdecih, mengganggu sekali Johnny itu, Batinnya.
"Sama gue juga." Suara Yuta dan Jisung ikut terdengar, di mana kedua pria itu juga sudah sejajar dengan mereka. Sejak kapan?
Mark semakin sebal, rencananya pagi ini untuk menggoda Nana seorang diri, sepertinya harus gagal.
Jika kalian bertanya dimana Jaehyun? Jawabannya, pria itu sedang di kurung Taeyong di dalam kamar.
"Setiap hari lari pagi?"
Nana mengangguk atas pertanyaan Mark barusan.
Mereka pun berlari sejajar mengikuti Nana, hingga kemudian si manis menghentikan gerakan larinya—— yang lalu menuju sebuah kursi di tengah taman komplek. Di mana seperdetik itu, ke empat pria itu turut berhenti.
"Capek ya dek?" Yuta tersenyum.
"Tidak."
"Terus? Kok berhenti?"
Nana mengangkat satu jari telunjuknya. "Lihat di depan sana."
Seperdetik itu, kedua mata Mark, Johnny, Yuta dan Jisung membulat sempurna. "What!!!" Ke empatnya serentak. Rupanya, di sebrang jalan sana ada para pasangan mereka yang tengah melangkah.
Bagaimana ini? Panik ke empatnya.
Namun, Nana hanya menatap polos pada 4 pria di hadapannya. "Kenapa kak?"
Tanpa menjawab, Yuta dan Johnny lebih dulu melompat ke dalam semak untuk bersembunyi, pasangan mereka yang paling menyeramkan. Keduanya tak ingin lagi di tarik burungnya untuk di seret pulang, yang kemarin pagi saja bahkan sedikit terasa nyeri hingga pagi ini.
"Mati gue!" Mark juga mencari tempat bersembunyi, begitupun dengan Jisung.
Ke empatnya berhasil bersembunyi sebelum para pasangan mereka menemukannya.
"Hawooo kakak-kakak." Nana yang lebih muda menyapa 4 orang di depannya lebih dulu.
"Udah lama nunggu?"
Nana menggeleng atas pertanyaan Chenle barusan. "Tidak juga kakak, aku baru berlari satu putaran usai pemanasan."
Chenle mengangguk dengan senyuman. "Oke, ayo kita lanjut."
Ahh, kemarin malam—— Chenle dan lainnya memang mengunjungi rumah Nana. Mengajak tetangga manisnya itu untuk melakukan olahraga pagi, di mana mereka tau jika Nana memang rutin melakukannya dan tentu saja si manis setuju atas ajakan mereka tanpa berpikir jauh. Nana tidak tau, jika rupanya para tetangganya itu memiliki niat lain.
Chenle dan lainnya berencana memantau pasangan mereka dan rupanya benar—— para pria buaya itu masih saja menggoda si manis Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY Na • NOMIN
FanfictionIsinya komedi romance, selamat membaca karya fiksi ini. Semua isi di dalam kisahnya hanya sebuah karya fiksi, tidak ada hubungannya dengan yang ada di dunia nyata. Terima kasih.