NAUFAL ARGANTARA

144 14 0
                                        

Naufal adalah adik dari Ariel Argantara. Naufal bekerja sebagai dokter di rumah sakit yang ayahnya miliki. Naufal dan Ariel tidak tinggal di atap yang sama; Naufal tinggal bersama ibu dan ayahnya, sedangkan Ariel tinggal di apartemen miliknya karena apartemen tersebut jaraknya dekat dengan perusahaan yang sedang Ariel pimpin.

Naufal pulang ke rumahnya pada pukul 23.46. Ia masuk ke kamarnya dan membersihkan diri, lalu bersiap untuk tidur. Saat Naufal sudah bersiap untuk tidur, tiba-tiba pintunya diketuk.

"Naa, besok bangun pagi ya, kita mau ke apartemen kakak kamu," teriak Mama Naufal dari luar.

"Iyaa, maa," jawab Naufal. Setelah itu, Naufal tidur.

Keesokan harinya, Naufal dan kedua orang tuanya pergi ke apartemen Ariel. Sesampainya mereka di sana, mereka mengetuk pintu kamar Ariel, tapi tidak ada jawaban. Naufal kemudian menelepon Ariel, tapi tidak diangkat juga.

Awalnya, Naufal mengira Ariel mungkin sedang bekerja di kantor. Naufal menelepon sekretaris Ariel, dan sekretaris itu mengatakan bahwa Ariel belum datang ke kantor.

Mereka memutuskan membuka apartemen Ariel dengan mendobraknya. Setelah pintunya berhasil terdobrak, mereka kaget saat melihat Ariel tergeletak di lantai dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Dadanya bercucuran darah, dan lidahnya keluar dari mulutnya.

Melihat itu, mereka semua kaget. Mama yang tadinya ingin marah kepada anaknya karena membuatnya khawatir, seketika histeris melihat keadaan anaknya.

"Pa, itu siapa? Bilang sama Mama, itu bukan Ariel," kata Mama yang mulai menangis.

"Mama, tenang. Mama, itu memang Ariel, ma," jawab Papa Arga.

"Nggak, pa! Itu bukan! Itu bukan anak aku! Bilang pa, itu bukan Ariel!" teriak Mama yang semakin histeris.

"Papa Arga menenangkan Mama Alie yang mulai menangis. Naufal diam, dia memandang jasad kakaknya dengan pandangan yang kosong.

"Ariel dibunuh, pa! Ariel dibunuh! Papa, tenangkan Mama. Naufal mau telepon polisi sama ambulance dulu," ucap Naufal, lalu menelepon polisi dan ambulance.

Tak lama kemudian, polisi dan ambulance datang. Ariel kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Polisi pergi untuk memeriksa CCTV yang ada di dekat apartemen Ariel.

Naufal dipanggil polisi untuk menunjukkan rekaman CCTV. Naufal melihat rekaman CCTV tersebut. Naufal sebenarnya sudah menyangka bahwa musuhnyalah yang melakukan ini. Ternyata dugaannya benar; Naufal melihat Jevaro masuk ke dalam apartemen Ariel dan keluar dengan keadaan yang mengerikan.

"Dari rekaman CCTV ini, kepolisian menduga bahwa pria inilah yang telah membunuh Ariel," kata polisi.

"Apa Anda tahu siapa pria tersebut?" tanya sang polisi.

"Ya, saya tahu. Dia dan keluarga saya memang lagi ada masalah," terang Naufal.

"Anda tahu dia tinggal di mana?" tanya polisi lagi.

"Ya, saya tahu," jawab Naufal.

"Baik, kalau begitu bisa antarkan saya ke rumahnya besok?" tanya polisi.

"Kenapa harus besok? Kenapa nggak sekarang aja?" tanya Papa Arga yang baru saja datang.

"Karena saya harus memberitahu para rekan kerja saya untuk mempersiapkan strategi agar sang pelaku tidak bisa kabur saat kita datang ke rumahnya. Karena pria yang membunuh saudara Anda ini memang sudah menjadi buronan kami sejak lama, dia sudah beberapa kali membunuh orang," jelas sang polisi.

"Saya akan menghubungi Bapak jika saya sudah sampai di rumah pelaku," ucap sang polisi, lalu pergi dari sana.

Naufal dan keluarganya pulang ke rumah dengan perasaan sedih. Mereka semua masih terkejut dan sedih dengan kematian Ariel. Naufal merasa sangat kehilangan kakaknya, dan dia berharap polisi bisa menangkap pelaku secepatnya.


Votenya teman teman 😊

CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang