【🌼】Chapter 2

127 8 1
                                    

— Happy Reading

"Teleportasi, Pembuat senjata, dan Telekinesis.." Beo [Name] mengarahkan telapak tangannya ke tumpukan buku alhasil buku itu melayang.

Mata [Name] terbelalak kaget dan menarik tangannya membuat tumpukan buku jatuh berserakan.

"Me-memang betul.." ucapnya dan tiba-tiba kepala nya pusing membuat nya oleng dan kehilangan keseimbangan.

"A-argh.. kepalaku.." [Name] meringis kesakitan sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

Perlahan rasa sakitnya mereda dan [Name] mulai berdiri dan duduk di kasurnya. Keringat bercucuran dari kening [Name].

"Hah..hah..hah.. ini efek sampingnya?" Gumam nya dan mengusap keringatnya.

Mata [Name] melirik ke arah buku yang jatuh ke lantai dengan judul buku 'my power' [Name] mengambilnya dan mulai membuka buku.

Mata [Name] seketika terbelalak melihat halaman buku yang berisi kekuatannya dan cara menggunakan kekuatan tersebut.

"Masih jam 4 pagi.. aku harus coba kuasa aku" tekad [Name] dan mulai menuju halaman belakangnya dengan jalan dia belum berani memakai kuasanya.

"Oke pertama teleportasi.. caranya hanya membayangkan kau akan kemana" ucap [Name] dan mulai coba membayangkan untuk teleportasi ke dapur.

"Berhasil!! Yeyy!!" Soraknya dan mulai teleportasi lagi ke halaman belakang.

"Pembuat senjata? Hanya pikirin saja senjata apa yang kamu mau pake?.. seperti ini?" [Name] mulai membayangkannya senjata nya yaitu pedang.

Perlahan pedang dengan warna merah gradasi hitam muncul ditangannya.

Senyuman [Name] semakin lebar saat dia sudah bisa memakai kuasa Teleportasi, dan Pembuat senjata.

"Sisa.. Telekinesis.." ucap nya dan mulai menaruh buku tersebut dan teleportasi ke dalam rumahnya dan mengambil beberapa buku-buku dan barang-barang yang tentunya aman.

"Huh.. oke fokus [Name] kau pasti bisa" ucap nya menyemangati dirinya dan mengarahkan telapak tangannya ke arah buku-buku dan terbang.

"Ergh!! Susahnye!" Seru nya dan keringat mulai bercucuran kembali dan tangan [Name] bergetar saat berusaha tetap menerbangkan buku itu.

Kepala [Name] mulai kembali sakit lagi tapi [Name] menepis rasa sakit tersebut dan tetap berusaha menerbangkan buku.

Dengan gemetar tangan kanan [Name] mengambil alih buku tersebut dan tangan kirinya mencoba menerbangkan barang-barang tersebut.

"ARGH!! sakit!!!" [Name] menarik kembali tangannya tapi anehnya barang-barang dan buku-buku itu masih terbang.

"ERGH!!! SAKIT-SAKIT!!! S-SUSAHNYA NAK KENDALIKAN KUASA NI!!!!" Pekik nya saat merasakan rasa sakit yang menyerang dirinya.

Angin-angin pun berhembus kuat karna kuasa Telekinesis nya yang hilang kendali.

Barang-barang pun berterbangan secara acak bahkan barang-barang yang berada di dalam rumah ikut terbang dan lampu-lampu di rumah ikut mati nyala.

"Tolong.." Gumam nya dan kuasa Telekinesis nya sudah mengendalikan tubuhnya.

Air mata [Name] perlahan turun saat [Name] masih merasakan rasa sakitnya, rasanya seperti ditusuk ribuan pedang bahkan jari [Name] berubah menjadi warna hitam dan retak dan terus menjalar ke atas.

"AAGGGHHHHH!!!!"

Aksesoris rambut [Name] perlahan berkedip-kedip dan menjadi merah menyala sehingga rumah [Name] tertutupi dengan cahaya merah.

Saat cahaya merah tersebut hilang barang-barang sudah jatuh berserakan dan [Name] yang masih berdiri kemudian jatuh tak sadarkan diri.

Jari [Name] yang menghitam dan retak perlahan kembali dengan normal.

— bersambung . . .

My Friends || Boboiboy × reader ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang