JANGAN PELIT-PELIT SAMA VOTE DAN KOMEN, kalo masih mau lihat kazu up karya ini.
Selamat membaca 🩷
🩷🩷🩷
Jeno menghela nafas kecewa, bersama wajah murung yang menghiasi rupa menawannya.
Sepertinya, Nana berhasil membuat pria dingin seperti Jeno kacau. Lihatlah, Jeno yang terbiasa setia memasang ekspresi dingin dan cuek, kini seketika merubah ekspresi datarnya berkali-kali. Ohh, ini bahkan kali pertama Jeno seperti itu.
Entah mengapa—— Jeno seperti merasakan sakit di hatinya, setiap kali dirinya melihat kedekatan Nana dan Hyunjin.
Lalu, itu semua salah siapa?
Seperti saat ini, Nana dan Hyunjin tengah asik berbincang ringan, seraya melempar tawa akan topik perbincangan mereka.
Namun, hal yang membuat Jeno mengubah ekspresinya adalah saat Hyunjin beberapa kali mengusap pipi dan surai hitam Nana, menyuapi si manis dengan ice cream di atas meja.
Bukankah itu terlalu manis?
Jeno tak suka, meski ia tidak memiliki hak untuk melarang Hyunjin. Terlebih Nana terlihat begitu nyaman akan hal itu.Di sisi lain, Hyunjin mengulas senyuman tipis, sadar bagaimana cucu CEO-nya sejak tadi. Akan tetapi, semakin Jeno terlihat kesal dan kecewa, Hyunjin justru sengaja melakukannya lagi dan lagi.
Hingga kemudian...
"Tuan Jeno, ice cream-nya tidak di makan? Itu sudah hampir mencair." Ucap Hyunjin, membuat Nana ikut menatap ice cream milik pria di depannya.
Memang, sejak tadi Jeno hanya mengaduk ice cream tersebut tanpa menyuapnya ke dalam mulut.
"Ah! Kakak Jeno, jangan membuatnya mencair." Sentak si manis, seraya menarik ice cream di depan Jeno.
"Ayo, buka mulut kakak—— aaa~" titahnya, Nana ingin Jeno memakan ice cream tersebut.
Di mana seperdetik itu, ekspresi Jeno berubah seketika. Bagaimana bisa ia seperti ini? Perasaannya berhasil di buat naik turun, bersama ekspresi yang juga berubah-ubah—— hanya karena si manis Nana.
"Aaa~" Nana masih masih menyodorkan sesendok ice cream tadi.
"Ayo kakak Jeno, ini sangat enak, sayang jika mencair."
Seolah terhipnotis, Jeno mulai membuka mulutnya, bersama jantung yang berdebar karena bahagia.
Nana peduli denganku? Nana menyuapiku? Batinnya.
Jika sejak tadi hanya Hyunjin yang menyuapi Nana, tapi dengan Jeno itu sebaliknya.
Apa boleh? Aku berpikir jika kali ini aku yang menang dari Hyunjin? Batinnya kembali, Jeno tersenyum membalas senyuman manis milik Nana.
"Enak 'kan?"
Jeno mengangguk.
"Mau coba punya Nana?" Tawarnya, merujuk pada beberapa varian ice cream miliknya di atas meja.
Hyunjin?
Pria tampan itu hanya tersenyum, menahan tawa di dalam dirinya. Canggung dan lucu sekali cucu CEO-nya itu.Menggeleng pelan, Hyunjin beranjak dari kursi setelahnya.
"Baby, kakak angkat telepon sebentar ya sayang." Ucap Hyunjin, seraya mengusap surai hitam si manis.
"Um!" Mengangguk, sedikit menoleh ke atas menatap Hyunjin yang tersenyum padanya.
"Tuan Jeno, jika tidak keberatan—— boleh saya titip Baby Na-ku sebentar?"
Sedikit sebal, namun Jeno mengangguk singkat. Ia hanya tak suka dengan bagaimana Hyunjin memanggil Nana-nya itu. Baby? Apa-apaan?
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY Na • NOMIN
FanfictionIsinya komedi romance, selamat membaca karya fiksi ini. Semua isi di dalam kisahnya hanya sebuah karya fiksi, tidak ada hubungannya dengan yang ada di dunia nyata. Terima kasih.